Yelooo Integra Datanet Kantongi Pendapatan Rp 113,8 Miliar pada Kuartal I 2022

PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Jun 2022, 12:35 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2022, 12:35 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) emiten teknologi di bidang jasa penyedia alat teknologi komunikasi dan layanan konektivitas, mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih dan laba bersih pada kuartal pertama 2022.

Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan bersih pada kuartal I 2022 sebesar Rp 113,8 miliar atau naik 57,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 72,2 miliar. 

Pencapaian ini seiring perseroan dalam mendorong percepatan transformasi bisnisnya terutama dalam layanan internet berbasis fiber optic yang cepat dan terjangkau.

Direktur Utama Yelooo Integra Datanet, Wewy Susanto mengatakan, pada masa pemulihan ini, pihaknya bersyukur perseroan masih terus bertumbuh bahkan meningkat cukup signifikan.

Hal ini tidak terlepas dari komitmen dan upaya, serta ekspansi yang dilakukan perseroan sehingga dapat terus mempertahankan eksistensinya bahkan terus bertumbuh. 

"Di kuartal pertama ini, YELO juga  mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 1,9 miliar atau naik sebesar 47,6 persen dan laba kotor sebesar Rp 2,4 miliar atau naik 201,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar dia dalam keterangan resmi, Senin, (6/6/2022).

Ia menambahkan, dengan pencapaian tersebut, diharapkan perseroan dapat terus mempertahankan bahkan meningkatkan kinerjanya hingga akhir 2022.

Untuk pertahankan kinerja positif, salah satu strategi Yelooo Integra Datanet adalah terus menyediakan internet cepat dan terjangkau melalui layanannya Viberlink, yaitu layanan internet yang menggunakan 100 persen fiber optic dengan kecepatan koneksi mencapai 100 mbps ke wilayah pelosok desa di Jawa. 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Hal tersebut bertujuan meningkatkan pemberdayaan ekonomi digital terutama wilayah desa pelosok baik untuk kegiatan pendidikan, pertanian, maupun industri kreatif sehingga dapat berkembang pesat.

"YELO menargetkan pemasangan Viberlink hingga di 580 stasiun kereta api dengan harapan dapat mempercepat pemberdayaan ekonomi digital dengan fokus kami yang berada pada tingkat wilayah desa pelosok serta ikut mendorong pemulihan ekonomi nasional,” kata Wewy. 

Perseroan mencatat ekuitas sebesar Rp 293,26 miliar pada Maret 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 291,32 miliar. Total liabilitas perseroan tercatat Rp 2,05 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,96 miliar.

Perseroan mencatat aset Rp 295,31 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 293,28 miliar. Perseroan kantongi kas Rp 8,28 miliar pada 31 Maret 2022.

Rencana Rights Issue

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 21 Juni 2022, YELO berencana akan melakukan rights issue dengan target mengumpulkan dana sebesar Rp 737 miliar.

“Dengan dana tersebut, diharapkan YELO dapat segera melakukan pengembangan penjualan jaringan internet di sepanjang jalur rel kereta api di pulau Jawa khususnya untuk wilayah tier 2 dan tier 3, sepanjang 2,800 km yang meliputi sekitar 4,291 desa dengan jumlah penduduk sekitar 11 juta dan ini merupakan pasar yang cukup prospektif bagi perseroan ke depannya,” ujar dia.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 15.302.195.240 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka rights issue. Dengan rights issue itu, perhitungan rasio setiap pemegang satu saham lama berhak memperoleh delapan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dapat dilaksanakan menjadi saham baru perseroan.

Perseroan akan memakai dana rights issue antara lain untuk modal kerja pada entitas anak yaitu PT Telemedia Komunikasi Pratama dalam bentuk pinjaman yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan perseroan secara konsolidasi.

Sementara itu, perseroan akan menerima pinjaman sebesar Rp 737,11 miliar dari PT Artalindo Semesta Nusantara (ASN) yang merupakan pihak afiliasi perseroan.

Hal ini sebagaimana dalam perjanjian pengakuan utang dan piutang antara perseroan dengan ASN pada 30 Mei 2022. Adapun rencana pemberian pinjaman itu diberikan kepada PT Telemedia Komunikasi Pratama yang merupakan entitas anak perseroan dengan kepemilikan 99,67 persen.

Adapun pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan HMETD miliknya dan tidak mengambil porsinya atas saham baru dapat terdilusi maksimal 77,79 persen.

Kinerja 2021

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Perusahaan teknologi di bidang jasa penyedia alat teknologi komunikasi dan layanan konektivitas, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) membukukan laba bersih Rp 14,7 miliar pada 2021. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 1,6 miliar.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Yelooo Integra Datanet Wewy Susanto melalui siaran persnya, yang diterima Liputan6.com, Senin, 4 April 2022.

Perolehan laba bersih tersebut dihasilkan dari meningkatnya pendapatan perseroan 212,5 persen menjadi Rp 500 miliar dari sebesar Rp 160 miliar. Kenaikan pendapatan Yelooo Integra Datanet tersebut bersumber dari penjualan paket data di pasar domestik dari anak usaha PT Abdi Harapan Unggul (AHU) yang di akuisisi Perseroan pada akhir 2021.

Pada 2021, pendapatan dari Digital Product atau Paket Data tercatat sebesar Rp499,3 miliar, naik siginifikan sebesar 212 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp159,9 miliar.

Ekspansi

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sepanjang tahun lalu, YELO terus melakukan ekspansi bisnis dan layanan, salah satunya mengakuisisi PT Abdi Harapan Unggul (AHU). Laba kotor Perseroan pada 2021 tercatat naik 13 kali lipat menjadi sebesar Rp15,5 miliar dari laba kotor di tahun 2020 sebesar Rp1,1 miliar.

"Langkah akuisisi ini berhasil memberikan kontribusi positif kepada YELO, sehingga mampu membalikkan keadaan dari sebelumnya rugi di tahun 2020, menjadi laba pada tahun 2021," kata Wewy.

Untuk mempertahankan kinerjanya tetap positif, YELO terus melakukan percepatan ekspansi layanan internet cepat dan terjangkau.

Langkah tersebut merupakan bagian dari transformasi YELO di 2022 sebagai digital ISP (Internet Service Provider) berbasis kabel fiber optic yang menyediakan internet cepat dengan harga terjangkau ke seluruh pelosok desa yang terbentang sepanjang Jawa.

"Melalui layanan terbaru dengan nama Viberlink, kami optimis dapat menghasilkan kinerja yang baik hingga akhir tahun 2022," kata Wewy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya