PGN Cetak Laba Setara Rp 2,81 Triliun pada Semester I 2021

PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGN (PGAS) mencatat kenaikan laba signifikan mencapai 2.823 persen pada semester I 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Okt 2021, 08:23 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 08:23 WIB
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)  (Dok: PGN)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (Dok: PGN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGN (PGAS) mencatat kenaikan laba sepanjang semester I 2021. Hal itu juga tak terlepas dari upaya perseroan meningkatkan kinerja operasional dan keuangan saat pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi.

Pendapatan PGN mencapai USD 1,464 miliar atau sekitar Rp 20,97 triliun (estimasi rupiah 14.320 per dolar AS) selama semester I 2021. Realisasi pendapatan itu turun tipis 0,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,469 miliar.

Perseroan membukukan laba operasi sebesar USD 210,7 juta. PGN juga berhasil meraih peningkatan laba diatribusikan ke induk menjadi USD 196,5 juta atau Rp 2,81 triliun (asumsi kurs Rp 14.320 per dolar AS) pada semester I 2021. Laba tersebut meningkat  2.823 persen dibandingkan periode sama pada 2020 sebesar USD 6,7 juta atau sekitar Rp 96,26 miliar.

Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto menyatakan, kinerja tersebut dibukukan dari kinerja operasional dengan tren positif. Volume niaga gas mengalami peningkatan selama periode Januari – Juni 2021 sebesar 867 BBTUD dari target 850 BBTUD dan jika dibandingkan Semester I 2020 sebesar 811 BBTUD (YoY).

Peningkatan tersebut dari volume sektor industri komersial yang telah mulai pulih dan sektor kelistrikan yang menjadi pelanggan utama. Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.232 MMSCFD.

PGN mencetak volume upstream sebesar 3,84 MMBOE, Regasification sebesar 91 BBTUD, LPG Processing sebesar 114 TPD, dan Oil Transport sebesar 9.321 BOEPD. PGN juga mencatat ada penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor. Hingga semester I 2021 telah melayani lebih dari 500.000 pelanggan dengan jaringan pipa gas bumi lebih dari 10.600 km dan pangsa pasar sebesar 92 persen.

"PGN berusaha mengoptimalkan setiap peluang agar gas bumi dapat menjadi energi bagi pemulihan ekonomi Indonesia dengan semangat energizing you,” ujar Haryo dalam keterangan tertulis, Jumat (1/10/2021).

Ia menuturkan, program gasifikasi untuk jargas, kilang, pembangkit listrik, industri tertentu, retail dan industri tertentu, sektor maritim dan darat, merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Total Liabilitas

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Perseroan membukukan liabilitas turun dari USD 4,57 miliar pada Desember 2020 menjadi USD 4,35 miliar pada Juni 2021. Total ekuitas perseroan naik menjadi USD 3,17 miliar pada Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar USD 2,95 miliar.

Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar USD 1,34 miliar pada Juni 2021, atau alami kenaikan dari Desember 2020 sebesar USD 1,17 miliar.

Pada penutupan perdagangan 30 September 2021, saham PGAS turun tipis 0,83 persen ke posisi Rp 1.190 per saham. Saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.215 dan terendah Rp 1.190 per saham. Total volume perdagangan 137.800.120. Nilai transaksi Rp 165,2 miliar. Total frekuensi perdagangan 12.580.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya