6 Emiten RI Masuk Jajaran Forbes Global 2000, Dominan Sektor Perbankan

Enam emiten dari Indonesia masuk daftar Forbes Global 2000. Berikut daftarnya.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Mei 2021, 18:43 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 18:42 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Forbes kembali merilis daftar Forbes Global 2000 yang mengukur perusahaan publik atau emiten terbesar di dunia. Daftar Forbes Global 2000 ini sudah dirilis sejak 2003. Kali ini, ada enam emiten asal Indonesia yang masuk daftar Forbes Global 2000.

Adapun daftar Forbes Global 2000 ini mengukur dalam empat metrik antara lain aset, nilai pasar, penjualan dan laba. Pada edisi tahun lalu menggambarkan sekilas tentang implikasi ekonomi awal dari pandemi COVID-19. Saat ini Forbes melihat hasil gejolak pasar selama 12 bulan dan kerugian yang tak terduga.

Hasilnya tidak semua buruk. Dengan bank sentral mengizinkan suku bunga negatif, investor telah memutuskan tidak ada alternatif untuk investasi saham.

Total pasar saham global melonjak sekitar 48 persen pada tahun lalu. Jadi meskpun penjualan dan laba turun untuk perusahaan Forbes Global 2000, total aset dan nilai pasar naik.  Kapitalisasi pasar minimal USD 8,26 miliar pada 2021, angka ini naik dari posisi 2020 di kisaran USD 5,27 miliar.

Enam emiten dari Indonesia masuk daftar Forbes Global 2000 pada 2021. Dari enam emiten itu, empat merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan didominasi emiten bank. Berikut daftarnya dikutip dari laman Forbes, Senin (17/5/2021):

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Bank Indonesia Nobatkan BRI  Sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik
Ilustrasi pelayanan Bank Rakyat Indonesia.

BRI berada di urutan 362 dalam daftar Forbes Global 2000. Bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mencatat penjualan USD 10 miliar dengan laba USD 1,3 miliar. Total aset tercatat USD 107,6 miliar. Kapitalisasi pasar USD 36,5 miliar.

Pada perdagangan saham, Senin, 17 Mei 2021, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 2,26 persen ke posisi Rp 3.900 per saham. Saham BBRI dibuka melemah 30 poin ke posisi Rp 3.960. Saham BBRI bergerak di kisaran Rp 3.900-Rp 4.000. Total frekuensi perdagangan saham 41.859 kali dengan nilai transaksi Rp 781,7 miliar.

2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

20150911-INDONESIA BANKING EXPO 2015-Jakarta
Pengunjung mendatangi stand BCA di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di JCC, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Sejumlah bank menawarkan beragam fasilitas untuk menarik pengunjung menabung di tempatnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

BCA berada di urutan 436 dalam daftar Forbes Global 2000. Perseroan mencatat penjualan USD 6 miliar dan laba USD 1,9 miliar. Total aset BCA mencapai USD 76,6 miliar dan kapitalisasi pasar USD 53,1 miliar.

Pada perdagangan saham Senin, 17 Mei 2021, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik tipis 0,31 persen ke posisi Rp 32.500 per saham. Saham BBCA dibuka naik 100 poin ke posisi Rp 32.500 per saham. Saham BBCA bergerak di kisaran Rp 31.875-Rp 32.500. Total frekuensi perdagangan 21.104 kali dengan nilai transaksi Rp 1 triliun.

3.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bank Mandiri Tbk berada di peringkat 507 untuk daftar Forbes Global 2000. Bank Mandiri mencatat penjualan USD 8,6 miliar dan laba bersih USD 1,2 miliar. Total aset tercatat USD 101,7 miliar dan kapitalisasi pasar USD 20,2 miliar.

Saham Bank Mandiri (BMRI) naik tipis 0,42 persen ke posisi Rp 5.925 per saham. Saham BMRI dibuka melemah 25 poin ke posisi Rp 5.975 per saham. Saham BMRI berada di kisaran Rp 5.875-Rp 6.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.742 kali dengan nilai transaksi Rp 524,1 miliar.

4.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

PT Telkom
PT Telkom.

Telkom berada di peringkat 762 dalam daftar Forbes Global 2000. Perseroan mencatat penjualan USD 9,2 miliar dan laba bersih USD 1,3 miliar. Sementara itu, total aset tercatat USD 15,8 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai USD 22,9 miliar.

Pada perdagangan saham Senin, 17 Mei 2021, saham Telkom Indonesia (TLKM) naik tipis 0,31 persen ke posisi Rp 3.190 per saham. Saham TLKM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 3.190 per saham. Saham TLKM bergerak di kisaran Rp 3.150-Rp 3.190 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 21.039 kali dengan nilai transaksi Rp 438,1 miliar.

5.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). (Foto BNI)
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). (Foto BNI)

BNI mencatat peringkat 1.742 dalam jajaran Forbes Global 2000. Perseroan mencatat penjualan USD 5 miliar dengan laba bersih USD 225,6 juta. Total aset USD 63,4 miliar dan kapitalisasi pasar USD 7,6 miliar.

Pada perdagangan saham Senin, 17 Mei 2021, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah tipis 0,45 persen ke posisi Rp 5.500 per saham. Saham BBNI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.575 per saham. Saham BBNI bergerak di kisaran Rp 5.450-Rp5.650 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 9.673 kali dengan nilai transaksi Rp 148,6 miliar.

6.PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Gudang Garam
Susilo Wonowidjojo, pemilik Gudang Garam sekaligus orang terkaya ke-2 di Indonesia

PT Gudang Garam Tbk berada di peringkat 1.760 dalam deretan Forbes Global 2000. PT Gudang Garam Tbk mencatat penjualan USD 7,9 milair dan laba bersih USD 525,9 juta. Total aset tercatat USD 5,6 miliar dan kapitalisasi pasar USD 4,8 miliar.

Pada perdagangan saham Senin, 17 Mei 2021, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah 4,14 persen ke posisi Rp 33.600 per saham. Saham GGRM dibuka stagnan di kisaran Rp 35.050 per saham. Saham GGRM bergerak di kisaran Rp 33.575-Rp 35.125. Total frekuensi perdagangan saham 5.781 kali dengan nilai transaksi Rp 98,3 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya