Gagasan Inovator Muda Kian Tajam di Tengah Pandemi COVID-19

Mengakomodasi potensi tersebut, Battle of Minds (BOM) 2021 kembali hadir di Indonesia, mengajak para generasi muda untuk membuat perubahan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Sep 2021, 16:42 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2021, 23:21 WIB
Kegiatan Battle of Minds oleh BAT Indonesia (Dok: Liputan6.com/Pipit I.Ramadhani)
Kegiatan Battle of Minds oleh BAT Indonesia (Dok: Liputan6.com/Pipit I.Ramadhani)

Liputan6.com, Jakarta - Generasi muda memegang estafet nasib suatu peradaban. Lewat pemikirannya yang masih segar, generasi ini diharapkan membawa perubahan yang lebih baik.

Mengakomodasi potensi tersebut, Battle of Minds (BOM) 2021 kembali hadir di Indonesia, mengajak para generasi muda untuk membuat perubahan dan menjadi pemimpin dari perubahan.

Kompetisi tingkat dunia tersebut menantang para penggerak perubahan untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka dalam sebuah proposal bisnis untuk merespon berbagai tantangan yang ada. Sebelumnya, kompetisi ini pernah diselenggarakan untuk yang pertama di Indonesia pada 2019. Tahun berikutnya, karena ada pandemi covid-19, maka kompetisi ditiadakan.

Menariknya, dalam situasi pandemi yang menantang ini, HR & Inclusion Director BAT Indonesia, Widyo Rulyantoko mengatakan keterlibatan generasi muda dalam ajang tersebut naik signifikan. Yakni sebesar 30 persen dibandingkan pada 2019 sebelum pandemi.

“Memang sangat menantang dalam kondisi pandemi. Tapi satu hal yang harus dicatat, dibandingkan 2019 sebelum pandemi itu proposal yang masuk mengalami kenaikan kurang lebih 30 persen dibandingkan sebelum pandemi,” kata dia dalam konferensi pers usai penganugerahan Battle of Minds Indonesia yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (3/9/2021).

Padahal, lanjutnya, pada situasi pandemi ini seluruh rangkaian kompetisi dilakukan secara daring. Namun, ternyata hal itu tak menyurutkan minat inovator muda untuk andil menjadi agen perubahan.

Selama periode pendaftaran, kompetisi yang diinisiasi oleh British American Tobacco (BAT) ini menjaring 307 tim yang terdiri dari 803 mahasiswa, para sarjana muda (fresh graduates) dan profesional muda.

Dari 307 tim tersebut, 65 tim akhirnya mengumpulkan proposal mereka dan berhak untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kualitas Jauh Lebih Menarik

Ilustrasi logo BAT Indonesia (Dok: Bat Indonesia)
Ilustrasi logo BAT Indonesia (Dok: Bat Indonesia)

Tak hanya dari sisi kuantitas, Widyo mengatakan dari sisi kualitas atau ide yang ditawarkan juga jauh lebih menarik dan lebih aplikatif. Tahun ini, Battle of Minds memberikan empat tantangan besar yakni transformation (post Covid-19), farming, waste dan energy challenge.

"Terlepas dari semua tantangan itu, kualitasnya jauh lebih baik saat ini. Jauh lebih tajam, ide-idenya jauh lebih real dan cara mereka membawakan juga sudah seperti eksekutif muda,” imbuhnya.

Sebagai hasil akhir, Tim Ijo yang beranggotakan Rahadiyan GLD, Ivanna Theresa, dan Nia Julies keluar sebagai juara satu. Tim yang beranggotakan profesional muda ini mengusung ide tentang sustainable bioplastics.

Selanjutnya, juara dua dimenangkan oleh Tim Sgara yang beranggotakan Christoper Jason (profesional muda), dan Arrival Sentosa (mahasiswa Institut Teknologi Bandung) dengan ide tentang one stop platform for shrimp farming.

Sedangkan juara tiga yakni Tim Rebattery yang beranggotakan Yoga Mugio Pratama, Sofia Fitri Ramadani, dan Sugiarti Putra Wijaya, merupakan profesional muda dengan ide bisnis mengenai accelerate battery evolution.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya