Produksi Emas, Tembaga dan Nikel MDKA Sesuai Target, Ini Rinciannya

Produksi emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sepanjang 2024 mencapai 115.867 ons, sesuai dengan panduan yang ditetapkan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Feb 2025, 13:50 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 13:50 WIB
Tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). (Foto: Merdeka Copper Gold)
Tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). (Foto: Merdeka Copper Gold)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan kinerja operasional kuartal IV-2024 dan setahun penuh 2024. Pada periode tersebut, Merdeka Copper Gold berhasil mencatatkan pertumbuhan produksi yang tinggi, efisiensi biaya, dan kemajuan strategis.

"Operasional emas, tembaga, dan nikel Merdeka sesuai dengan panduan produksi kami, menghasilkan pendapatan unaudited kuartalan dan 2024 masing-masing sebesar USD 575,8 juta dan USD 2,2 miliar, mencerminkan peningkatan tahunan (YoY) masing-masing sebesar 7% dan 31%," kata Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Albert Saputro, Jumat (7/2/2025).

Tambang Emas Tujuh Bukit memproduksi 35.824 ons emas selama kuartal IV, dengan total biaya tunai atau cash cost sebesar USD 975 per oz. Biaya berkelanjutan menyeluruh (all-in sustaining cost/AISC) tercatat sebesar USD 1,260 per oz, dan harga jual rata- rata (average sales price/ASP) sebesar USD 2,672 per oz.

Pada periode yang sama, sebanyak 29.056 ons emas telah terjual, menghasilkan pendapatan sebelum diaudit (unaudited) sebesar USD 83,4 juta, termasuk USD 6 juta dari pendapatan produk sampingan perak. Tambang Tembaga-Pirit Wetar memproduksi 3.419 ton tembaga selama kuartal tersebut, dengan total cash cost sebesar USD 1,63 per lb, AISC sebesar USD 2,83 per lb, dan ASP sebesar USD 4,18 per lb. Selama periode ini, 3.101 ton tembaga telah terjual, menghasilkan pendapatan unaudited sebesar USD 28,6 juta.

"Sementara, produksi emas sepanjang 2024 mencapai 115.867 ons, sesuai dengan panduan yang ditetapkan, dengan total cash cost sebesar USD 1.017 per oz, AISC sebesar USD 1.337 per oz, dan ASP sebesar USD 2.371 per oz," kata Albert.

Produksi tembaga sepanjang 2024 mencapai 13.902 ton, yang berada dalam kisaran panduan 13.500 hingga 14.000 ton. Selain itu, Tambang Pirit- Tembaga Wetar melampaui panduan biaya tunai dan AISC untuk 2024, dengan biaya tunai sebesar USD 2,63 per lb dan AISC sebesar USD 3,58 per lb.

"Untuk 2025, Merdeka menetapkan panduan produksi antara 100.000-110.000 ons emas dan antara 11.000 -13.000 ton tembaga," kata Albert.

 

Kinerja Anak Usaha

Proyek tambang emas Tujuh Bukit yang dioperasikan anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yakni PT Bumi Suksesindo. (Foto: Liputan6.com/Agustina Melani)
Proyek tambang emas Tujuh Bukit yang dioperasikan anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yakni PT Bumi Suksesindo. (Foto: Liputan6.com/Agustina Melani)... Selengkapnya

Anak usaha perseroan, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mencatat kinerja yang kuat untuk operasional nikel, yang didorong terutama oleh Tambang SCM (Sulawesi Cahaya Mineral). Pada kuartal IV 2024, Tambang SCM mencatat rekor produksi sebesar 3,4 juta wet metric ton (wmt) limonit dan 3,0 juta wmt saprolit, mencerminkan peningkatan tahunan (yoy) masing-masing sebesar 110% dan 108%.

"Pada periode yang sama, 2,01 juta wmt bijih saprolit dikirim ke smelter RKEF MBMA, sementara 4,1 juta wmt bijih limonit dijual ke PT Huayue Nickel Cobalt, menghasilkan pendapatan unaudited sebesar USD 73,2 juta dengan ASP sebesar USD 17,9 per wmt," beber Albert.

Fasilitas pemurnian MBMA menghasilkan total 30.716 ton produk nikel, termasuk 18.823 ton nikel dalam nickel pig iron (NPI) dan 11.893 ton nikel dalam high-grade nickel matte (HGNM), yang menghasilkan pendapatan unaudited masing-masing sebesar USD 223,8 juta dan USD 158,8 juta, dengan ASP masing-masing sebesar USD 11.887 per t dan USD 13.229 per t.

Ke depan, panduan penjualan MBMA untuk 2025 memproyeksikan pengiriman 6,0 hingga 7,0 juta wmt bijih saprolit dan penjualan 12,5 hingga 15,0 juta wmt bijih limonit. Selain itu, penjualan nikel diperkirakan berkisar antara 80.000 hingga 87.000 ton nikel dalam NPI dan 50.000 hingga 55.000 ton nikel dalam HGNM.

"Profitabilitas pabrik HGNM sedang dipantau secara ketat. Jika margin keuntungan yang diharapkan tidak tercapai, MBMA dapat mempertimbangkan untuk menghentikan produksi pabrik sementara dan melanjutkannya saat harga pasar membaik," ujar Albert.

 

Lanjutkan Proyek Berjalan

Proyek tambang yang dioperasikan anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yakni PT Bumi Suksesindo. (Foto: Liputan6.com/Agustina Melani)
Proyek tambang  Tujuh Bukit yang dioperasikan anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yakni PT Bumi Suksesindo. (Foto: Liputan6.com/Agustina Melani)... Selengkapnya

Merdeka terus melanjutkan proyek-proyeknya yang terus bertumbuh, dengan kegiatan konstruksi di Proyek Emas Pani mencapai 33% penyelesaian pada akhir kuartal. Proyek ini dijadwalkan untuk mulai beroperasi pada akhir 2025, dengan produksi emas pertama diperkirakan pada awal 2026.

Sementara itu, pengembangan Proyek Tembaga Tujuh Bukit terus berjalan, termasuk pengeboran sumber daya di permukaan, eksplorasi target tambang terbuka potensial di dekat permukaan, dan studi teknis.

"Merdeka secara aktif mengoptimalkan proyek ini dan akan merilis studi pra-kelayakan yang diperbarui, mencakup estimasi cadangan bijih yang jauh lebih besar dan laju produksi tambang bawah tanah dengan metode sub-level caving (throughput sub-level cave per SLC) yang lebih tinggi sebesar 6Mtpa, pada kuartal kedua 2025," kata Albert.

Kegiatan commissioning di Pabrik AIM (Acid, Iron, Metal) berjalan dengan baik. Pabrik pirit telah beroperasi penuh, dan pabrik asam telah berjalan sejak April 2024. Pada kuartal ini, pabrik asam mencatat produksi tertinggi, menghasilkan 164.985 ton asam dan 225.036 ton uap.

Pembangunan pabrik logam klorida telah selesai, dan proses commissioning sedang berlangsung. Pabrik katoda tembaga berada di tahap akhir konstruksi, dengan commissioning parsial dimulai pada kuartal ini.

Pada Desember 2024, PT ESG New Energy Material (PT ESG) berhasil memproduksi batch pertama MHP, yang menandai pencapaian penting dalam strategi MBMA untuk produksi material baterai hilir.

"Kami terus mengembangkan proyek-proyek kelas dunia, termasuk Proyek Emas Pani yang akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia, serta Proyek Tembaga Tujuh Bukit yang merupakan salah satu deposit tembaga belum tergarap terbesar di dunia. Di MBMA, commissioning dua fasilitas HPAL akan semakin memperkuat posisi kami sebagai pemimpin dalam rantai nilai baterai dan kendaraan listrik," ujar Albert.

 

Komitmen Berkelanjutan

Reklamasi di PT Bumi Suksesindo, anak usaha Merdeka Copper Gold (MDKA). (Foto: Merdeka Copper Gold)
Reklamasi di PT Bumi Suksesindo, anak usaha Merdeka Copper Gold (MDKA). (Foto: Merdeka Copper Gold)... Selengkapnya

Dalam hal keberlanjutan, Merdeka menunjukkan komitmennya terhadap prinsip-prinsip ESG (Environment, Social, Governance) dengan mempertahankan peringkat A dari MSCI (Morgan Stanley Capital International), menjadikannya satu-satunya perusahaan pertambangan Indonesia yang meraih peringkat A dalam kategori MSCI Diversified Metals and Mining. Selain itu, Merdeka meraih berbagai penghargaan atas Laporan Keberlanjutan dan praktik berkelanjutannya, termasuk Silver Rank dalam Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2024, peringkat A+ dalam "Studi Laporan Keberlanjutan Perusahaan Terbuka di Indonesia 2023" yang diselenggarakan oleh FIHRRST bekerja sama dengan Pemerintah Belgia, serta peringkat Sapphire dalam Sustainable Business Integrity Index 2024 yang diselenggarakan oleh Transparency International Indonesia (TII) dan Tempo Data Science.

"Investasi strategis Merdeka diharapkan dapat meningkatkan kinerja kami secara signifikan, terutama dengan dimulainya operasi di dua fasilitas HPAL MBMA dan commissioning Proyek emas Pani pada akhir 2025. Aset kelas dunia dan komitmen terbukti kami terhadap keberlanjutan serta prinsip ESG semakin memperkokoh posisi Grup Merdeka sebagai perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia," tutup Albert.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya