Liputan6.com, Jakarta - Panasonic akan akuisisi saham perusahaan perangkat lunak Amerika Serikat (AS), Blue Yonder.Perusahaan ini fokus pada manajemen rantai pasokan. Kesepatan itu diperkirakan menelan investasi 700 miliar yen (USD 6,5 miliar atau sekitar Rp 93,68 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.413 per dolar AS.
Panasonic ingin memperluas perangkat keras dengan menggabungkan software atau perangkat lunak, sensor dan perangkat lain untuk membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional.
Langkah tersebut menandai perubahan besar pada model bisnis industri manufaktur yang selama ini bertumpu pada penjualan barang.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip Nikkei, Selasa (9/3/2021), berbagai sumber yang tahu hal tersebut menegaskan kalau negosiasi sedang dalam tahap akhir. Akan tetapi disebutkan juga kalau ada kemungkinan kedua belah pihak tidak akan mencapai kesepakatan.
Blue Yonder memakai kecerdasan buatan untuk prediksi permintaan produk dan tanggal pengiriman sambil meninjau rantai pasokan untuk meningkatkan keuntungan.
Perusahaan ini didirikan pada 1985 dan memiliki sekitar 3.300 klien di seluruh dunia, termasuk Unilever di Inggris dan Walmart di Amerika Serikat (AS). Penjualan pada tahun fiskal 2019 naik 8 persen dari tahun sebelumnya mencapai sekitar USD 1 miliar.
Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Masih Tahap Negosiasi
Pada 2020, Panasonic akuisisi 20 persen saham Blue Yonder senilai 86 miliar yen. Sisa saham dimiliki oleh Blackstone dan New Mountain Capital. Para pemegang saham sedang dalam pembicaraan terakhir tentang pembelian saham tersebut.
Kesepakatan itu akan menjadi aksi korporasi terbesar Panasonic. Hal ini sebelumnya Panasonic habiskan 800 miliar yen untuk menjadikan Sanyo Electric dan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Panasonic Electric Works pada 2011.
Panasonic berharap dapat meningkatkan pengoperasian perangkat keras dengan menggabungkan perangkat lunak. Perusahaan ini memiliki pangsa besar untuk kamera keamanan yang digunakan di toko-toko dan pembaca kode barang portable yang digunakan di fasilitas logistik.
Menjual sebagai perangkat keras yang berdiri sendiri tanpa perangkat lunak berarti menurunkan harga agar tetap kompetitif. Selain itu, menambahkan dukungan perangkat lunak untuk rantai pasokan akan meningkatkan nilai produk perangkat kerasnya.
Pasar global untuk perangkat lunak rantai pasokan diperkirakan sekitar USD 15 miliar pada 2019, dan diperkirakan meningkat sekitar 10 persen per tahun.
Permintaan untuk perangkat lunak ini meningkat karena perusahaan yang fokus pada perangkat keras berupaya agar melaksanakan operasi secara digital.
Advertisement
Biaya Akuisisi dari Dana Internal
Blue Yonder memperkenalkan perangkat lunak prediksi permintaan dan pemesanan otomatis untuk makanan segar dan olahan di Morrisons, jaringan supermarket Inggris sekitar 500 toko. Perubahan tersebut telah kurangi inventaris selama tiga hari.
Panasonic ingin menawarkan sistem serupa kepada perusahaan lain yang menggabungkan perangkat keras dan teknologinya dengan perangkat lunak.
Selain itu mengadopsi model bisnis pendapatan berulang. Di antara perusahaan elektronik besar, Sony dan Hitachi memimpin pengembangan model ini. Panasonic fokus pada peralatan rumah tangga. Pembelian Blue Yonder akan membantunya mengembangkan keahliaan di bidang seperti analisis permintaan.
Akuisisi Blue Yonder akan berasal dari dana internal. Nilai kas pada tahun fiskal2020 yang berakhir pada 31 Maret diperkirakan mencapai 300 milliar yen.
Penanaman modal telah meningkat sekitar 40 persen dari tahun fiskal sebelumnya. Perusahaan juga memiliki sekitar 1,4 triliun yen dalam bentuk uang tunai dan deposito.
Namun, karena bunga utang hampir sama termasuk pinjaman dan pembiayaan lain juga dapat dipertimbangkan untuk pembelian tersebut.
Produsen di seluruh dunia berusaha mengurangi ketergantungan pada perangkat keras. Siemens Jerman telah meningkatkan keuntungan dengan menggabungkan kekuatan tradisional manajemen pabrik dengan layanan yang diperoleh dengan akuisisi perusahaan lain.
Â