Pandemi COVID-19, Penjualan Aluminium HK Metals Utama Masih Laris

Penjualan aluminium masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) senilai Rp 67,95 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Agu 2021, 22:26 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 22:26 WIB
Jepang Mulai Gantikan Kemasan Botol Plastik dengan Kaleng Aluminium, Dinilai Lebih Layak Didaur Ulang
Ilustrasi minuman dengan kemasan aluminium. (dok. Kolya Korzh/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kendati dalam situasi pandemi COVID-19, penjualan aluminium PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) masih tercatat tumbuh signifikan.

Merujuk laporan keuangan Perseroan, sepanjang 2020 segmen penjualan aluminium naik menjadi Rp 264,11 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 225,86 miliar.

Sementara hingga kuartal I-2021, penjualan aluminium masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan Perseroan senilai Rp 67,95 miliar. Meski mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 91,44 miliar.

"(Pandemi) tetap ada pengaruh, tapi kami bisa consider bahwa aluminium adalah sektor yang resilien terhadap COVID-19," ujar Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan HKMU, Jodi Pujiyono dalam paparan publik usai RUPS, Senin (16/8/2021).

Dia menuturkan, hal itu juga didorong pembatasan sosial yang berlaku selama pandemi. Banyak orang menghabiskan waktu di rumah, termasuk untuk bekerja dari rumah. Sehingga ada dorongan untuk menciptakan suasana yang kondusif dengan melakukan berbagai renovasi yang membutuhkan bahan aluminium.

"Ternyata memang dorongan bagi para pihak yang bekerja dari rumah atau lebih membatasi pekerjaan dan lebih banyak di rumah. Akhirnya secara naluri orang-orang itu lakukan banyak renovasi terhadap rumahnya. Beruntung aluminium adalah komponen bahan bangunan yang tidak hanya untuk properti baru tetapi juga digunakan untuk pasar-pasar renovasi," ujar Jodi.

Di sisi lain, Jodi menilai aluminium juga sebagai substitusi terhadap komponen kusen yang biasanya terbuat dari kayu. Sehingga Perseroan mendorong tim penjualan untuk mengedukasi konsumen aluminium juga bisa dimanfaatkan untuk renovasi.

"Kami terus mendorong tim sales kami bahwa untuk mengedukasi pasar bahwa tidak hanya untuk properti baru. Tapi juga properti lama yang melakukan renovasi,” ia menambahkan.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Target Pendapatan pada 2021

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Sebelumnya, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) bidik pendapatan Rp 600 miliar hingga 2021. Target pendapatan tidak signifikan lantaran pandemi COVID-19 yang belum berakhir.

Sebelumnya, pada 2020, perseroan mencatat penjualan turun 53,98 persen dari Rp 1,22 triliun pada 2019 menjadi Rp 559,95 miliar pada 2020. Perseroan pun membukukan rugi tahun berjalan menjadi Rp 235,70 miliar pada 2020.

Perseroan pun menyepakati tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2020. Direktur PT HK Metals Utama, Jodi Pujiyono menuturkan, hal tersebut sesuai keputusan RUPS Tahunan.

"Tahun ini, kita tidak ada pembagian dividen dikarenakan Perseroan yang masih mencatatkan kerugian pada tahun buku 2020,” kata dia, dalam paparan publik, Senin, 16 Agustus 2021.

PT HK Metals Utama Tbk fokus memperbaiki neraca keuangan di dalam perusahaan pada segmen manufaktur akibat dampak dari pandemi COVID-19. Selain itu, perseroan melakukan efisiensi dalam manufaktur dan produk yang ada untuk menjaga marjin perusahaan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Perseroan akan optimalkan laba bersih pada semester II 2021.

Perseroan akan fokus pada dua hal. Yakni terkait dengan permintaan pasar diharapkan sudah mulai pulih. Kedua, yakni efisiensi operasional Perusahaan sehingga diharapkan mulai bisa mencatatkan profitabilitas.

"Kami optimis terhadap upaya dari pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Di mana pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 tercatat tumbuh 7 persen, pertanda bagus untuk pemulihan ekonomi,” ujar Jodi.

Ia mengatakan, dengan harapan tersebut akan terus berusaha seoptimal mungkin memperbaiki laba pada 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya