Alasan BRI Agroniaga Bakal Luncurkan Layanan Digital Savings

PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) menyatakan portofolio lending yang konvensional akan berbalik pada 2023 menjadi dominan digital lending.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 06 Jun 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) siap meluncurkan layanan digital savings untuk meningkatkan 30 hingga 40 persen pinjaman. Dalam hal ini, emiten berkode AGRO tersebut bakal bertransformasi menggunakan sistem digital.

"Saat ini portofolio lending kita yang konvensional berada di atas 80 persen. Ini nantinya akan berbalik di tahun 2023, yakni 80 persen digital lending, sisanya konvensional," kata Direktur Utama BRI Agroniaga, Kasper Situmorang, dalam diskusi virtual, ditulis Minggu (6/6/2021).

Tak hanya itu, pekerja di kriteria gig economy (pekerja lepas) saat ini masih banyak yang belum memiliki akses ke layanan keuangan digital. Hal ini membuat perseroan tengah membidik 10 persen untuk masuk dalam ekosistemnya.

"Kami yakin konsep ini dapat menjaring nasabah BRI Agro dan tak akan tumpang tindih dengan BRI meskipun sama-sama menyasar UMKM maupun masyarakat kecil," ujarnya.

Hal ini tak terlepas dari keinginan BRI Agro untuk mencari nasabah yang telah memiliki rekening tetapi belum mendapat akses kredit maupun layanan keuangan lain.

"Saat ini kami fokus mengenai bagaimana akhir 2025 bisa menyasar 10 persen gig ekonomi. Jadi mereka bisa memiliki rekeningnya BRI Agro dengan cara-cara business to business atau business to consumer melalui para fintech dan melalui grup keuangan kami sendiri di BRI," ujarnya.

Dengan kata lain, BRI Agroniaga saat ini menyasar masyarakat unbankable. Untuk bank Tanah Air yang ada saat ini, Kasper menyebut, banyak perusahaan masih belum terbiasa dengan proses underwriting, sehingga penilaian kepantasan nasabah pada lingkup gig economy untuk mendapatkan kredit perbankan masih memiliki banyak pertimbangan.

Melihat hal ini, AGRO akan menciptakan proses underwriting yang relevan untuk menambah nasabah. "Untuk sektor informal sebagai contoh misalnya ada Youtuber punya followers sudah 1 juta, mau bikin konten butuh capital," tuturnya

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Bakal Berubah Nama

Ilustrasi bank
Ilustrasi bank (Sumber: Istockphoto)

Sebelumnya, perubahan nama akan dilakukan PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan Direktur Utama Bank BRI Agroniaga, Kasper Situmorang secara virtual, Sabtu (5/6/2021).

"Kami akan mengubah nama karena persepsinya seperti bank sawit digital. Kami telah memiliki beberapa opsi nama," katanya dalam webinar channel Indonesia Investment Education.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kasper juga mengatakan, perusahaan siap menjadi bank digital bagi Bank Himbara. Hal ini tak terlepas dari dua kategori yang telah menjadi fokus utama.

"Yang pertama adalah bank hybrid. Dalam hal ini akan terdapat banyak cabang dengan sistem digital seperti layaknya Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank BNI," ujarnya.

Hal kedua yang perlu diperhatikan yakni terdapat kategori syariah layaknya Bank Syariah Indonesia (BSI). Kasper juga menjelaskan bila AGRO akan diproyeksikan menjadi bank digital andalan BUMN.

"Kami memiliki misi untuk menjadi bank digital dibandingkan dengan kompetitor," tuturnya.

Tak hanya itu, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ini juga akan  memperkuat human resources dan persiapan menjadi bank digital bersamaan dengan hadirnya Talent Management System & Employee Value Proposition.

Terbagi lima proses yakni Attraction, Identification, Selection, Development and Succession, Talent Management System  optimistis dapat bersaing dengan bank digital lain di Indonesia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya