IPO, Triputra Agro Persada Jual 925 Juta Saham ke Publik

PT Triputra Agro Persada Tbk, akan melepas 925 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau setara 4,65 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Mar 2021, 16:22 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 16:22 WIB
Potret Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit di Aceh
Seorang pekerja sedang menebang pohon di perkebunan kelapa sawit di Sampoiniet, provinsi Aceh (7/3/2021). Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki produksi terbesar di Kabupaten Aceh. (AFP Photo/Chaideer Mahyuddin)

Liputan6.com, Jakarta - PT Triputra Agro Persada Tbk, perusahaan bergerak di usaha perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan kelapa sawit akan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO).

Perseroan akan melepas 925 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau setara 4,65 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum yang ditawarkan kepada masyarakat. Demikian mengutip dari prospektus singkat yang diterbitkan, Kamis (18/3/2021).

Dalam rangka IPO, perseroan juga melakukan program pemberian saham kepada karyawan atau employee stock allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 0,53 persen.

Dana hasil penawaran saham perdana akan digunakan sekitar 79 persen untuk meningkatkan penyertaan modal pada perusahaan anak yaitu PT Agro Multi Persada dan 21 persen untuk modal kerja perseroan berupa pembelian pupuk.

Perseroan meningkatkan penyertaan modal kepada anak usaha PT Agro Multi Persada untuk mempertahankan persentase kepemilikan saham. Modal tersebut akan digunakan PT Agro Multi Persada untuk PT Sukses Karya Mandiri (SKM) yang merupakan anak usaha.

SKM akan memakai dana tersebut untuk belanja modal dan pembangunan pabrik yang berlokasi di Kalimantan Tengah. Biaya pembangunan pabrik senilai Rp 88 miliar sedangkan modal kerja dengan operasional pabrik sebesar Rp 47 miliar. Pembangunan pabrik dimulai pada kuartal II 2021 dan selesai pada 2022.

Dalam rangka IPO, perseroan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi efek.

Jadwal sementara IPO antara lain masa penawaran pada 18-19 Maret, 22-25 Maret 2021, tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Maret 2021, masa penawaran umum pada 5-6 April 2021.

Lalu penjatahan pada 8 April 2021, tanggal pengembalian uang pemesanan pada dan distribusi saham secara elektronik pada 9 April 2021, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Keuangan

Potret Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit di Aceh
Seorang pekerja membawa cangkang sawit di sebuah perkebunan sawit di Sampoiniet, provinsi Aceh (7/3/2021). Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki produksi terbesar di Kabupaten Aceh. (AFP Photo/Chaideer Mahyuddin)

Hingga September 2020, perseroan mencatat laba periode berjalan Rp 244,329 miliar dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 95,78 miliar.

Penjualan tercatat Rp 3,5 triliun hingga September 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,92 triliun. Total aset perseroan tercatat Rp 11,96 triliun pada 30 September 2020 dari posisi 31 Desember 2019 sebesar Rp 12,2 triliun.

Total liabilitas tercatat Rp 5,97 triliun pada 30 September 2020 dari posisi 31 Desember 2019 sebanyak Rp 6,5 triliun. Total ekuitas perseroan tercatat Rp 5,99 triliun pada 30 September 2020 dari posisi 31 Desember 2019 sebesar Rp 5,7 triliun.

Adapun pemegang saham perseroan sebelum IPO antara lain PT Persada Capital Investama sebesar 24,30 persen, PT Triputra Investindo sebesar 23,54 persen, Salveen Invesment Pte Ltd sebesar 21,69 persen, Gochean Holdings sebesar 15,82 persen, dan PT Daya Adicipta Mustika sebesar 14,65 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya