Liputan6.com, Jakarta -- Bagi calon investor yang ingin memulai investasi, sebaiknya menggunakan uang dingin. Karena, jika memulai investasi secara dipaksakan hasilnya juga tidak akan baik.
Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati mengatakan, prinsip investasi sebaiknya menggunakan uang dingin.
Baca Juga
"Prinsip investasi itu memang sebaiknya menggunakan uang dingin. Jadi, sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan baik,” kata Ike saat acara SimInvest, Jumat (5/8/2022).
Advertisement
Ike menuturkan, bagi seseorang yang belum memiliki uang dingin untuk memulai investasi bisa melihat apakah ada masalah dari segi pemasukan atau pengeluarannya.
"Maka yang harus dilihat, apakah kita ada problem dari segi pemasukan atau pengeluaran. Kalau dari pemasukan artinya terkait di pekerjaan yang di luar kontrol kita, atau kita cari pekerjaan atau buka bisnis baru,” ujar dia.
Artinya, dalam berinvestasi sebaiknya menggunakan uang dingin.
"Kalau di sini permasalahannya masih banyak kebutuhan yang dipenuhi, coba kontrol, coba lihat lagi fix cost. Artinya kebutuhan sehari-hari per bulan pasti ada variable cost, variable cost ini yang bisa kurangi,” kata dia.
Dia memberikan salah satu contoh pengeluaran yang bisa dikurangi, seperti nongkrong. Nongkrong ini sebaiknya ditunda terlebih dahulu karena bukanlah suatu kebutuhan prioritas.
Tak hanya itu, Ike juga menyebutkan, bagi seseorang memiliki penghasilan UMR atau keuangan yang minim bisa menyederhanakan pengeluarannya. "Di bagian pendapatan di otak atik lagi, mulai menyederhanakan pengeluarannya," ujar Ike.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perlu Atur Pengeluaran
Untuk pertama, perlu mengatur dari posisi pengeluaran se-optimal mungkin, kemudian investasinya ke diri sendiri.
"Saya berasumsi di gaji UMR tersebut anggaplah umurnya around 24-25 ada kesempatan bertumbuh, sata itu fokus belajar literasi keuangan, webinar, minimal belajar dulu sembari investasi ke diri sendiri asah skillnya, karena pada saat gaji UMR minimal kita ga masuk ke dalam lobang hitam hutang atau pinjaman online sudah baik banget,” ungkapnya.
Dia menambahkan, minimal bisa mengatur pengeluaran, membedakan keinginan dan kebutuhan, serta belajar literasi keuangan
"Jadi pada saat nanti value investasi sendiri nilai tinggi dan pendapatan udah gak UMR udah siap secara kemampuan, mental, skill, psikis untuk menginvestasikan baik saham, reksa dana, obligasi atau sukuk, dan instrumen investasi lainnya,” ujar Ike.
Sementara itu, bagi generasi sandwich yang memiliki beban bertumpuk perlu mengatur keuangan sebelum memilih untuk berinvestasi.
"Generasi sandwich ini beban bertumpuk kalau di generasi ini gaji UMR maka langkah yang tepat atur cashflow. Untuk generasi sandwich reward atau pencapaian goals tertinggi tidak tersangkut di hutang sembari melihat peluang di sekeliling yang bisa menghasilkan cuan (keuntungan),” katanya.
Kemudian, Ike menambahkan, jika generasi sandwich sudah memiliki keuangan yang lebih stabil baru bisa memulai investasi.
"Nanti setelah keuangan seattle baru investasi, generasi sandwich harus bisa mengatur keuangan,” pungkasnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Simak Cara Investasi di SimInvest
Sebelumnya, investasi di pasar modal termasuk saham menjadi alternatif investasi bagi masyarakat. Hal ini ditunjukkan dari jumlah investor pasar modal yang meningkat.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal mencapai 8,85 juta hingga Mei 2022 dari 2021 sebesar 7,48 juta. Head of Strategic Business Development Sinarmas Sekuritas, Eyfrel Likuajang mengatakan, kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari saham.
"Hidup kita sehari-hari tidak terlepas dari saham," ujar dia dalam acara SimInvestival Goes to Campus pada Jumat (24/6/2022).
Dia menuturkan, Sinarmas Sekuritas memberikan akses untuk memulai berinvestasi di saham melalui aplikasi mobile SimInvest dan SimInvest desktop. Lalu, untuk aplikasi mobile bisa diunduh melalui Play Store dan App Store.
"(Aplikasi mobile) untuk para pemula dan desktop ini biasanya digunakan para trader yang Pro,” kata dia.
Sinarmas Sekuritas juga memiliki komitmen yang sangat kuat sebagai bagian dari konglomerat terbesar di Indonesia yang sudah melayani masyarakat Indonesia dalam investasi dan keuangan lebih dari 30 tahun.
"Telah ada 160 ribu investor di Sinarmas Sekuritas dengan nilai transaksi tahun lalu 2021 sebanyak 122 triliun dan kami didukung oleh Sinar Mas Group," kata Eyfrel.
Tak hanya itu, Eyfrel juga menjelaskan cara memulai investasi melalui SimInvest sebagai berikut:
· Download dan login ke SimInvest
· Buka Akun investor (isi form online)
· Dibuatkan SID dan Sub Rek di KSEI
· Dibuatkan Rekening Dana Nasabah (RDN) di Bank Sinarmas
· Top Up RDN dan mulai coba saham di SimInvest
Kampanye SIMinvest
Adapun campaign SimInvest yang bernama 4D, yakni Diajarin, Dimodalin, Digratisin dan Dibonusin. Berikut ini merupakan isi dari campaign 4D SimInvest:
1. Diajarin investasi pakai cara seru dan menyenangkan dan yang tidak tahu sama sekali sampai menjadi jago investasi. Semuanya gratis ditambah diberikan hadiah total miliaran rupiah dengan grand prize 1 unit apartemen Sinarmas Land di BSD, Tangerang.
2.Dikasih tambahan modal investasi Rp 100 ribu untuk nasabah baru yang melakukan transaksi pertama nya di SimInvest. Modal investasi ini ditransfer ke Rekening Dana Investor di Bank Sinarmas.
3.Digratisin saham asli di Bursa Efek Indonesia (bukan saham virtual) kalau mengajak temak untuk investasi di SimInvest. Semakin banyak teman yang diajak berinvestasi, semakin banyak saham gratis yang didapatkan.
4.Dibonusin StarPoin setiap kali transaksi di SImInvest di mana StarPoin ini dapat digunakan untuk pembelian merchant-merchant seperti, Tokopedia, ACE Hardware, Gojek dan lain-lain. Bahkan, bisa ditukarkan jadi saldo RDN untuk tambah beli saham.
Advertisement