40,3 Persen Investor Baru Tergiur Cuan Saat Terjun ke Pasar Modal

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menerangkan, kenaikan angka investor ini sejalan dengan munculnya kesadaran untuk berinvestasi di masyarakat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Mar 2021, 21:38 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2021, 21:37 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta terlihat serius saat mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat lonjakan investor selama pandemi COVID-19 berlangsung tahun lalu. Sepanjang 2020, jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksa dana, meningkat sebesar 56 persen mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menerangkan, kenaikan angka investor ini sejalan dengan munculnya kesadaran untuk berinvestasi di masyarakat.

Pada Oktober-November 2020, BEI melakukan survei dengan jumlah responden tidak kurang dari 1.222 investor yang berasal dari 30 kota di Indonesia. Dari angka ini, 42 persen di antaranya merupakan investor baru.

"Dari hasil survei itu kami mendapatkan konfirmasi jumlah investor individu di pasar modal selama masa pandemi ini sangat positif karena bersumber dari meningkatnya kesadaran berinvestasi di kalangan masyarakat kita,” kata Hasan dalam siaran bertajuk Incar Cuan Investasi Saham, Pahami Risikonya, Selasa (23/3/2021).

Mayoritas responden mengaku ingin memperoleh cuan dari investasi saham. "40,3 persen itu memang menyatakan ingin memperoleh capital gain atau cuan,” kata Hasan.

Kemudian 20,8 persen mengaku ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Selanjutnya, yang mengharapkan dividen sebanyak 17,6 persen. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pertumbuhan Investor

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Suasana saat peserta mengikuti kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, hingga saat ini pertumbuhan investor sudah mencapai 27 persen, dibandingkan angka pada akhir tahun lalu.

Adapun 2021, BEI menargetkan pertumbuhan investor sebesar 10 persen tiap bulannya. Artinya, untuk kuartal pertama, secara akumulatif BEI menargetkan kenaikan investasi sebesar 30 persen.

"Sampai dengan hari kemarin kita mencatat pertumbuhannya sudah 27 persen dibanding angta di akhir tahun yang lalu. Jadi mudah-mudahan angka pertumbuhan 10 persen tiap bulannya tetap bisa kita catatkan,” kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi dalam siaran bertajuk Incar Cuan Investasi Saham, Pahami Risikonya, Selasa, 23 Maret 2021.

Sejalan dengan tren peningkatan investor baru-baru ini, BEI bahkan sempat mengajukan revisi target pertumbuhan investor secara tahunan je Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari semula 25 persen, menjadi 30 persen.

“Tapi nampaknya ini juga akan tetap kita cermati dan antau terus perkembangan terakhirnya,” kata Hasan.

Untuk diketahui, sepanjang 2020, jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksa dana, meningkat sebesar 56 persen mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya