Warga AS Segera Dapat BLT Rp 20 Juta, Wall Street Perkasa

Presiden AS Joe Biden telah teken paket stimulus COVID-19 sehingga mendorong wall street menguat tajam. Dengan paket stimulus itu, warga AS dapat bantuan langsung tunai Rp 20 juta.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Mar 2021, 06:06 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2021, 06:06 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak ke rekor tertinggi pada perdagangan saham Kamis, 11 Maret 2021. Saham teknologi kembali menguat mengangkat wall street. Sementara itu, penandatanganan stimulus fiskal tambahan COVID-19 oleh Presiden AS Joe Biden memberi sentimen dorongan lebih lanjut ke bursa saham.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham S&P 500 melonjak 1 persen menjadi 3.939,34, dan mencapai penutupan tertinggi baru. Indeks saham Nasdaq naik 2,5 persen ke posisi 13.398,67 seiring rotasi kembali ke saham teknologi.

Indeks saham Nasdaq menguat juga dipicu saham Tesla naik 4,7 persen, sementara itu saham Facebook, Alphabet, dan Netflix masing-masing naik tiga persen.

Indeks saham Dow Jones menguat 188,57 poin atau 0,6 persen ke posisi 32.485,59. Di awal sesi perdagangan, indeks saham acuan ini naik lebih dari 300 poin untuk mencapai rekor tertinggi intraday. Penguatan wall street itu didorong sentimen paket stimulus COVID-19.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden teken paket stimulus COVID-19 senilai USD 1,9 triliun menjadi undang-undang pada Kamis sore waktu setempat.

Paket stimulus COVID-19 itu terdiri dari pembayaran langsung hingga USD 1.400 atau Rp 20,12 juta (asumsi kurs Rp 14.374 per dolar AS) kepada warga AS dan juga akan menempatkan dana hampir USD 20 miliar untuk vaksinasi COVID-19 dan USD 350 miliar untuk bantuan negara bagian, lokal dan suku. Gedung Putih mengatakan, paket stimulus bisa mulai masuk ke rekening bank akhir pekan ini.

"Stimulus mengangkat pasar. Dan nilai riil yang mendekati negatif secara historis merupakan penarik yang sangat kuat untuk harga aset. Hal itu dapat diabaikan setiap hari, terutama ketika orang-orang khawatir inflasi akan membengkak, tetapi pada akhirnya inflasi akan kembali normal," ujar Chief Investment Officer Horizon Investments, Scott Ladner, seperti dilansir dari CNBC, Jumat (12/3/2021).

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Teknologi Pulih

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Saham teknologi dan growth stock pulih dari koreksi yang dipicu oleh kenaikan suku bunga. Suku bunga lebh tinggi membuat kurang menarik bagi investor dan dapat menekan saham.

Saham-saham unggulan kembali melonjak tajam pada perdagangan Kamis pekan ini setelah asosiasi perdagangan semi konduktor China membentuk kelompok baru untuk bekerja dengan mitra AS guna meredakan ketegangan perdagangan baru-baru ini di antara kedua negara. Nvidia dan AMD masing-masing melonjak lebih dari empat persen, sementara Xilinx melonjak 6,2 persen.

Indeks saham Nasdaq merosot ke wilayah koreksi pada Senin, atau turun lebih dari 10 persen dari level tertinggi baru-baru ini. Indeks saham acuan teknologi turun sekitar 5,5 persen.

Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun yang melemah dari level tertingginya 1,6 persen, sedikit berubah menjadi 1,52 persen pada Kamis waktu setempat.

Data Klaim Pengangguran

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Di sisi lain, investor juga menyambut baik rilis data klaim pengangguran mingguan yang sedikit lebih baik dari perkiraan.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan pengajuan pertama kali untuk asuransi pengangguran pada pekan terakhir 6 Maret 2021 berjumlah 712.000. Angka ini di bawah perkiraan Dow Jones 725.000.

"Penurunan klaim pengangguran adalah kemenangan lain untuk pekan ini dan pertanda kuat. Ada gambaran yang cukup optimistis meski pun ada beberapa kegelisahan pasar terkait inflasi yang telah kita lihat selama beberapa minggu terakhir,” ujar Direktur E-Trade Financial Mike Loewengart.

Adapun pembukaan kembali ekonomi ditambah dengan stimulus fiskal tambahan, mempercepat rotasi ke sektor yang lebih siklikal seperti energi. Sektor saham energi indeks S&P 500 menjadi pemenang terbesar pada 2021, dengan naik hampir 40 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya