BEI Buka Gembok Perdagangan, Begini Gerak Saham LMAS dan TIRA

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka perdagangan (suspensi) saham LMAS dan TIRA mulai sesi pertama, 14 Juli 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Jul 2021, 09:46 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 09:46 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka perdagangan (suspensi) saham PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) dan PT Tira Austenite Tbk (TIRA) mulai sesi I perdagangan Rabu 14 Juli 2021.

Dilansir dari keterbukaan informasi BEI, Rabu (14/7/2021), perdagangan saham keduanya dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa akibat kenaikan harga kumulatif. Adapun perdagangan saham LMAS telah dihentikan sementara sejak 24 Juni 2021. Pada hari terakhir diperdagangkan, saham LMAS naik 45 poin atau 34,61 persen ke level 175 pada 23 Juni 2021.

Pada pembukaan perdagangan sesi I hari ini, saham LMAS amblas 12 poin atau 6,85 persen ke level 163 per saham. Sementara Bursa menghentikan perdagangan saham TIRA sejak Selasa, 13 Juli 2021 akibat kenaikan harga kumulatif dalam beberapa hari terakhir.

Pada hari terakhir perdagangan, saham TIRA naik 145 poin atau 25 persen ke level 725 per saham. Sementara pada perdagangan sesi I hari ini, saham TIRA terpantau terus amblas hingga 50 poin atau 6,89 persen ke level 675.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

IHSG Tinggalkan Posisi 6.000 pada Awal Sesi Perdagangan 14 Juli 2021

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal sesi perdagangan Rab (14/7/2021). Tekanan terhadap IHSG mengikuti wall street yang merosot dan bursa saham Asia Pasifik beragam.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG turun 0,06 persen ke posisi 6.008,24. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG tergelincir 0,03 persen ke posisi 6.010. Indeks saham LQ45 susut 0,69 persen ke posisi 820,80. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.013,04 dan terendah 5.957,04. Sebanyak 238 saham melemah sehingga menekan IHSG. 118 saham menguat dan 152 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.170.339 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,1 triliun.

Sebagian besar sektor saham melemah dan menguat. Indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,91 persen, IDXIndustry merosot 0,89 persen, dan IDXFinance turun 0,60 persen.

Indeks sektoral saham IDXTechno naik 0,60 persen, sektor saham IDXHealth mendaki 0,48 persen dan IDXTrans naik 0,38 persen.

Top Gainers dan Losers

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham NASA naik 26,72 persen

-Saham ABMM naik 20,50 persen

-Saham NICL naik 20,49 persen

-Saham TIRA naik 17,24 persen

-Saham SSTM naik 13,23 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham IPAC turun 9,89 persen

-Saham PGJO turun 7 persen

-Saham SKBM turun 6,99 persen

-BSIM turun 6,97 persen

-Saham MSIN turun 6,92 persen

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya