Resmi Catatkan Saham di Hong Kong, Saham Perusahaan Saingan Tesla Anjlok

Xpeng, perusahaan mobil listrik asal China mencatatkan saham di bursa saham Amerika Serikat dan Hong Kong.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 07 Jul 2021, 13:49 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 13:49 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Resmi melakukan debut di bursa saham Hong Kong, harga saham perusahaan kendaraan listrik, Xpeng berbalik negatif pada Rabu (7/7/2021).

Seperti dilansir CNBC, Xpeng menerbitkan 85 juta saham Kelas A dengan harga 165 dolar Hong Kong per lembar. Sempat meningkat ke 168 dolar Hong Kong atau naik 1,8 persen di awal perdagangan, saham justru jatuh ke 162,50 dolar Hong Kong atau 1,5 persen di bawah harga listingnya.

Telah terdaftar lebih dulu di Wall Street, perusahaan mobil listrik asal China ini memiliki daftar utama ganda. Itu berarti akan tunduk pada aturan dan pengawasan regulator Amerika Serikat dan Hong Kong, yang tidak terjadi pada daftar sekunder.

Bulan lalu, Xpeng mengatakan bila pihakya akan mematok harga saham tak lebih dari 180 dolar Hong Kong. Dari IPO yang dilakukan, Xpeng berharap mampu mengumpulkan 14,02 miliar dolar Hong Kong.

Awal tahun ini, Komisi Sekuritas dan Bursa AS mengadopsi aturan yang memberlakukan persyaratan audit yang lebih ketat pada perusahaan asing yang terdaftar di AS. Persyaratan tersebut membawa ancaman delisting bagi perusahaan yang melanggar aturan.

"Saya akan mengatakan listing Hong Kong kami adalah keputusan yang sangat strategis. Di dalamnya, saya pikir jelas, Anda tahu, lindung nilai terhadap risiko geopolitik hanyalah salah satu pertimbangan,” kata presiden Xpeng, Brian Gu.

Akan tetapi, perusahaan China yang terdaftar di AS juga dapat menghadapi pengawasan di dalam negeri. Pada Selasa, 6 Juli 2021, Beijing mengatakan akan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan yang terdaftar di luar negeri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

China Tingkatkan Aturan

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Pemerintah berencana untuk meningkatkan aturan seputar arus dan keamanan data lintas batas. Langkah itu dilakukan setelah regulator meluncurkan tinjauan keamanan siber ke perusahaan ride-hailing Didi dan memaksa toko aplikasi untuk menghapusnya, beberapa hari setelah penawaran umum perdana di AS.

"Namun dalam jangka panjang, kami ingin memiliki tempat listing yang membuat kami lebih dekat dengan rumah karena kami adalah merek konsumen di China. Pada akhirnya kami ingin pelanggan kami menjadi pemegang saham kami, dan memiliki status dual listing utama di HK (Hong Kong), sehingga memberi kami kelayakan untuk terhubung ke pasar modal China," ujarnya.

Perusahaan Xpeng dikenal dengan sedan P7 dan SUV G3. Telah mengirimkan 6.565 kendaraan pada Juni, penjualan tersebut mengalami peningkatan 617 persen dari tahun ke tahun dan memecahkan rekor bulanan.

Pada kuartal kedua, perusahaan mampu mengirimkan 17.398 kendaraan. Telah meluncurkan model ketiganya, sedan P5, persaingan mobil listrik semakin ketat termasuk dengan Li Auto, Tesla dan Nio.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya