Gudang Garam Sesuaikan Harga Jika Cukai Rokok Naik

PT Gudang Garam Tbk (GGMR) menyatakan sulit bagi industri rokok untuk menjaga harga tidak naik.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2021, 15:50 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2021, 15:49 WIB
Ilustrasi tembakau rokok (pexels)
Ilustrasi tembakau rokok (pexels)

Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengatakan, jika pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok, perseroan akan melakukan penyesuaian, dengan kenaikan harga jual.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman dalam paparan publik virtual yang difasilitasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/9/2021).

Tahun ini, kata dia, perseroan sudah melakukan penyesuaian harga rokok dengan menaikkan harga jual pada April dan Mei. Sebab pemerintah sudah menaikkan cukai SKM (rokok kretek yang menggunakan cengkeh) 14 persen pada Februari 2021.

“Kenaikan harga juga sudah terjadi lagi di bulan Juli dan September 2021 masing-masing sebesar Rp 500. Tujuannya untuk menahan penurunan profitability,” kata dia.

Dia mengatakan, sulit bagi industri rokok untuk menjaga harga tidak naik. Sementara tidak ada asumsi cukai rokok akan turun.

Oleh karena itu pelaku industri rokok harus terus melakukan penyesuaian, tidak hanya penyesuaian dengan kenaikan cukai rokok itu sendiri tapi juga penyesuaian dengan naiknya harga pokok produksi karena bahan kenaikan bahan mentah dan harga yang ditetapkan oleh sesama produsen rokok.

"Kalau cukai naik, cost juga naik. Jadi harus dibarengi kenaikan harga,” kata dia.

Pemerintah berencana menaikkan target penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 sebesar Rp 203,92 miliar. Angka itu tumbuh 11,84 persen dari outlook penerimaan cukai APBN tahun 2021 sebesae Rp 182,2 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham GGRM

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga paruh pertama 2021, laba bersih Gudang Garam turun 39,5 persen menjadi Rp 2,3 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu. Padahal pendapatan perseroan tumbuh 12,9% menjadi Rp 60,6 triliun.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 9 September 2021, saham GGRM naik 3,71 persen ke posisi Rp 33.550 per saham. Saham GGRM dibuka stagnan Rp 32.350.

Saham GGRM berada di level tertinggi Rp 33.550 dan terendah Rp 32.200 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.364 kali. Total volume perdagangan 4.575. Nilai transaksi Rp 15 miliar.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya