Jadi Penambang Bitcoin, Seorang Pemuda 19 Tahun Raup Gaji Rp 778 Juta

Untuk menambang bitcoin, Nick Sears membutuhkan mesin yang mampu menghasilkan sekitar 80 desibel kebisingan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 02 Agu 2021, 19:16 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2021, 19:15 WIB
Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay
Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Saat pertama kali mengenal bitcoin, Nick Sears masih berusia 17 tahun. Ketika itu, Ia hanya membantu membangun penambangan bitcoin di Dallesport, Washington.

Saat berusia 18 tahun dan diizinkan secara hukum untuk membeli bitcoin untuk pertama kalinya, Sears mulai tertarik dengan pekerjaan ini. Saat ini ketika berusia 19 tahun, Sears telah menjadi penambang bitcoin berpengalaman.

Seperti dilansir CNBC, Senin (2/8/2021), pemuda tersebut tidak memilih untuk kuliah dan tinggal di sebuah ruangan yang mampu menampilkan 4.500 ASIC. Seluruhnya bekerja untuk menambang bitcoin.

"Kamar saya kedap suara. Jadi saya tidak bisa mendengar mesin ketika saya menutup pintu, tetapi mereka pasti berisik jika saya membuka pintu," kata Sears.

Untuk menambang bitcoin, Sears membutuhkan mesin yang mampu menghasilkan sekitar 80 desibel kebisingan. Pemuda ini telah mengabdikan diri selama dua tahun terakhir untuk mempelajari mesin pemambanngan.

Belajar sendiri, Ia menyebut hal paling penting ialah cara memperbaikinya. Dia percaya pendidikannya di bidang penyolderan dan elektronik jauh lebih berharga daripada gelar sarjana di universitas.

“Saya tidak berpikir untuk kuliah sama sekali, hanya mengejar pengetahuan lebih lanjut dalam perbaikan para penambang,” ujar Sears.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penghasilan yang Didapatkan

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Banyak penambang bitcoin menjelaskan, daya pikat penambangan berasal dari kemampuan untuk memahami kekuatan bitcoin secara nyata.

"Jika Anda pernah ke salah satu pusat data ini, hal pertama yang akan Anda perhatikan adalah seberapa luas dan mengesankannya. Mereka sangat besar,” kata Chief business officer untuk Compass Mining, Thomas Heller, yang bekerja dengan perusahaan Sears, SCATE Ventures.

"Ada begitu banyak kebisingan, dan ada begitu banyak panas. Ada begitu banyak tindakan yang terjadi. Cukup keren untuk berjalan ke pusat data untuk pertama kalinya yang menambang bitcoin, karena Anda benar-benar dapat menghubungkan aspek tidak berwujud bitcoin sebagai mata uang, dengan sifat fisik mesin ini yang menghabiskan daya dan melakukan perhitungan ini.”  lanjut Thomas.

Serius menekuni bidang ini, Sears mengaku dirinya mampu menghasilkan uang hingga USD 54.000 atau Rp778,13 juta setahun (asumsi kurs Rp 14.409 per dolar AS). Tak hanya itu, perusahaan tempatnya bekerja juga memberikan asuransi kesehatan secara penuh. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya