Bilibili Incar Dana Rp 43,20 Triliun dari IPO di Bursa Saham Hong Kong

Bilibili, perusahaan platform video China akan menetapkan harga penawaran akhir pada 23 Maret 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 18 Mar 2021, 12:56 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 12:56 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Hadir di lantai bursa saham Hong Kong, Bilibili berharap pihaknya mampu mengumpulkan dana hingga USD 3 miliar atau Rp 43,20 triliun (asumsi kurs Rp 14.401 per dolar AS) dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Seperti dilansir CNBC, Kamis (18/3/2021), platform video Tiongkok ini menjelaskan, pihaknya akan menjual 25 juta saham sebagai bagian dari penawaran tersebut.

Dari saham tersebut, 750 ribu di antaranya akan ditawarkan kepada investor ritel dan sisanya, yakni 24,250 juta akan diberikan kepada investor institusi.

Bilibili mengatakan, harga saham untuk investor ritel tidak akan lebih tinggi dari 988 dolar Hong Kong. Sedangkan saham yang dijual kepada investor institusi bisa saja memiliki harga yang lebih tinggi.

Dengan harga 988 dolar Hong Kong, Bilibili bisa mengumpulkan 24,7 miliar dolar Hong Kong atau setara dengan USD 3,18 miliar.

Perusahaan akan menetapkan harga penawaran akhir pada 23 Maret 2021. Bilibili saat ini terdaftar di Nasdaq dan banyak menarik perhatian generasi muda China.

Salah satu pendorong pendapatan terbesarnya ialah game seluler. Bilibili juga menyelenggarakan siaran langsung di mana pengguna dapat membeli item virtual dan memiliki program keanggotaan premium. Hal ini juga menghasilkan uang dari iklan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Memperluas Konten

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Merupakan perusahaan teknologi China terbaru yang terdaftar di Amerika Serikat, Bilibili yakin bila perusahaannya mampu mengikuti jejak Alibaba , JD.com dan NetEase .

Pada Oktober, CNBC melaporkan bila Bilibili dapat mengumpulkan dana hingga USD 1,5 miliar. Angka tersebut kemudian melonjak menjadi lebih dari USD 2 miliar karena saham yang terdaftar di Nasdaq terus menguat.

Faktanya, saham naik lebih dari 400 persen selama 12 bulan terakhir, yang merupakan alasan potensial untuk ambisi penggalangan dana yang lebih tinggi.

Bilibili mengatakan akan menggunakan dana dari IPO tersebut untuk sejumlah kegiatan termasuk untuk mendukung pertumbuhan pengguna dan memperluas kontennya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya