Bukalapak Ciptakan Dampak bagi UMKM demi Penuhi SDG PBB dan Pilar ESG

Dengan memperluas kapabilitas teknologi, Bukalapak berkontribusi pada 3 SDGs.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Feb 2022, 22:07 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2022, 22:07 WIB
Mitra Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Mitra Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membagikan cerita seputar dampak yang telah diciptakan bagi pelaku UMKM di seluruh tanah air melalui sebuah laporan. Dampak ini merupakan bagian dari misi Bukalapak dalam menciptakan A Fair Economy For All atau perekonomian yang adil untuk semua.

UMKM Indonesia menyerap sebanyak 97 persen tenaga kerja dan menyumbang 56 persen terhadap GDP negara. Bukalapak fokus untuk merealisasikan potensi ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga juga dapat berkontribusi memenuhi Sustainable Development Goals (SDG) milik PBB.

Dengan memperluas kapabilitas teknologi, Bukalapak berkontribusi pada 3 SDGs, yaitu menekan angka kemiskinan dengan cara meningkatkan pendapatan, mengurangi ketidaksetaraan dengan memperluas akses ke pasar, serta mendorong kesetaraan gender melalui akses yang sama ke berbagai peluang.

Untuk berkontribusi terhadap penekanan angka kemiskinan, Bukalapak melalui Mitra Bukalapak telah merangkul lebih dari 10 juta UMKM di seluruh Indonesia untuk mentransformasi bisnis mereka dan menempatkan mereka sejajar dengan bisnis-bisnis modern.

Para Mitra Bukalapak tercatat berhasil meningkatkan pendapatan mereka hingga 3 kali lipat dan mendapatkan transaksi 6 kali lebih banyak secara rata-rata sejak bergabung jadi Mitra Bukalapak. Menurut riset yang dilakukan oleh Nielsen di tahun 2021, Mitra Bukalapak juga memimpin digitalisasi UMKM melalui platform online to offline (o2o) dengan 42 persen penetrasi.

Dampak yang dibawa oleh Mitra Bukalapak terhadap pelaku usaha di Indonesia juga tampak di kota-kota kecil. Hal ini merefleksikan upaya Bukalapak untuk mengurangi ketidaksetaraan dengan memperluas akses ke pasar bagi para pelaku UMKM di seluruh nusantara.

Pada 2021, tercatat sebanyak 75 persen volume dan kenaikan transaksi di Bukalapak berasal dari kota-kota di luar tier 1. Transaksi ini terjadi di warung dan toko kecil yang sejak jadi bagian dari Mitra Bukalapak, telah menjadi pusat layanan digital bagi masyarakat sekitarnya.

Hal ini sekaligus meningkatkan akses ke teknologi, pendidikan, dan layanan finansial ke seluruh negeri. Pada 2021, Mitra Bukalapak telah melayani 33 juta konsumen dan melayani Rp 1.5 triliun pengiriman uang per bulan.

Pemberdayaan perempuan juga menjadi fokus Bukalapak melalui akses yang setara ke beragam peluang bagi para pelaku usaha perempuan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Fasilitasi Pelaku UMKM Perempuan

Mitra Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Mitra Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Saat ini, hanya 54 persen perempuan di Indonesia yang berpartisipasi dalam ketenagakerjaan, dibanding laki-laki yang berjumlah 82 persen.

Mitra Bukalapak mengambil bagian untuk menjembatani kesenjangan ini dengan memfasilitasi lebih dari 2 juta pelaku UMKM perempuan dalam menjalankan bisnisnya sendiri, termasuk memberikan fasilitas keuangan dan pelatihan-pelatihan manajemen bisnis.

Pada 2021, Bukalapak telah memberikan sesi pelatihan, workshop, dan seminar kepada 15.000 perempuan di berbagai daerah di Indonesia, di mana 83% berasal dari luar pulau Jawa.

Sementara itu di lingkungan kerja, Bukalapak berkomitmen untuk mendukung representasi gender. Saat ini, 38 persen karyawan level tinggi di Bukalapak adalah perempuan. Pada 2020, Bukalapak juga meraih UN Women Asia Award karena menjadi gender-responsive marketplace.

Komitmen Bukalapak terhadap pembentukan masa depan yang berkelanjutan juga diwujudkan melalui sejumlah program yang didedikasikan untuk pemenuhan pilar Environment, Social, dan Governance (ESG).

Program-program ini mencangkup rencana kolaborasi antara Bukalapak dengan Plasticpay untuk mengajak para Mitra Bukalapak dan pelanggannya serta masyarakat sekitar untuk menumbuhkan kebiasaan mendaur ulang dengan cara menukarkan sampah plastik dengan poin melalui Dropbox di Mitra Bukalapak.

Poin yang terkumpul dapat digunakan untuk berbelanja di warung dan toko Mitra Bukalapak. Melalui gerakan ini, Bukalapak ingin berkontribusi terhadap tingkat daur ulang di Indonesia agar dapat meningkat lebih dari 10 persen.

 

Donasikan Laptop

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Untuk meningkatkan inklusi digital di masyarakat, Bukalapak juga telah mendonasikan laptop pada anak-anak usia sekolah di Bantar Gebang melalui Yayasan Internasional Cahaya Fajar (YICF) serta pada pelaku usaha perempuan di Tasikmalaya melalui Mitra Bisnis Keluarga melalui program Buka 10.000 Peluang.

Demi memperkuat komitmen Bukalapak dalam mengatasi tantangan-tantangan di bidang ESG, Bukalapak juga memperkenalkan Komisaris Independen Bukalapak Yenny Wahid sebagai ESG Ambassador.

Dengan pengalaman mendalam sebagai aktivis di bidang sosial dan kemasyarakatan, Yenny akan menjadi panutan dan agen perubahan bagi Bukalapak dalam terus menciptakan beragam program dan inisiatif yang membawa dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan. 

"Strategi ESG kami adalah sebuah rencana besar untuk membantu mewujudkan jutaan mimpi masyarakat Indonesia. Karena masa depan ada di tangan kita, mari kita bersama-sama bangun masa depan yang cerah serta menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat," ujar Yenny.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya