WGS Hub Bakal Jadi Venture Builder Pertama yang Catatkan Saham di BEI

PT Wira Global Solusi Tbk akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 208.500.000 saham dalam rangka IPO.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Nov 2021, 18:57 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2021, 18:57 WIB
PT Wira Global Solusi Tbk atau WGSHub (Dok: Istimewa)
PT Wira Global Solusi Tbk atau WGSHub (Dok: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wira Global Solusi Tbk atau WGSHub akan segera mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

WGSHub telah mendapatkan izin pra-efektif per 5 November 2021 dari OJK  dan izin prinsip per Oktober 2021 dari Bursa untuk penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan ticker symbol atau kode WGSH.

Perseroan berencana menerbitkan saham baru sekitar 20 persen dari jumlah modal yang disetor penuh setelah IPO, atau sebanyak 208.500.000 lembar saham dengan rentang harga penawaran antara Rp 125 hingga Rp 140 per lembar sahamnya.

Dengan demikian, jumlah total saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan sebagai Emiten di BEI sebanyak 1.042.500.000 saham, atau sebesar 100 persen dari modal ditempatkan atau disetor penuh.

WGSHub merupakan pabrik pembuat startup (Venture Builder) pertama yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa.

Melalui IPO, Perseroan dapat dengan leluasa meningkatkan pertumbuhan portofolio dan mengakselerasi potensial bisnis/startup yang saat ini sudah ada di pipeline.

Direktur Utama WGSHub, Edwin mengatakan Wira Global Solusi akan mengembangkan atau bekerjasama dengan empat sampai lima startup setiap tahunnya.

Saat ini sudah ada beberapa pipeline untuk dikembangkan. Antara lain startup di sektor jasa, edukasi, F&B, fashion, dan properti.

Perseroan sudah memiliki beberapa portfolio startup yang sudah aktif beroperasi, di antaranya ada Luxury Social Commerce Whizliz.com, Industrial Education Techpolitan.co, dan Software as a Service Pagii.co.

"Kami berharap melalui kepemilikan saham di startup-startup ini dapat meningkatkan valuasi perusahaan secara exponensial,” kata Edwin dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (9/11/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dana IPO

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun dana hasil dari IPO yang akan diterima oleh Perseroan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan Penawaran Umum Perdana seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja.

Usai mendapatkan izin pra-efektif dari OJK, Komisaris WGSHub, Erwin Hartanto mengatakan sekarang saham perusahaan kami dapat dipesan oleh masyarakat melalui e-IPO.

"Harapan kami, dengan menyandang status perusahaan publik, kami dapat menyeleksi lebih banyak pipeline perusahaan SME dan family business. Hanya yang visioner dan terbaik yang kami pilih sebagai mitra.” ujar Erwin.

 

Target

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perseroan menargetkan pendapatan dari potensi ekonomi digital 2025 sebesar 3-5 persen. Target tersebut merujuk pada potensi nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi mencapai angka USD 124 miliar.

Sejalan dengan besarnya potensi ekonomi digital, membuat startup di Indonesia bertumbuh subur. Berdasarkan data dari StartupRanking.com, Indonesia saat ini menempati posisi kelima negara dengan total jumlah startup sekitar 2307 startup.

Mengungguli negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki 299 startup dan Singapura dengan 992 startup.

Untuk merealisasikan target tersebut, saat ini WGSH telah memiliki lebih dari 20 Intellectual Property (IP), dan didukung oleh lebih dari seratus programmer yang tersebar di tiga anak usaha Perseroan. Yaitu PT Kirana Tama Teknologi, PT Smooets Teknologi Outsourcing, dan PT Qorser Teknologi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya