Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Jumat, (20/8/2021). Investor dinilai mencermati isu pengurangan stimulus atau tapering bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed.
Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpotensi bertahan cenderung melemah pada perdagangan saham jelang akhir pekan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.860-6.026 pada Jumat pekan ini.
Baca Juga
“IHSG saat ini akan menguji support Moving Average 200 hari yang tepat berada di level 5988 sebagai konfirmasi arah pergerakan. Apabila break out akan menjadikan signal pelemahan lanjutan hingga menguji support selanjutnya,” ujar Lanjar dalam catatannya.
Advertisement
Ia menuturkan, dari dalam negeri, investor mencermati potensi capital outflow yang mengancam akibat dari prospek pengurangan stimulus the Federal Reserve.
Sedangkan dari regional, Lanjar menuturkan, bursa Asia berpotensi dibuka hati-hati pada Jumat pekan ini. Hal ini didorong ketegangan varian delta COVID-19, pelemahan komoditas, penguatan dolar Amerika Serikat dan prospek pengurangan stimulus the Fed akan membebani prospek ekonomi ke depan.
"Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi bertahan cenderung melemah," kata dia.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menembus level support 6.040 dan 6.015 sehingga IHSG terkonfirmasi sedang berada pada wave © dari wave E dengan koreksi ke area 5.850-5.900.
Ia menuturkan, meski menguat, IHSG akan menguat terbatas dengan menguji posisi 6.015-6.040. “IHSG support di 5.947,5.884 dan resistance 6.136,6.178,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IHSG Bakal Fluktuaktif
Sementara itu, dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan IHSG akan bergerak fluktuaktif. IHSG akan bergerak di level 5.950-6.160.
Sebelumnya, Wall Street mengakhiri perdagangan Kamis, 19 Agustus 2021 bervariasi dengan indeks S&P500 dan Nasdaq berhasil rebound tipis.
Kenaikan tersebut ditopang oleh sektor teknologi, sementara saham-saham energi, barang material, dan keuangan cenderung melemah. Sentimen pasar masih diselimuti kemungkinan dimulainya tapering akhir tahun ini, serta dampak varian delta terhadap pemulihan ekonomi.
Senada dengan mayoritas bursa regional, IHSG juga turut terkoreksi dalam dipicu oleh wacana tapering The Fed. Seluruh indeks sektoral ditutup di zona merah; sementara investor asing masih mencatatkan net buy senilai Rp 310 miliar.
Advertisement
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia memilih saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).
Herditya memilih saham yang dapat dicermati antara lain saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN), PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).