Kinerja Hedge Fund Merosot pada Semester I 2022

Dana lindung nilai ekuitas merosot 12,3 persen pada paruh pertama 2022, tetapi ungguli indeks S&P 500 susut sekitar 20 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2022, 16:54 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2022, 16:54 WIB
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Laporan penyedia data dana lindung nilai HFR menunjukkan dana lindung nilai ekuitas, terutama yang diinvestasikan dalam saham-saham pertumbuhan yang penilaiannya lebih bergantung pada arus kas masa depan menjadi paling terpukul oleh volatilitas pasar.

Dana lindung nilai ekuitas merosot 12,3 persen pada paruh pertama 2022, tetapi ungguli indeks S&P 500 susut sekitar 20 persen.

Di sisi lain, dana lindung nilai makro masih di wilayah positif pada semester I 2022, menguat 8,98 persen meski pun turun 0,42 persen pada bulan lalu. Manajer makro memperdagangkan berbagai aset antara lain obligasi, mata uang, kurs, saham dan komoditas. Demikian mengutip Antara, Minggu (10/7/2022).

Meski bergejolak bulan lalu, sejumlah manajer makro mampu mencatat keuntungan dua digit pada 2022. Dana makro Rokos Capital Management turun 4 persen pada Juni, tetapi kinerja 2022 masih positif 12 persen, menurut dua sumber.

AQR Capital Management menyampaikan kepada investor dana strategi makro globalnya naik 23,1 persen hingga Juni 2022. Ini karena diuntungkan dari lingkungan lonjakan inflasi dan pengetatan kebijakan moneter, menurut sumber.

Sementara itu, Bridgewater Associates yang menguat 32,2 persen pada semester I 2022, meskipun hadapi beberapa kerugian dalam perdagangan obligasi terkait inflasi dan mata uang pasar negara berkembang.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Hedge Fund Merosot

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

HFR menyampaikan kinerja hedge fund telah banyak alami divergensi pada 2022. Dana di desil teratas dari apa yang disebut Indeks Komposit Tertimbang Dana HFRI naik rata-rata 34,6 persen, sedangkan desil bawah turun 32,2 persen. HFR menyampaikan keuntungan bagaimana pun terbatas pada 37 persen dari dana-dana.

HFR juga melaporkan hedge fund atau dana lindung nilai mencatat kinerja negatif pada Juni dengan susut hampir 6 persen pada Juni. Hal ini seiring volatilitas di seluruh pasar meningkat. 

Indeks komposit tertimbang dana turun 3,08 persen bulan lalu. Semua empat kategori dana lindung nilai utama yang berbeda dilacak oleh HFR antara lain saham, event-driven, nilai makro dan relatif mencatat kerugian pada Juni 2022.

Presiden HFR, Kenneth J.Heinz menuturkan, penghindaran risiko yang kuat dipercepat pada Juni mendorong volatilitas pasar keuangan yang ektrem dengan perdagangan dana lindungi nilai melalui berbagai risiko. “Termasuk tidak hanya inflasi, kenaikan suku bunga, kelanjutan perang Rusia-Ukraina, dan rekor kenaikan harga energi, tetapi juga peningkatan kemungkinan resesi ekonomi Amerika Serikat yang dipimpin konsumen,” ujar Kenneth dalam sebuat pernyataan.

Penutupan Wall Street Jumat 8 Juli 2022

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Jumat, 8 Juli 2022. Indeks Nasdaq menguat di tengah sesi perdagangan yang bergejolak seiring investor bereaksi terhadap laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan. Hal ini memungkinkan bank sentral AS atau the Federal Reserve tetap menaikkan suku bunga secara agresif.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq naik 0,12 persen ke posisi 11.635,31. Indeks Nasdaq menguat dalam lima hari berturut-turut untuk pertama kalinya pada 2022.

Indeks S&P 500 melemah 0,08 persen ke posisi 3.899,38. Indeks Dow Jones merosot 46,40 poin atau 0,15 persen ke posisi 31.338,15.

Rata-rata tiga indeks acuan menguat pada pekan ini. Indeks Nasdaq menguat 4,6 persen. Indeks S&P 500 bertambah 1,9 persen. Sementara itu, indeks Dow Jones hanya naik 0,8 persen.

Data nonfarm payroll meningkat 372 ribu pada Juni 2022, lebih baik dari perkiraan Dow Jones sekitar 250 ribu. Menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja ini menunjukkan untuk melanjutkan apa yang telah menjadi tahun yang kuat untuk pertumbuhan pekerjaan.

Chief Investment Strategist BMO Wealth Management, Yun-Yu Ma menuturkan, laporan pekerjaan dan koreksi harga komoditas baru-baru ini telah membuat apa yang disebut pendaratan lembuat bagi ekonomi AS sehingga mendorong saham.

"Beberapa dari ketakutan resesi yang sangat akut mungkin sedikit mundur. Saya pikir pasar mulai menerimanya sebagai kemungkinan pada pekan ini,” ujar Ma dikutip dari laman CNBC, Sabtu (9/7/2022).

 

 

Gerak Saham di Wall Street

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Di sisi lain, saham perawatan kesehatan berada di antara yang kinerja terbaik. Saham Centene Corp dan McKesson naik lebih dari tiga persen. Saham produsen vaksin dan regeneron masing-masing menguat lebih dari 2 persen.

Produsen mobil listrik Tesla melonjak 2,5 persen. Saham produsen chip dan keamanan siber juga mendorong sektor teknologi. Saham ON Semiconductor naik 2,8 persen dan Fortinest bertambah 1,8 persen.

Imbal hasil obligasi menguat setelah data pekerjaan dirilis yang mungkin batasi keuntungan saham. Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun bertahan di atas imbal hasil obligasi 10 tahun sebuah inversi yang dilihat oleh banyak orang sebagai indikator resesi.

Meskipun laporan pekerjaan merupakan tanda positif bagi negara bagian Amerika Serikat, banyak investor percaya akan memungkinkan the Federal Reserve untuk agresif melawan inflasi dengan kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.

“Kabar baik adalah berita buruk untuk pasar hari ini. Anda tidak bisa meminta sesuatu yang lebih baik dari laporan pekerjaan ini dalam hal kenaikan luas, pengangguran rendah, jumlahnya di atas harapan,” ujar State Street Global Advisors Michael Arone dikutip dari laman CNBC, Sabtu (9/7/2022).

Ia menuturkan, upah tumbuh tetapi pada tingkat yang lebih lambat, itu hal baik tetapi pasar tak peduli karena pada akhirnya the Fed akan naikkan suku bunga 75 basis poin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya