Dua Tantangan Investor Pemula saat Terjun Investasi Saham

Pendiri dan CEO Emtrade Ellen May menuturkan, ada dua tantangan yang dihadapi investor pemula saat masuk ke pasar saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Okt 2021, 00:06 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 00:05 WIB
Konfrensi virtual SimInvestLab "Fast Track to Become First Class Investor", Kamis (7/10/2021). (Dok: tangkapan layar)
Konfrensi virtual SimInvestLab "Fast Track to Become First Class Investor", Kamis (7/10/2021). (Dok: tangkapan layar)

Liputan6.com, Jakarta - Investor di pasar modal terus meningkat. Tercatat hingga Agustus 2021, jumlah investor pasar modal mencapai 6,1 juta orang. Adapun peningkatan jumlah investor itu juga seiring realisasi keuntungan menarik.

Hal tersebut yang bisa jadi mendorong investor pemula untuk jajaki investasi saham. Terkait investor pemula saat memulai investasi di saham, Pendiri dan CEO Emtrade Ellen May menuturkan, ada dua tantangan yang dihadapi investor pemula.

Pertama, tantangan serakah. Ellen mengatakan, saat pasar saham mulai naik saat ini ingin cuan cepat kaya. Kedua, investor pemula hadapi tantangan herd behavior yang artinya transaksi saham hanya mengikuti orang lain tanpa mencari tahu alasannya.

"Awalnya banyak orang malas cari tahu alasan tepat untuk mengambil keputusan (transaksi saham-red). Cara cepat ikuti A, Bdan C. Tantangannya kurang mau belajar," kata dia konfrensi virtual SimInvestLab "Fast Track to Become First Class Investor", Kamis (7/10/2021).

Ellen menuturkan, saat terjun ke pasar saham yang perlu diperhatikan investor pemula yaitu membenahi pola pikir atau mindset. Ia mengatakan, sebaiknya tidak menjadikan pasar saham sebagai cara cepat untuk kasih uang. Namun, pola pikir yang diubah dengan menjadikan pasar saham sebagai investasi.

"Pasar saham ini instrumen investasi yang bisa kasih return suistain dengan manage ekspektasi,” kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Benahi Pola Pikir

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia mengatakan agar mengatur harapan sebelum risiko karena harapan tidak terlalu tinggi di saham tetapi lebih kepada proses belajar dan membatasi risiko.

"Investasi saham dimainkan fear and greed. Sehingga mindset di awal itu nyantai. Ketika masuk investasi di saham itu santai ketika ambil keputusan mau beli saham berapa banyak, profit taking, atau stop loss benar-benar objektif sesuai peluang di market, dan bukan dipaksakan,” kata dia.

Oleh karena itu, ia menuturkan, sebelum bicara mengenai keterampilan baik analisis teknikal hal yang perlu dilakukan yaitu membenahi pola pikir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya