SSIA Catat Pra Penjualan Lahan Senilai Rp 155,9 Miliar pada Semester I 2021

Penjualan lahan meski melambat 1,5 tahun terakhir, PT Surya Semesta Internusa Tbk menetapkan target marketing sales seluas 15 hektar pada 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Nov 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2021, 14:04 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatat pra penjualan lahan seluas lahan 8,8 hektar kepada perusahaan teknologi regional senilai Rp 155,9 miliar pada semester I 2021.

Penjualan lahan meski melambat 1,5 tahun terakhir, PT Surya Internusa Semesta Tbk menetapkan target marketing sales seluas 15 hektar pada 2021 yang berasal dari Suryacipta City of Industry Karawang.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (5/9/2021), perseroan menyebutkan permintaan lahan industri secara konsisten berasal dari industri otomotif, logistik, makanan, kimia dan barang konsumsi.

Ada juga peningkatan permintaan dari pusat data atau high tech industries lainnya. Segmen kawasan industri akan bergerak ke fase pemulihan setelah pandemi yang dapat diatasi dan ekonomi mulia kembali, berdasarkan collies pada semester I 2021.

Unit properti PT Surya Semesta Internusa Tbk yang terdiri dari pendapatan kawasan industri, biaya pemeliharaan, sewa komersial dan residensial membukukan pendapatan Rp 152 miliar pada semester I 2021. Realisasi ini turun 16,2 persen dari periode semester I 2020 sebesar Rp 181,4 miliar.

PT Suryacipta Swadaya yang merupakan bisnis utama perseroan membukukan pendapatan Rp 130 miliar pada semester I 2021, dibandingkan Rp 152,9 miliar pada semester I 2020.

Realisasi ini turun 15 persen. Hal ini karena penurunan penjualan tanah yang dibukukan sebesar 85,6 persen dibandingkan semester I 2020 pada semester I 2021 sebesar Rp 5,7 miliar dibandingkan dengan Rp 39,9 miliar pada semester I 2020.

SLP Karawang, di bawha PT SLP Surya Ticon Internusa hingga 30 Juni 2021, memiliki total bangunan yang dapat disewa seluas 128.566 m2 atau 80,2 persen dari total tanah yang tersedia yaitu 160.255 m2. Tingkat hunian semester I 2021 adalah sekitar 67,7 persen dibandingkan dengan tingkat hunian 92,1 persen pada semester I 2020.

Selain itu, Edenhaus Simatupang, portfolio dari PT TCP Internusa merupakan klaster perumahan mewah yang terdiri dari 41 unit boutique homes yang didesain dengan konsep garden home resort dan bernilai sekitar Rp 300 miliar. TCP menjual 15 unit rumah senilai Rp 115,8 miliar hingga 30 Juni 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham SSIA

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 September 2021, saham SSIA naik 0,83 persen menjadi Rp 486 per saham. Saham SSIA berada di level tertinggi Rp 494 dan terendah Rp 484 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 649 kali. Total volume perdagangan 121.116. Nilai transaksi Rp 5,9 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya