Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat pada perdagangan saham Kamis (30/6/2022).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, jelang rilis data ekonomi inflasi yang diperkirakan masih dalam kondisi stabil dan terdaoat rilis data ekonomi terkait kunjungan wisatawan yang akan meningkat menjadi faktor penunjang sentimen baik bagi pola gerak IHSG saat ini.
Baca Juga
“Hari ini IHSG diperkirakan menguat di kisaran 6.921-7.074,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG kembali koreksi 0,8 persen ke level 6.942 dan masih didominasi tekanan jual. Ia menuturkan, IHSG break dari level support terdekatnya di 6.920, IHSG akan menguji rentang area 6.786-6.860 untuk membentuk wave (b) pada label hitam.
“Namun, apabila IHSG masih mampu bergerak di atas 6.860, IHSG masih berpeluang menguat kembali untuk menguji area 7.070-7.172 membentuk label merah,” kata dia.
Herditya prediksi, IHSG berada dalam level support 6.860,6.800 dan resistance 7.070,7.138.
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sementara itu, William memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Selain itu, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal sejumlah saham dari PT MNC Sekuritas:
1.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Buy on Weakness (2.550)
Pada perdagangan Rabu, 29 Juni 2022, saham EXCL ditutup terkoreksi 3 persen ke level 2.550, koreksi saham EXCL pun tertahan oleh level MA20-nya.
“Kami memperkirakan, selama EXCL masih mampu bergerak di atas 2.230 sebagai supportnya, maka posisi EXCL saat ini sedang membentuk akhir dari wave [b]. Hal tersebut berarti, koreksi dari EXCL dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.
Buy on Weakness: 1.820-1.900
Target Price: 2.720, 2.940
Stoploss: below 2,230
2.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Buy on Weakness (9.450)
Saham ICBP ditutup terkoreksi 0,5 persen ke level 9.450 pada perdagangan, 29 Juni 2022.
“Kami perkirakan, posisi ICBP saat ini sudah berada di akhir wave [iii] dari wave C, sehingga ICBP rentan terkoreksi untuk membentuk wave [iv]. Manfaatkan koreksi tersebut untuk melakukan BoW,” ujar dia.
Buy on Weakness: 9.075-9.375
Target Price: 9.800, 10.000
Stoploss: below 8.950
Advertisement
Saham TINS-BBCA
3.PT Timah Tbk (TINS) - Spec Buy (1.525)
Menutup perdagagan 29 Juni 2022, saham TINS ditutup menguat 2,7 persen ke level 1.525 diiringi dengan munculnya tekanan beli. Selama saham TINS tidak terkoreksi ke bawah 1.425 sebagai level supportnya, posisi TINS saat ini berada di awal wave C dan TINS berpeluang melanjutkan penguatannya.
Spec Buy: 1.480-1.520
Target Price: 1.580, 1.750
Stoploss: below 1.425
4.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Sell on Strength (7.275)
Saham BBCA ditutup terkoreksi 0,3 persen ke level 7.275 pada perdagangan Rabu, 29 Juni 2022.
“Kami memperkirakan, posisi BBCA saat ini sedang berada pada bagian dari wave (y) dari wave [y] dari wave Y pada fase downtrendnya. Hal tersebut berarti, BBCA masih rawan melanjutkan koreksinya, terlebih bila break level support 7,250 yang akan mengarah ke rentang 7.000-7.125,” ujar dia.
Sell on Strength: 7.300-7.400
Penutupan Wall Street 29 Juni 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, 29 Juni 2022 usai rata-rata indeks utama gagal menguat pada perdagangan saham sesi sebelumnya.
Selain itu, pasar bersiap untuk menutup perdagangan pada semester I 2022 termasuk yang terburuk sejak 1970. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 82,32 poin atau 0,27 persen menjadi 31.029,31. Indeks S&P 500 tergelincir 0,07 persen ke posisi 3.818,83. Indeks Nasdaq susut 0,03 persen menjadi 11.177,89.
Investor memperkirakan posisi terendah seiring aksi jual yang terjadi pada kuartal II 2022. Kekhawatiran ekonomi yang melambat dan kenaikan suku bunga yang agresif menghabiskan sebagian besar semester I 2022. Kekhawatiran resesi pun meningkat.
“Kami memperkirakan volatilitas yang signifikan pada musim panas ini, dengan reli jangka pendek diikuti pasar yang tertekan didorong makro ekonomi,” ujar Analis Senior Wells Fargo, Christopher Harvey dikutip dari laman CNBC, Kamis (30/6/2022).
Harvey melihat pasar tidak akan pertahankan reli hingga the Fed akan beralih dari pengetatan kebijakan moneter dengan kenaikan suku bunga 50-75 basis poin menjadi 25 basis poin.
Indeks S&P 500 yang turun sekitar 20 persen pada 2022 berada pada laju paruh pertama yang terburuk pada 2022 sejak 1970. Saat itu, indeks acuan susut 21,01 persen.
Sementara itu, secara kuartalan, baik indeks Dow Jones dan S&P 500 berada di jalur untuk kinerja terburuk sejak 2020. Indeks Nasdaq juga membukukan kinerja buruk dalam tiga bulan ini sejak 2008.
Pada Rabu pekan ini, saham General Mills naik sekitar 6,4 persen setelah perusahaan melampaui perkiraan pendapatan dan laba bersih untuk kuartal terakhir.
Advertisement
Gerak Saham di Wall Street
Saham Goldman Sachs bertambah hampir 1,3 persen setelah Bank of America meningkatkan rekomendasi beli. Bank of America juga mengatakan bank akan berkembang bahkan dalam perlambatan ekonomi.
Saham Amazon naik 1,4 persen setelah JPMorgan mengulangi peringkat overweight pada saham dan Redburn memulainya dengan membeli. Saham MetaPlatforms naik 2 persen, sementara Apple dan Microsoft masing-masing naik lebih dari satu persen.
Sementara itu, produsen chip pimpin koreksi setelah Bank of America menurunkan peringkat beberapa saham chip karena meningkatnya persaingan. Teradyne turun 5,2 persen. Advanced Micro Devices dan Micron masing-masing susut lebih dari tiga persen.
Saham Carnival turun 14,1 persen setelah Morgan Stanley memangkas target harga. Saham kapal pesiar lainnya pun tertekan. Saham Royal Caribbean dan Norwegian Cruise Line Holdings masing-masing turun 10,3 persen dan 9,3 persne.
Saham Bed Bath and Beyond anjlok 23,6 persen setelah perusahaan membukukan kerugian besar pada pendapatan kuartalan harapan pendapatan. Perseroan juga mengumumkan pengunduran diri CEO.