Hedge Fund Ini Raup Untung Setelah Harga Bitcoin Sentuh Rp 646,67 Juta

Brevan Howard Asset Management dan Paul Tudor Jones menjadi bagian yang bertaruh di aset kripto ketika aset digital meroket signifikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2021, 05:00 WIB
Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay
Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta -- Hedge fund atau pengelola  Rob Citrone meraih keuntungan dari bitcoin yang dimilikinya. Hedge fund veteran yang tersohor dengan kecakapan perdagangan makronya selama dua dekade di Discover Capital Management menjual bitcoin senilai USD 45.000 atau Rp 646,47 juta (asumsi kurs Rp 14.366 per dolar AS) yang semula harganya sebesar USD 15.000 atau setara Rp 215,57 juta.

Perusahaan juga mengungkapkan keuntungannya semakin meningkat tatkala bitcoin melonjak ke angka USD 30 ribu pada Juli. Pernyataan diperoleh dari sumber yang enggan disebutkan namanya.

Citrone yang mengelola dana sekitar USD 2,4 miliar atau setara Rp 34,48 triliun enggan memberikan komentar.

Aset kripto secara bertahap memberikan penerimaan berlipat atas dana lindungan makro. Brevan Howard Asset Management dan Paul Tudor Jones menjadi bagian yang bertaruh di aset kripto ketika aset digital meroket signifikan.

Brevan Howard adalah pengelola dana pertama yang mulai mengumpulkan uang khususnya terhadap strategi aset digital.

Tidak jelas berapa banyak uang yang citrone investasikan ke dalam bitcoin. Pada 2020, aset kripto masih bernilai USD 15 ribu, hegde fund-nya naik lebih dari 55 persen, menurut dokumen investor. Pada 2021, dana tersebut setidaknya naik 19 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Prediksi Suku Bunga AS

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya Citrone adalah bagian tim  manager keuangan di Tiger Management milik Julainn Robertson. Tiger Management memperkirakan akan terjadi koreksi di pasar saham Amerika Serikat (AS) dan mengatakan kuartal I 2022 menjadi masa sulit untuk aset-aset yang memiliki risiko tinggi.

"Pasar dan perusahaan kecil di AS berkembang  akan mengoreksi lebih banyak lagi,” tambahnya, dilansir dari laman Yahoo Finance, dikutip Sabtu (11/12/2021).

Awal bulan ini, Citrone mengatakan suku bunga bank sentral AS akan meningkat dan menganjurkan kepada investor untuk beraruh melalui euro atau dolar AS berjangka hingga Maret 2023.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya