Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengumumkan kawasan Lido menjadi salah satu kawasan ekonomi khusus (KEK) setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Nasional KEK. Kawasan Lido ini akan menjadi KEK khusus pariwisata.
Dengan pengumuman tersebut, grup MNC mulai membangun Movieland di kawasan Lido. Sebuah proyek the most integrated and one stop studios. Proyek ini merupakan studio film dan drama seri outdoor yang akan menjadi pusat industri film dan drama seri kelas dunia pertama di Indonesia.
Selain itu, menjadi creative hub yang menciptakan lapangan kerja hingga membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Advertisement
Executive Chairman grup MNC, Hary Tanoesodibjo mengatakan, kawasan Lido, Jawa Barat yang menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) akan mendorong ekonomi kreatif dan menciptakan wirausaha baru.
"Ini akan baik untuk ekonomi kreatif. Menciptakan wirausaha baru, menjadi tempat wisata bagi masyarakat Indonesia bahkan luar negeri, menciptakan devisa, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujar Hary Tanoesoedibjo, dalam keterangan tertulis, ditulis Senin (15/2/2021).
Ia menyampaikan hal itu saat PT MNC Studios International Tbk (MSIN) melalui anak usahanya PT MNC Movieland Indonesia menggelar cut and fill yang menandai dimulainya pembangunan Movieland pada Sabtu, 13 Februari 2021.
Hary menuturkan, saat ini belum ada fasilitas mumpuni untuk outdoor production terutama memproduksi film dan drama televisi. “Pada kesempatan ini kita melakukan groundbreaking pembangunan Movieland,” kata dia.
Lalu dengan Lido mendapatkan status KEK, apa saja yang akan didapatkan?
Badan usaha dan pelaku usaha di kawasan MNC Lido City akan menikmati berbagai kemudahan dan fasilitas insentif perpajakan sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 237/PMK.010/2020, antara lain diberikannya insentif pajak penghasilan; pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah; bea masuk dan pajak dalam rangka impor; cukai; serta berbagai kemudahan perizinan lainnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Fasilitas Proyek Movieland
Adapun Movieland dibangun di lahan seluas 21 hektar di kawasan MNC Lido City. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas produksi seperti backlot (lokasi shooting),sound stage (studio tertutup), peralatan produksi dengan teknologi mutakhir hingga fasilitas pasca produksi dengan teknologi berkelas dunia.
Untuk backlot, Movieland akan menghadirkan berbagai kebutuhan area _shooting_ terbuka, seperti area perumahan, permukiman perkotaan, nuansa kota tua dan perdesaan. Selain itu, ada area alam terbuka, termasuk area berlatar kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Movieland juga dilengkapi backlot berbagai fasilitas umum, seperti rumah sakit, halte bis, sekolah, supermarket hingga gedung mirip bandara. Fasilitas pendukung lainnya, sound stage seluas 1.500 meter persegi yang dilengkapi giant green screen dan water tank maupun set, khusus penunjang produksi.
Selain itu, dilengkapi dormitory atau penginapan untuk para kru film atau televisi, sehingga mereka tak perlu pulang pergi selama produksi. "Semua end to end dikerjakan di sini, sehingga kualitas produksi kita bisa seperti Hollywood," ungkap Hary.
Movieland berada kawasan MNC Lido City yang total luasnya mencapai 3.000 hektare. Ada lapangan golf, theme park, music festival venue seperti di Los Angeles, World Garden,seperti di Dubai, data center, technology center, danau dan taman nasional.
"Jadi, Movieland dikelilingi fasilitas yang sangat luar biasa. Semuanya bertaraf internasional," tutur Hary.
Pemerintah menjadikan MNC Lido City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal itu sangat disyukuri Hary. "KEK ini mempercepat pembangunan kawasan ini," kata Hary.
Advertisement
KEK Lido Jadi KEK Pariwisata
KEK Lido merupakan KEK pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi antara lain theme park kelas dunia, lapangan golf, retail and dining. Selanjutnya pengembangan akomodasi resor mewah bintang enam hotel berbintang lainnya, dan pengembangan ekonomi kreatif yaitu studio film dan festival musik.
Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun. Inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai USD 4,1 miliar selama 20 tahun.