Fitch Solutions Prediksi Pasar Alat Medis di Indonesia Alami Pertumbuhan Tercepat

Pasar alat medis akan tetap sangat bergantung pada impor karena terbatasnya produksi dalam negeri yang terutama terdiri dari bahan habis pakai.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Jul 2021, 17:26 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2021, 17:26 WIB
Pameran Kesehatan Dunia Kedua di Wuhan
Peralatan medis yang ditampilkan dalam Pameran Kesehatan Dunia Kedua di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 11 November 2020. Ajang selama empat hari itu dibuka di Wuhan pada Rabu (11/11), dengan fokus memamerkan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir dalam industri kesehatan global. (Xinhua/Cheng Min)

Liputan6.com, Jakarta - Fitch Solutions berharap Indonesia tetap menjadi salah satu pasar alat  medis dengan pertumbuhan tercepat dalam lima tahun ke depan.

Hal ini seiring ekonomi Indonesia akan pulih meski permintaan domestik melambat karena tekanan pandemi COVID-19. Pasar alat medis akan tetap sangat bergantung pada impor karena terbatasnya produksi dalam negeri yang terutama terdiri dari bahan habis pakai.

Selain itu, Fitch Solutions memandang ada peningkatan risiko penurunan pada pertumbuhan pasar perangkat medis Indonesia karena pandemi COVID-19.

Sementara itu, ada beberapa produk yang mengalami kenaikan permintaan seperti peralatan perlindungan pribadi dan ventilator. Sejumlah perangkat medis juga akan alami pengurangan penggunaan karena meningkatnya tekanan pada sumber daya perawatan kesehatan oleh pandemi COVID-19 dan penurunan kegiatan ekonomi yang menyertainya.

“Produsen produk penting akan mendapat manfaat dari insentif pajak pemerintah,” tulis Fitch Solution dalam laporan bertajuk Indonesia Medical Devices Report Includes 5-year forecast to 2025.

Fitch Solutions merevisi sedikit ke atas perkiraan Compound Annual Growth Rate (CAGR) atau rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan suatu investasi dalam jangka waktu tertentu lebih dari satu tahun. Pasar perangkat medis akan berkembang dengan CAGR 10,7 persen pada 2020-2025 yang akan meningkat menjadi Rp 27,5 triliun.

Sedangkan dalam dolar AS, Fitch Solutions merevisi ke atas perkiraan CAGR dan memproyeksikan pasar alat medis akan berkembang pada CGAR 2020-2025 sebesar 12,9 persen yang seharusnya akan meningkat menjadi USD 1,9 miliar pada 2025.

“Kami percaya bahwa ekonomi Indonesia akan pulih dengan kecepatan yang relatif lambat karena permintaan domesti tetap dalam tekanan akibat pandemi COVID-19,” tulis perseroan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penggerak Utama Pasar

Adapun pasar perangkat medis akan mendapat manfaat dari penggerak utama antara lain:

-Fundamental kuat

Lokasi Indonesia strategis antara Samudra Hindia dan Pasifik serta berdekatan dengan perdagangan timur-barat menjadi katalis positif.

Ditambah pekerja teknik dan staf dengan gelar khusus di bidang sains serta teknik yang berasal dari kota-kota besar di Indonesia mendukung pasar perangkat medis. Fitch Solutions juga memandang kemenangan Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden juga akan mendukung kebijakan.

-Perawatan kesehatan:

Indonesia yang mencatatkan populasi terbesar keempat di dunia juga menciptakan permintaan cukup besar untuk peralatan medis yang meningkatkan harapan hidup, pasar perawatan kesehatan yang berkembang pesat, perluasan sektor kesehatan swasta dan permintaan yang meningkat untuk kesehatan lebih baik terutama Jakarta dan sekitarnya di Jawa serta proyek bantuan internasional.

-Penggerak pasar:

Pasar perangkat medis yang berkembang pesat, peningkatan sistem pengadaan yang berfokus pada sektor kesehatan yang akan membuat pengadaan alat kesehatan lebih mudah dan terkelola.

Kemudian peraturan baru yang sejalan dengan pedoman alat kesehatan ASEAN yang akan meningkatkan kepatuhan dan mempersingkat waktu peninjauan untuk pendaftaran alat kesehatan.

Selain itu, peraturan perangkat medis baru akan fasilitasi penelitian medis, keanggotana perjanjian perdagangan bebas ASEAN, pemerintah insentif untuk investasi di industri alat kesehatan dan basis produksi multinasional yang menarik dan berbiaya rendah.

Hambatan

Adapun sejumlah hal yang akan batasi pasar antara lain:

-Fundamental yang lemah

Fundamental melemah seiring pecahnya kasus COVID-19 menimbulkan hambatan bagi sektor eksternal, pembatasan asing terkait kepemilikan usaha di Indonesia, maraknya korupsi dan birokrasi di lembaga-lembaga negara dan perlindungan kekayaan intelektual yang akan tetap lemah meski cakupan undang-undang kekayaan intelektual lebih luas.

-Hambatan perawatan kesehatan:

Populasi lansia yang kecil yang mewakili hanya 5,2 persen dari total pada 2016, dan lambatnya reformasi dan investasi di sektor kesehatan. Selain itu, persentase produk domestik bruto (PDB) yang dialokasikan untuk perawatan kesehatan, yang merupakan terendah di Asia Pasifik. “Salah satunya tingkat professional medis terendah di dunia terutama dokter,” tulis Fitch Solutions.

-Hambatan pasar:

Ukuran pasar dalam hal per kapita menjadi salah satu yang terkecil di dunia, korupsi untuk proses pengadaan alat kesehatan dan sektor produksi dalam negeri fokus utama pada barang kebutuhan pokok.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya