RUPST Wika Gedung Ubah Susunan Pengurus, Ini Daftarnya

Hasil RUPST PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menyetujui perubahan susunan pengurus termasuk komisaris dan direksi.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Apr 2022, 08:54 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2022, 08:54 WIB
WIKA Gedung Kontraktor Terpilih Garap Sudirman Hill Residence
WIKA Gedung - salah satu anak perusahaan dari PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk yang bergerak pada jasa kontraktor - resmi

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) atau Wika Gedung merombak susunan pengurus setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 19 April 2022.

Pada RUPST memutuskan sejumlah agenda antara lain persetujuan atas laporan tahunan, penetapan penggunaan laba bersih Wika Gedung tahun buku 2021.

Selain itu, penunjukan akuntan publik, penetapan gaji/honorarium, laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, persetujuan atas penjaminan sebagian aset perseroan, perubahan anggaran dasar perseroan dan perubahan pengurus Wika Gedung.

Adapun perubahan pengurus perseroan dan atau perubahan nomenklatur jabatan, pada Dewan Komisaris diputuskan memberhentikan dengan hormat Ahmad Fadli Kartajaya selaku komisaris. Kemudian mengangkat Sumadi sebagai komisaris.

Sedangkan untuk jajaran direksi diputuskan memberhentikan dengan hormat Nariman Prasetyo sebagai direktur utama dan Mochamad Yusuf sebagai direktur operasi 2. RUPST mengangkat Hadian Pramudita sebagai direktur utama dan mengangkat Akhmadi Tricahyono sebagai direktur operasi 2.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Susunan Komisaris dan Direksi

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dengan persetujuan RUPST Selasa, 19 April 2022, susunan dewan komisaris menjadi:

1.Komisaris Utama: Hananto Aji

2.Komisaris: Sumadi

3.Komisaris Bambang Pramujo

4.Komisaris Independen: Joseph Prajogo

5.Komisaris Indepeden: Ance

Susunan lama:

1.Komisaris Utama: Hananto Aji

2.Komisaris: Ahmad Fadili Kartajaya

3.Komisaris Bambang Pramujo

4.Komisaris Independen: Joseph Prajogo

5.Komisaris Indepeden: Ance

Sedangkan susunan direksi menjadi sebagai berikut:

1.Direktur Utama: Hadian Pramudia

2.Direktur Operasi 1: Bagus Tri Setyana

3.Direktur Operasi 2: Akhmad Tricahyono

4.Direktur Keuangan, Human Capital dan Management Risiko: Syailendra Ogan

5.Direktur Quality, Health, Safety, Environment dan Pemasaran: Yulianto

Susunan direksi lama:

1.Direktur Utama: Nariman Prasetyo

2.Direktur Operasi 1: Bagus Tri Setyana

3.Direktur Operasi 2: Mochamad Yusuf

4.Direktur Keuangan, Human Capital dan Management Risiko: Syailendra Ogan

5.Direktur Quality, Health, Safety, Environment dan Pemasaran: Yulianto

Tebar Dividen 2021

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) akan membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar 20 persen dari laba bersih 2021.

Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Selasa, 19 April 2022. Dalam RUPST, pemegang saham setuju pembagian dividen sebesar Rp 42,78 miliar.

Sisa laba bersih Wika Gedung sekitar Rp 21,39 miliar atau 10 persen digunakan untuk cadangan wajib, dan cadangan lainnya Rp 149,70 miliar atau 70 persen dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 213,88 miliar.

Adapun dividen 2021 meningkat 39,41 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 30,73 miliar. Hal ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan pada 2021. “Dengan demikian dividen per saham Rp 4,47 per saham,” tulis manajemen perseroan dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 20 April 2022.

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mencatatkan kinerja positif berdasarkan Laporan Keuangan (Audited) per 31 Desember 2021, WEGE mencatatkan laba bersih mencapai Rp216,39 miliar pada akhir 2021 atau naik 38,40 persen dibandingkan realisasi laba bersih pada 2020.

Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan (tidak termasuk proyek kerjasama operasi/KSO) pada 2021, yaitu mencapai Rp3,17 triliun atau naik 12,74 persen dari realisasi penjualan 2020 sebesar Rp2,81 triliun termasuk dari Laba Ventura Bersama sebesar Rp83,05 miliar.

Sementara total aset mencapai Rp5,97triliun, ekuitas tercatat Rp2,38 triliun serta kas setara kas hingga akhir tahun 2021 sebesar Rp1,47 triliun.

"Dari kinerja perusahaan tersebut mencerminkan Current Ratio 1,45x, Net Profit Margin (NPM) tahun 2021 sebesar 6,83 persen dan Return on Equity sebesar 9,09 persen (di atas rata-rata industri),ujar Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko Wika Gedung, Terang Syailendra Ogan.

 

Belanja Modal 2022

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau Wika Gedung (WEGE) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 315,5 miliar pada 2022, Angka itu naik 150,4 persen dibandingkan rencana belanja modal tahun lalu sebesar Rp 126 miliar.

"Capex kami rencanakan di Rp 315,5 miliar di mana ada investasi dan capital employee yang akan kami gunakan untuk beberapa proyek yang sudah menjadi strategi Wika Gedung," ungkap Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wika Gedung Syailendra Ogan dalam MNC Group Investor Forum 2022, Rabu, 16 Maret 2022.

Adapun rinciannya, mayoritas untuk belanja modal capital employed sebesar 95,09 persen atau Rp 300 miliar. Sementara sisanya 4,91 persen atau Rp 15,5 miliar akan dialokasikan untuk investasi.

Tahun lalu, perseroan hanya mampu merealisasikan separuh dari target belanja modal, yakni Rp 6,9 miliar dari target Rp 126 miliar. Ogan mengatakan, hal itu lantaran kondisi pandemi COVID-19 yang masih belum pasti. Sheingga perseroan cukup hati-hati dan hanya mengalokasikan belanja modal untuk pembelian alat.

"Karena kondisinya kita masih wait and see dengan pandemi yang belum berakhir di 2021, kami hanya merealisasikan dari rencana Rp 126 miliar, hanya terealisasi Rp 6,9 miliar. Ini kita investasikan hanya untuk alat saja,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya