Liputan6.com, Jakarta - PT Cemindo Gemilang Tbk, produsen semen Merah Putih akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 2.718.830.200 atau sekitar 2,71 miliar saham dengan nilai nominal Rp 500.
Jumlah saham PT Cemindo Gemilang Tbk yang ditawarkan tersebut setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga IPO yang ditawarkan Rp 600-Rp 800 per saham. Dengan demikian, total dana yang akan diraup dari hasil IPO sebanyak-banyaknya Rp 2,17 triliun. Demikian mengutip dari prospektus singkat yang diterbitkan di media massa, Senin (9/8/2021).
Baca Juga
Dalam pelaksanaan IPO ini pun, perseroan akan alokasikan sebanyak-banyak sebesar 1,22 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO untuk program alokasi saham kepada manajemen dan karyawan perseroan atau management and employee stock option (MESOP). Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 224 juta saham.
Advertisement
Dana hasil IPO antara lain sekitar 58 persen untuk pengeluaran modal kerja yang meliputi pembayaran utang usaha, pembayaran utang lain-lain, pembayaran uang muka dari pelanggan yang merupakan deposit dari AAstar Trading Pte Ltd atas pembelian produk perseroan.
Sekitar 17 persen untuk pembayaran atas sebagian pokok utang dari pinjaman sindikasi, sekitar 11 persen untuk pembayaran sebagian utang kepada Sinoma International Engineering Co Ltd. Lalu sekitar delapan persen untuk belanja modal, dan enam perseroan untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Sinoma Engineering Indonesia. Perseroan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi pelaksana emisi efek dalam rangka IPO. PT USB Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi efek.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jadwal IPO
Adapun pemesanan saham melalui sistem penawaran umum elektronik harus disertai dengan ketersediaan dana yang cukup pada RDN pemesan yang terhubung dengan sub rekening efek pemesan yang digunakan untuk memesan saham.
Jadwal IPO antara lain masa penawaran awal pada 9-19 Agustus 2021, perseroan mengharapkan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Agustus 2021.
Indikasi masa penawaran pada 31 Agustus-2 September 2021, indikasi tanggal penjatahan pada 2 September 2021, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 3 September 2021, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 September 2021.
Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 7,15 triliun pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 6,33 triliun. Perseroan mencatat laba tahun berjalan sekitar Rp 469,55 miliar pada 2020 dari periode 2019 rugi Rp 61,18 miliar.Â
Total aset tercatat Rp 10,04 triliun pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 19,60 triliun. Total liabilitas mencapai Rp 16,30 triliun pada 2020 dari 2019 sebesar Rp 16,26 triliun. Sementara itu, total ekuitas tercatat Rp 2,74 triliun pada 2020 dari 2019 sebesar Rp 3,34 triliun.
Perseroan memiliki lima pabrik di Lebak, Cilegon di Banten, Medan di Sumatera Utara, Gresik di Jawa Timur, Kampung Melayu di Bengkulu.
Advertisement