Liputan6.com, Jakarta - PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 8 April 2022.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, Sigma Energy Compressindoresmi menjadi perusahaan tercatat ke-14 pada 2022 dan menjadi perusahaan saham tercatat ke-780 di BEI.
“Bursa tentunya berharap perseroan segera merealisasikan rencana strategis atas prosite yang telah dihimpun, semakin maju serta terus menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada seluruh stakeholder,” ujar I Gede Nyoman dalam Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham SICO, Jumat (8/4/2022).
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya itu, Bursa akan senantiasa mendukung perusahaan tercatat untuk mencapai kinerja yang terbaik. Sehingga dapat memberikan kontribusi optimal kepada para stakeholder.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Sigma Energy Compressindo Tbk, Agung Suryamal mengatakan, PT Sigma Energy Compressindo Tbk resmi tercatat dengan kode saham SICO.
“PT Sigma Energy Compressindo Tbk didirikan pada 2007 dan bergerak dalam bidang usaha jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas suar bakar dengan menggunakan teknologi kompresi untuk penurunan emisi gas rumah kaca,” kata Agung.
Dia menambahkan, perseroan telah memenuhi standar Internasional dan berpengalaman dengan perusahaan migas besar di seluruh Indonesia.
"Keunggulan produk kami adalah memiliki multifungsi yaitu dapat berfungsi sebagai mesin kompresor yang memonetisasi gas suar bakar sebagai mesin penyedot gas pada suhu gas yang bertekanan rendah dan sebagai mesin peningkatan tekanan gas pada pipa pipa distribusi,” ujar dia.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya SICO berkomitmen penuh akan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana diatur dalam peraturan OJK, Bursa Efek Indonesia serta peraturan lainnya.
"Sehingga perseroan dapat lebih dikelola secara terarah dan profesional serta dapat memberikan nilai tambah bagi para stakeholder sebagai perusahaan tercatat ke-14 pada 2022,” imbuhnya.
Agung mengaku, Perseroan berharap dapat turut menggerakkan pasar modal Indonesia kembali setelah pandemi COVID-19 dan juga mendukung peningkatan perekonomian nasional Indonesia secara umum.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IPO
PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas suar bakar dengan menggunakan teknologi kompresi untuk penurunan emisi gas rumah kaca menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas 270 juta saham.
Berdasarkan keterangan resminya, besaran saham itu setara dengan 29,67 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp 230 per saham. Kemudian, perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia selaku Underwriter.
Perseroan didirikan pada 2007 dan merupakan pionir services company yang berfokus di bidang kompresor untuk menjawab isu strategis Zero Routine Flaring dengan menggabungkan teknologi mini gas compressor yang memiliki ketepatan dalam lingkup kerja dan keekonomian dalam mendukung konsep monetisasi pemanfaatan dari pembakaran gas suar bakar itu sendiri.
Tak hanya itu, bahkan berhasil menjadi pionir proyek ini bersama salah satu K3S swasta di Indonesia dengan hasil yang memuaskan. Hasil tersebut membuat PT SINERCO dipercaya menjadi agen tunggal (sole agent) teknologi mini gas compressor di Indonesia.
“Langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata Kelola untuk lebih baik lagi. Kinerja perusahaan sampai September 2021 mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif," ujar Direktur Utama PT Sigma Energy Compressindo Tbk, Benny dalam keterangan resminya, Jumat (8/4/2022).
Advertisement
Pemakaian Dana IPO
Benny optimistis dengan prospek bisnis Monetisasi Minyak dan Gas Suar Bakar yang dijalankan perseroan saat ini.
Keunggulan produk perseroan adalah, memiliki multi fungsi, yaitu dapat berfungsi sebagai mesin kompressor yang memonetisasi gas suar bakar (flare recovery); sebagai mesin penyedot gas pada sumur-sumur gas yang bertekanan rendah( wellhead), dan sebagai mesin peningkat tekanan gas pada pipa-pipa distribusi (booster). Selain itu, mesin kompressor kami berbentuk ringkas dan padat (compact).
"Perseroan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 31 Maret 2022. Selama masa penawaran umum tanggal 4 – 6 April 2022, saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik,” kata Direktur Utama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Amir Suhendro Samirin.
Selanjutnya ia menjelaskan, dari aksi korporasi ini, perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp 62,1 miliar. Dana yang diraih perseroan dari IPO ini, sekitar 15,50 persen akan digunakan untuk membayar utang di PT Bank KEB Hana, selanjutnya sekitar 44,75 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan. Sisanya sekitar 39,75% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
Saham SICO Melonjak
Saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 8 April 2022. PT Sigma Energy Compressindo Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-14 di BEI pada 2022 dengan catatkan kode saham SICO.
Pada perdagangan perdana,saham SICO dibuka naik Rp 56 ke posisi Rp 286 per saham dari harga perdana Rp 230 per saham. Pada pukul 11.04 WIB, saham SICO naik 20,87 persen ke posisi Rp 278 per saham.
Saham SICO berada di level tertinggi Rp 286 dan terendah Rp 264 per saham. Total frekuensi perdagangan 38.787 kali dengan volume perdagangan 3.096.583. Nilai transaksi Rp 86,6 miliar.
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan jelang penutupan sesi pertama. IHSG naik 0,81 persen ke posisi 7.179. IHSG berada di level tertinggi 7.193 dan terendah 7.151,25. Sebanyak 253 saham menguat dan 229 saham melemah. 185 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 790.258 kali dengan volume perdagangan 12,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 7,4 triliun.
Advertisement