Permudah Edukasi Investor, Sinarmas Sekuritas Hadirkan SimInvestLab

Liputan6.com, Jakarta - PT Sinarmas Sekuritas, yang juga merupakan bagian dari PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) menghadirkan sebuah platform digital berbasis web bernama SimInvestLab, yang bertujuan untuk mempermudah edukasi bagi investor.

SimInvestLab menyediakan fitur pembelajaran dan informasi seputar pasar modal, analisis investasi, hingga pelatihan berinvestasi.

SimInvestLabdikemas dalam tampilan yang modern, sederhana, dan terpercaya, serta diberikan secara gratis bagi semua nasabah Sinarmas Sekuritas pengguna aplikasi SimInvest. 

"Platform SimInvestLab sudah dapat diakses mulai 7 Oktober 2021 pada portal www.siminvestlab.co.id," kata Management perseroan melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com.

Melalui SimInvestLab, SinarmasSekuritas berharap masyarakat yang terjun ke dalam dunia investasi saham dapat terus menambah informasi terbaru dan pengetahuan seputar pasar modal.

Dengan ada informasi yang akurat, kepercayaan diri investor untuk memulai berinvestasi semakin meningkat. Bahkan yang sudah berinvestasipun bisa meningkatkan investasinya. 

Sinarmas Sekuritas melihat investasi saham semakin menarik perhatian generasi muda, terutama para milenial.

Pesatnya pertumbuhan investor dan minat terhadap investasi saham perlu diimbangi denganpengetahuan dan pemahaman yang baik terkait investasi di pasar modal, sehingga para caloninvestor memiliki kemampuan dalam mengelola risiko berinvestasi khususnya saham. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, total jumlah investor pasar modal tercatat melonjak sebanyak 65,73 persen menjadi sebanyak 6.431.444 investor. 

Generasi muda, dengan rentang usia sama atau kurang dari 30 tahun lebih mendominasi jumlah investor pasar modal, yaitu sebanyak 59,23 persen. Hanya saja dari sisi jumlah aset, generasi muda hanya memiliki aset sebesar Rp 39,93 triliun.

Reporter: Elizabeth Brahmana