Vale Indonesia Gandeng Dua Mitra Garap Fasilitas Pengolahan Nikel Bahodopi

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bersama dua mitra akan membentuk perusahaan patungan untuk membangun fasilitas pengolahan nikel di Xinhai Industrial Park, Morowali, Sulawesi Tengah.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Jun 2021, 21:53 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2021, 21:53 WIB
Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis
Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis

Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bersama dua mitra Taiyuan Iron dan Steel Group Co Ltd dan Shandong Xinhai Technology Ltd teken dokumen perjanjian kerangka kerja sama proyek untuk fasilitas pengolahan nikel Bahodopi pada Kamis, (24/6/2021).

Perjanjian ini telah menyepakati secara prinsip hal-hal utama terkait proyek itu, seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti PT Vale Indonesia Tbk bersama dua mitra akan membentuk perusahaan patungan untuk membangun fasilitas pengolahan nikel di Xinhai Industrial Park, Morowali, Sulawesi Tengah.

Selain itu, perusahaan patungan ini akan membangun delapan lini pengolahan feronikel rotary kiln-electric furnace dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 metrik ton nikel per tahun beserta fasilitas pendukungnya.

"Semua pihak menyetujui PT Vale Indonesia Tbk akan memiliki 49 persen saham perusahaan patungan (JV Co) dan mitra akan memiliki 51 persen saham,” tulis perseroan.

Perseroan menyatakan, semua pihak menyetujui kebutuhan listrik akan bersumber dari pembangkit listrik tenaga gas untuk mendukung komitmen PT Vale Indonesia Tbk untuk mengurangi emisi karbon.

Semua pihak juga menyepakati bahwa dalam jangka waktu enam bulan sejak di tandatanganinya Perjanjian ini akan menyelesaikan semua persyaratan teknis dan finansial yang diperlukan untuk mengambil keputusan investasi final. Selain itu, Semua Pihak juga akan menyelesaikan semua perjanjian definitif terkait hak dan kewajiban para pihak dalam perusahaan patungan.

"Kami menghargai bahwa mitra kami telah mendukung agenda rendah karbon Vale dengan menyepakati perubahan rencana dari pembangkit listrik tenaga batubara menjadi gas," ujar  CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy.

Ia menambahkan, pihaknya percaya perjanjian ini merupakan bukti keselarasan komitmen keberlanjutan yang sangat penting bagi PT Vale Indonesia Tbk. Perseroan yakin bahwa ketiga pihak akan saling melengkapi.

Presiden Komisaris PTVI dan Wakil Presiden Eksekutif untuk Base Metals dengan Vale, Mark Travers menuturkan, perjanjian ini kesempatan yang signifikan bagi Vale dan Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Indonesia Bakal Mainkan Peran Utama

Perjanjian ini ditandatangani oleh Febriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia Tbk, Wei Chengwen, Presiden Taigang dan Wang Wenlong Ketua Xinhai Technology di Shanghai, dan disaksikan, baik langsung maupun online oleh Eduardo Bartolomeo, CEO Vale, Chen Derong, Ketua China Baowu, Wang Wenguang, Ketua Dewan Xinhai Technology dan Mark Travers, Presiden Komisaris PTVI, dan Wakil Presiden Eksekutif untuk Base Metals dengan Vale.

Vale bangga dengan sejarahnya sebagai investor dan mitra jangka panjang di Indonesia. Komitmen untuk memperluas operasi di Indonesia dibangun sejak dahulu untuk mendukung masa depan yang berkelanjutan baik dari sisi bisnis maupun untuk negara.

Vale percaya Indonesia akan memainkan peran utama di masa depan dalam industri nikel dan berkomitmen menjadi pemain yang terpercaya dan bertanggung jawab dalam menciptakan nilai dan peluang di masyarakat tempat perseroan beroperasi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya