Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan konstruksi swasta nasional, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) menargetkan bisa meraih pendapatan sebesar Rp 1 triliun pada 2022.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk Budi Susilo melalui keterangan tertulis, Selasa, 28 Desember 2021.
Baca Juga
Target pendapatan tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 300 persen dibandingkan estimasi perolehan pendapatan pada 2021 yang berkisar sekitar Rp345 – Rp350 miliar.
Advertisement
Optimisme tersebut  didukung oleh rencana ekspansi Perseroan untuk kembali masuk ke proyek-proyek infrastruktur yang didominasi oleh proyek Pemerintah.
Hingga akhir September 2021, Nusa Konstruksi Enjiniring membukukan pendapatan sebesar Rp232,8 miliar atau mengalami penurunan sebesar 27,2 persen dibandingkan perolehan pendapatan periode sama 2020. Namun, perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp1,5 miliar, naik signifikan dibandingan kerugian bersih sebesar Rp27,2 miliar yang diperoleh perseroan pada periode yang sama tahun lalu.
Neraca perseroan di akhir September 2021 juga solid dengan turunnya liabilitas perseroan yang disertai dengan kenaikan ekuitas. Sehingga rasio utang terhadap ekuitas perseroan (DER/Debt to Equity ratio) turun menjadi 0,54x dari posisi di akhir tahun 2020 sebesar 0,71x.
Kondisi likuiditas perseroan juga tercatat meningkat, cash ratio ( Ratio Kas & setara kas banding liabilitas Lancar) naik menjadi 0,38x dibandingkan posisi di akhir tahun 2020 sebesar 0,27x.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perbaikan Internal
Pada 2021, Nusa Konstruksi Enjiniring lebih banyak fokus pada perbaikan internal dan juga faktor Pandemi Covid-19 dimana banyak  terjadi penundaan proyek infrastruktur tanah air.
Untuk proyek pemerintah, perseroan tetap  mengerjakan proyek-proyek yang diperoleh dari 2019 dan 2020 seperti pembangunan  gedung Universitas Mulawarman, Bandara Syamsudinnoor Banjarmasin, pembangunan jalan  dan pekerjaan sejumlah pengaman pantai di Sumatera dan Jawa.
"Tahun ini kami berhasil membukukan kinerja positif setelah tahun lalu mengalami rugi bersih.  Meskipun secara pendapatan di tahun ini, kami masih menurun, namun kami berhasil  mencatatkan laba bersih," kata dia.
Perseroan telah meningkatkan efisiensi dan efektifitas  operasionalnya pada 2021. Itu merupakan modal perseroan ke depan untuk siap menghadapi momentum pemulihan di sektor jasa konstruksi di Indonesia.
Â
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement