Produsen Laptop Axio Incar Dana IPO Rp 145,61 Miliar

PT Tera Data Indonusa Tbk, produsen laptop Axio patok harga IPO Rp 140 per saham dalam rangka IPO.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jul 2022, 08:18 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2022, 08:18 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Tera Data Indonusa Tbk, perusahaan bergerak di perdagangan besar dan perlengkapan komputer menetapkan harga saham perdana Rp 140 per saham. Harga perdana tersebut di batas atas dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 120-Rp 140 per saham dalam ranga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo, ditulis Jumat (15/7/2022), PT Tera Data Indonusa Tbk menawarkan 1,04 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu 17,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dengan harga IPO yang ditetapkan Rp 140 per saham, PT Tera Data Indonusa Tbk akan meraih dana Rp 145,61 miliar.

Selain itu, perseroan akan alokasikan 0,93 persen saham dari saham yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak 9.686.200 saham untuk program alokasi saham kepada karyawan perseroan (employee stock allocation/ESA). Selain itu, perseroan alokasikan 2 persen saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Jumlah saham itu setara 119.186.300 saham untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan (management and employee stock option program atau MESOP).

Perseroan yang memiliki merek laptop AXIO ini akan memakai dana IPO antara lain sektiar 90 persen untuk modal kerja untuk menunjang peningkatan penjualan perseroan berupa keperluan pembelian bahan baku komponen dan suku cadang produk perseroan yang meliputi LCD, motherboard, SSD, RAM dan lainnya.

Selain itu, akan digunakan untuk pembiayaan piutang usaha, peningkatan kualitas human capital development melalui pengembangan melalui pelatihan internal dan eksternal serta pengembangan channel distribusi melalui tenaga pemasaran dan perluasan cakupan service centre pada area pemasaran perseroan.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sisa Dana IPO

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sisanya akan dipakai untuk belanja modal untuk perluasan area gudang dan produksi yang berlokasi di pabrik perseroan saat ini dan pembelian peralatan pendukung produksi berupa conveyor line, forklift, racking management, dan mesin berupa surface mounting technology untuk keperluan produksi motherboard dan alat pendukung pengembangan.

Untuk melakukan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BNI Sekuritas dan PT CIMB Niaga Sekuritas.

Jadwal IPO:

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 Juli 2022

-Masa penawaran umum perdana saham pada 14-18 Juli 2022

-Tanggal penjatahan pada 18 Juli 2022

-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 19 Juli 2022

-Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 19 Juli 2022

-Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Juli 2022

37 Perusahaan Antre di Pipeline IPO Bursa

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan tengah antre di pipeline initial public offering (IPO).

Berdasarkan sektornya, masih didominasi oleh sektor consumer non-cyclicals. Adapun hingga 8 Juli 2022, terdapat 25 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI.

"Hingga saat ini, terdapat 37 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, ditulis Sabtu (9/7/2022).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat sembilan perusahaan dengan aset stakal kecil di bawah Rp 50 miliar. Kemudian 15 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Serta 13 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.

Rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials

• 7 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals

• 9 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals

• 2 Perusahaan dari sektor Energy

• 2 Perusahaan dari sektor Healthcare

• 2 Perusahaan dari sektor Industrials

• 4 Perusahaan dari sektor Infrastructures

• 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate

• 3 Perusahaan dari sektor Technology

• 5 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic

Selain IPO, ada juga 23 korporasi yang akan mencatatkan 29 emisi dalam pipeline pencatatan obligasi dan sukuk.

Investor Pasar Modal Tembus 9 Juta SID, Dominan Generasi Muda

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, jumlah investor di pasar modal Indonesia terus mengalami kenaikan. Teranyar, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 9 juta SID.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menerangkan, jumlah investor pasar modal telah meningkat lebih dari 1,57 juta single investor identification (SID) atau 21 persen dari tahun sebelumnya. Sebagian besar merupakan generasi muda.

"Dari total jumlah investor pasar modal Indonesia tersebut, sebanyak 81,74 persen di antaranya, didominasi oleh investor muda,” ujar Inarno dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/6/2022).

Jumlah investor saham juga mengalami peningkatan menjadi 3,988,341 SID per 24 Juni 2022 atau bertambah lebih dari 536 ribu SID atau 15,6 persen dari tahun sebelumnya.

Raihan itu tidak lepas dari upaya BEI bersama otoritas terkait dalam melakukan edukasi, sekaligus menjamin perlindungan investor. Maka tak ayal minat investasi di Indonesia terus mengalami kenaikan.

"Tonggak pencapaian di pasar modal Indonesia tersebut diraih berkat dukungan, kolaborasi, dan sinergi yang baik antara OJK, self regulatory organization (SRO) serta seluruh stakeholders pasar modal Indonesia,” imbuh Inarno.

Hingga tengah tahun 2022, telah terlaksana 3.893 kegiatan edukasi pasar modal di seluruh Indonesia yang diikuti oleh 312.906 peserta. Sebagian besar kegiatan ini diadakan dengan dukungan dari GI BEI di seluruh Indonesia yang saat ini sudah berjumlah 702.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya