Wall Street Beragam, Indeks Dow Jones Cetak Rekor Usai Rilis Data Tenaga Kerja AS

Wall Street cenderung beragam pada perdagangan Jumat, 6 Agustus setelah keluar rilis data laporan tenaga kerja AS.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Agu 2021, 06:53 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2021, 06:53 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Jumat, 6 Agustus 2021. Saham yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi naik setelah data tenaga kerja AS  yang lebih kuat dari perkiraan mendorong dua indeks acuan ke posisi tertinggi sepanjang masa.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 144,26 poin atau 0,4 persen ke posisi tertinggi sepanjang masa 35.208,51. Indeks S&P 500 naik hampir 0,2 persen ke posisi rekor tertinggi di 4.436,52. Indeks Nasdaq turun 0,4 persen ke posisi 14.835,76.

Pada pekan ini, indeks Dow Jones menguat 0,7 persen. Indeks S&P 500 menanjak 0,9 persen, sudah naik 18,1 persen sepanjang tahun berjalan 2021. Indeks Nasdaq naik 1,1 persen pada pekan ini.

Laporan pekerjaan menunjukkan ekonomi AS menambahkan 943.000 pekerjaan pada Juli, menurut Departemen Tenaga Kerja AS.

Ekonom memperkirakan, tambahan 845.000 pekerjaan pada bulan lalu, berdasarkan perkiraan Dow Jones. Tingkat pengangguran turun menjadi 5,4 persen di bawah perkiraan 5,7 persen.

Saham bank memimpin kenaikan setelah laporan pekerjaan karena suku  bunga melonjak tinggi meningkatkan prospek laba perusahaan. Saham JPMorgan naik 2,8 persen, saham Bank of America menguat 2,9 persen.

Saham Wells Fargo menanjak sekitar 3,8 persen. Saham Goldman Sachs mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Saham bank regional mengalami hari terbaiknya dalam hampir sebulan.

Imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun naik 1,3 persen. Saham industri, ritel dan energi juga naik karena laporan pekerjaan meredakan kekhawatiran tentang kembalinya ekonomi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham di Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Di sisi lain, saham teknologi turun karena lonjakan suku bunga menyebabkan investor mengambil keuntungan dan kembali ke saham yang mendapat manfaat lebih banyak dari pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

Saham Amazon dan Apple turun sedikit, sementara saham Zoom susut 3,8 persen. Suku bunga lebih tinggi berdampak terhadap saham teknologi.

Saham-saham defensif seperti perusahaan utilitas, perawatan kesehatan juga merosot setelah laporan tersebut.

“Saya pikir ini adalah angka yang sangat, sangat bagus untuk pasar saham. Ini hanya satu angka, mereka cenderung tidak stabil. Dan apa yang dilakukan lebih dari apa pun adalah menyebabkan perubahan besar dalam saham,” ujar Chief Investment Strategist The Leuthold Group James Paulsen, dilansir dari CNBC, Sabtu (7/8/2021).

Ia menambahkan, indeks S&P 500 tidak terlalu banyak bergerak. Aliran dana masuk ke arah siklus dan kapitalisasi kecil, bahkan mungkin pasar global hingga tingkat tertentu yang lebih sensitif terhadap ekonomi.

"Dan menjauh dari growth stock dan saham defensif, yang telah memimpin sementara waktu di sini,” ujar dia.

Laporan Departemen Tenaga Kerja muncul setelah angka klaim awal mingguan yang dilaporkan pada Kamis mencapai 385.000 sesuai dengan harapan, dan laporan penggajian swasta ADP yang mengecewakan pada Rabu.

Wall Street Fokus terhadap Data Tenaga Kerja

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Wall street fokus pada laporan pekerjaan mengingat potensinya mempengaruhi kebijakan the Federal Reserve ke depan. Gubernur Fed Christopher Waller menuturkan, ia akan advokasi bank sentral untuk kurangi pembelian aset jika dua laporan pekerjaan berikutnya menunjukkan pemulihan yang sehat.

Laporan Juli menunjukkan ekonomi pulih, tetapi tidak begitu cepat untuk memaksa tindakan segera dari bank sentral.

“Angka yang bagus. Kuat tetapi tidak terlalu kuat. Saya pikir the Fed akan merasa nyaman bahwa kemajuan substansial menuju kemajuan Angkatan kerja sedang dalam pengerjaan tetapi tidak ada yang mengkhawatirkan dalam laporan tersebut,” ujar Chief Investment Strategist BMO Wealth Management Yung-Yu Ma.

Meski pun jumlahnya kuat, dan angka bulan lalu direvisi naik, Yung-Yu Ma tidak berpkir ada sesuatu yang menonjol yang akan membuat the Fed mengubah arahnya.

Sejumlah Perusahaan Tercatat Laporkan Kinerja

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Saham-saham kapitalisasi kecil setelah laporan tersebut dengan indeks Russell 2000 naik 0,5 persen pada pekan ini.

Sejumlah perusahaan melaporkan kinerja termasuk Canopy Growth, AMC Networks, DraftKings, Norwegian Cruise Line, dan Goodyear Tire.

Saham Expedia turun 7,9 persen setelah laba per saham perusahaan perjalanan itu meleset dari ekspektasi dalam laporan kuartalannya. Selain itu, Berkshire Hathaway akan laporan kinerja pada Sabtu pagi.

Sejauh ini, 89 persen perusahaan di S&P 500 melaporkan pendapatan kuartalan, dan 87 persen di antaranya telah mengalahkan harapan pendapatan, berdasarkan FactSet. Hal ini berada di jalur untuk kinerja kuartalan terbaik sejak 2008.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya