Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal melemah pada perdagangan saham, Kamis (20/5/2021). Data ekonomi neraca dagang akan membayangi laju IHSG.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menuturkan, pergerakan IHSG saat ini terlihat masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang belum akan berakhir.
Baca Juga
Sedangkan jelang rilis data ekonomi neraca dagang pada Kamis, 20 Mei 2021, menurut William masih berada dalam kondisi stabil.
Advertisement
Hal tersebut akan turut memberikan sentimen bagi pergerakan. Ia menilai, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek dengan kategori trading harian.
"IHSG akan berada di kisaran 5.711-5.978," ujar William dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG masih rawan koreksi ke area 5.600-5.700 bila IHSG secara agresif menembus support 5.735. Akan tetapi, IHSG masih berpeluang naik terbatas ke area 5.830-5.870 terlebih dahulu.
"IHSG akan berada di kisaran support 5.735-5.563 dan resistance 6.033-6.113," ujar Herditya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham yang dapat dicermati, William memilih saham BBCA, INDF, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).
Herditya memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Advertisement
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal sejumlah saham:
1.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Buy on Weakness (5.050)
Saham INCO ditutup terkoreksi cukup agresif sebesar 5,2 persen ke level 5.050 pada 19 Mei 2021.
"Saat ini, posisi INCO kami perkirakan sedang berada di wave B dari wave (B), meskipun terkoreksi maka diperkirakan akan relatif terbatas dan berpeluang untuk menguat kembali,” ujar Herditya.
Buy on Weakness: 4.850-5.025
Target Price: 5.600, 6.000
Stoploss: below 4.540
2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Accum Buy (31.725)
Saham BBCA ditutup terkoreksi 0,7 persen ke level 31.725 pada perdagangan 19 Mei 2021.
"Posisi BBCA saat ini, kami perkirakan sedang membentuk wave [ii] dari wave 5. Hal ini berarti, pergerakan BBCA akan terkoreksi terlebih dahulu namun selama BBCA di atas 29.900 maka BBCA masih berpeluang menguat kembali,” kata dia.
Accum Buy: 30.850-31.525
Target Price: 33.000, 34.200
Stoploss: below 29.900
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness (6.375)
Saham INDF ditutup cenderung flat di level 6,375. “Posisi INDF saat ini kami perkirakan sedang berada di wave [ii], di mana INDF akan terkoreksi namun cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali,” tutur dia.
Buy on Weakness: 6.150-6.325
Target Price: 6.650, 7.200
Stoploss: below 6.100
4. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) - Sell on Strength (4.010)
Saham JSMR ditutup terkoreksi 2,9 persen ke level 4,010 pada perdagangan Rabu, 19 Mei 2021.
"Kami perkirakan, dengan tertembusnya support 4.010 maka saat ini posisi JSMR sedang berada pada bagian dari wave (Y) dari wave [B], sehingga JSMR masih rawan untuk terkoreksi kembali. Adapun rentang koreksi JSMR diperkirakan berada pada level 3.600-3.900," ujar dia.
Sell on Strength: 4.010-4.080