Bank IBK Indonesia Sasar Status BUKU 3

Direktur Bank IBK Vera Afianti menyatakan perseroan akan berkomitmen untuk menambah modal inti itu sesuai dengan POJK No 12/POJK.03/2020 tentang konsolidasi bank.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Mar 2021, 08:22 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2021, 08:21 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) mengungkapkan rencana perseroan untuk memenuhi ketentuan modal inti untuk menjadi bank umum berdasarkan kelompok usaha (BUKU) 3. Yakni mulai Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun. 

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Bank IBK Vera Afianti menyatakan perseroan akan berkomitmen untuk menambah modal inti itu sesuai dengan POJK No 12/POJK.03/2020 tentang konsolidasi bank

"Oleh sebab itu, sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) tahun 2020 hingga 2021, pemegang saham pengendali berencana untuk menambahkan modal hingga empat kali sampai 2023,” kata dia seperti dikutip, Selasa (9/3/2021).

Adapun rinciannya, pada kuartal II-2020, telah terjadi suntikan modal senilai Rp 700 miliar, sehingga modal inti bank menjadi Rp 1,4 triliun.

Lalu pada kuartal IV-2020, ada suntikan senilai modal Rp 1 triliun yang membuat modal inti bank menjadi Rp 2,4 triliun. Pada kuartal IV-2021, perseroan akan kembali menambah suntikan modal Rp 1 triliun, sehingga modal inti menjadi Rp 3,4 triliun.

"Pada 2023, pemegang saham pengendali direncanakan akan kembali menyetorkan modal sebesar Rp 2 triliun. Guna memperkuat permodalan Perseroan pada 2023 dengan mekanisme rights issue, sehingga total modal inti perseroan sebesar Rp 5,4 triliun dan sudah memenuhi persyaratan menjadi bank BUKU 3,” ujar Vera.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BEI Gembok Perdagangan Saham AGRS

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) pada Senin, 8 Maret 2021.

Mengutip laman BEI, suspensi saham AGRS seiring terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Bank IBK Indonesia Tbk.

BEI memandang perlu suspensi saham AGRS di pasar regular dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan pada 8 Maret 2021 hingga pengumuman bursa lebih lanjut.

“Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M.Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy dalam keterbukaan informasi BEI.

Pada perdagangan saham sepekan 1-5 Maret 2021, saham AGRS melonjak 124,86 persen ke posisi Rp 805 per saham. Saham AGRS berada di level tertinggi 860 dan terendah 362 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 36,7 miliar. Total frekuensi perdagangan saham 13.914 kali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya