Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan induk Snapchat mencatat pendapatan melampaui USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,16 triliun (asumsi kurs Rp 14.165 per dolar AS) secara kuartalan untuk pertama kalinya. Namun, pendapatan lebih buruk dari perkiraan mendorong saham Snap melemah pada perdagangan Kamis, 21 Oktober 2021.
Saham Snap anjlok 25 persen setelah jam perdagangan seiring rilis pendapatan perusahaan. Laporan itu memperingatkan kalau pendapatan Snap telah dipengaruhi perubahan metrik iklan di iPhone.
"Perusahaan bergulat dengan perubahan industri pada cara target periklanan dioptimalkan dan diukur di iOS yang menciptakan dampak lebih signifikan pada binis kami dari yang diharapkan,” ujar Chief Business Officer Snap, Jeremi Gorman dilansir dari CNN, Jumat, (22/10/2021).
Advertisement
Baca Juga
Apple merilis fitur privasi baru sebagai bagian dari pembaruan iOS 14,5 pada awal 2021 yang memberi pengguna iPhone kemampuan untuk lebih mudah memilih keluar dari membiarkan aplikasi melacak perilaku mereka dan menjual data pribadinya kepada pengiklan.
Langkah ini sebabkan beberapa kekhawatiran di antara perusahaan-perusahaan yang bergantung pada iklan yang sebagian besar pendapatan mereka dengan Facebook yang sangat vokal tentang pukulan yang dihasilkan untuk bisnisnya.
CEO Snap Evan Spiegel menuturkan, Snap telah bersiap untuk perubahan tetapi terkejut dengan seberapa besar dampaknya.
"Meskipun kami mengantisipasi beberapa tingkat gangguan bisnis, solusi pengukuran baru yang disediakan Apple tidak berskala seperti yang kami harapkan sehingga mempersulit mitra periklanan kami untuk mengukur dan mengelola kampanye iklan mereka untuk Ios,” kata dia.
Mengutip CNBC, Snap melaporkan 306 juta pengguna aktif harian, naik lebih dari empat persen dari 293 juta yang dilaporkan perseroan pada April. Angka itu naik hampir 23 persen dibandingkan dengan 249 juta pengguna harian yang dilaporkan perusahaan pada tahun lalu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Facebook dan Twitter Merosot
Saham Facebook, Twitter termasuk media sosial dan perusahaan periklanan digital lainnya turun tajam, setelah Snap Inc mengungkap kehilangan harapan pendapatan pada kuartal III.
Laporan Snap Inc atau Snapchat dipengaruhi perubahan privasi iPhone (Apple). Hal itu mengganggu bisnis periklanan di platformnya. Snap juga memperingatkan akan adanya hambatan jangka pendek untuk bisnis iklan. Perusahaan tidak ingin memacu permintaan untuk produk yang mungkin tidak mereka miliki.
Saham Twitter merosot 5 persen sementara saham Facebook terjun lebih parah di angka 6 persen. Penurunan terjadi setelah jam perdagangan selesai.
Perusahaan induk Google, Alphabet dan Pinterest menyusul tren penuruan tersebut setelah jam perdagangan
Keduanya turun lebih dari 2 persen. Pinterest juga turun lebih dari 2 persen selama perdagangan regular dipicu laporan PayPal pada Rabu, 20 Oktober 2021. PayPal sedang mempertimbangkan akuisisi terhadap Pinterest.
Facebook, Alphabet dan Twitter akan menyampaikan pendapatannya minggu depan.
Perusahaan periklanan digital yang memanfaatkan data pelanggan juga terpengaruh. Trade Desk dan Magnite masing-masing turun lebih dari 5 persen, sementara Liveramp turun lebih dari 3 persen setelah jam perdagangan.
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement