Harga Bahan Baku Naik, Nippon Indosari Dongkrak Harga Jual Produk

Kenaikan harga bahan baku yang terjadi sejak tahun lalu menjadi tantangan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Sep 2022, 08:09 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2022, 08:09 WIB
Paparan publik PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), Kamis, 15 September 2022 (Foto: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)
Paparan publik PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), Kamis, 15 September 2022 (Foto: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari  Corpindo Tbk (ROTI) telah menaikkan harga jual produk seiring kenaikan harga bahan baku seperti harga tepung terigu. Perseroan mencatat biaya bahan baku dan kemasan naik sekitar 31,6 persen.

Head Investor&Public Relations PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Hadi Susilo menuturkan,  kenaikan harga bahan baku yang terjadi sejak tahun lalu menjadi tantangan perseroan. Sejumlah langkah dilakukan dengan efisiensi dan meningkatkan harga jual kepada konsumen. Namun, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menilai kenaikan harga jual juga belum cukup seiring margin laba kotor tetap turun dari level 54 ke 51. Perseroan pun mengkaji strategi pricing ke depan.

"Pada kuartal I 2022 (naikkan harga jual-red), cek di minimarket (kenaikan-red) kisaran 10 persen, tapi dirasa belum cukup. Kinerja first half sudah naikkan harga pada kuartal I, margin laba kotor tetap turun dari 54 ke 51, akhirnya manajemen memutuskan strategi pricing naik sedikit lagi pada Agustus 2022," kata dia saat public expose live, Kamis, 15 September 2022, ditulis Jumat (16/9/2022).

Perseroan pun akan terus memonitor perkembangan harga tepung terigu. Hal ini seiring kontribusi tepung terigu  mencapai 25 persen dari cost of good sold (COGS) atau harga pokok penjualan. COGS merupakan komponen biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk hasilkan produk atau jasa.

Hingga semester I 2022, perseroan mencatat penjualan Rp 1,79 triliun. Penjualan tersebut tumbuh 15,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Berdasarkan pemetaan operasional, wilayah barat dan timur terus meningkatkan penjualan hingga mencapai Rp 798,2 miliar yang naik 19,3 persen YoY. Sedangkan wilayah tengah tetap menjadi kontributor terbesar dengan mencatat penjualan Rp 993,6 miliar, atau tumbuh 11,9 persen.

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 12,7 persen menjadi Rp 137,28 miliar hingga semester I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan catat laba Rp121,78 miliar.

 

 

Kontribusi Penjualan

Sari Roti
Sari Roti. (Foto: sariroti.com)

Direktur PT Nippon Indosari Tbk, Arlina Sofia mengatakan, pertumbuhan penjualan signifikan pada semester I 2022 didorong dari penerapan strategi perusahaan yang akurat untuk menambah pabrik serta perluas sebaran distribusi baik pada kanal modern dan kanal tradisional.

Berdasarkan paparan publik perseroan, kanal modern memasok 40.000 outlet distribusi perkotaan melalui lebih dari 50 jaringan minimarket, supermarket dan hypermarket. Selain itu, kanal tradisional mencakup 30.000 gerai warung, motor, dan sepeda melalui kerja sama dengan lebih dari 1.000 distributor dan agen.

Dari kanal modern pada semester I 2022 membukukan penjualan Rp 1,27 triliun atau naik 17,4 persen yang didorong meningkatnya aktivitas konsumen untuk mengunjungi minimarket dan supermarket.

Sementara itu, penjualan kanal tradisional mencapai Rp 520,4 miliar atau tumbuh 9,8 persen YoY. Kontribusi penjualan kanal modern dan tradisional masing-masing 71 persen dan 29 persen."Kanal modern mendominasi seiring distribusi lebih kuat dan baik, jam operasional lebih panjang dan sekarang lebih banyak. Kontribusi lebih tinggi dibandingkan tradisional," kata Hadi.

Dari rencana belanja modal 2022 sebesar Rp 150 miliar, perseroan telah merealisasikan belanja modal Rp 75 miliar hingga semester I 2022. Hadi menuturkan, belanja modal itu untuk pembangunan pabrik di Pekan Baru, Riau, selesai akhir tahun dan paling lambat awal 2023 serta belanja modal rutin.

Bisnis Selai hingga Susu Coklat Perkuat Bisnis Perseroan

Ilustrasi
Ilustrasi selai kacang. (dok. pexels/Karolina Grabowska)

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan segera merealisasikan bisnis olesan coklat dan susu coklat.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ROTI telah menyetujui perubahan Anggaran Dasar Nippon Indosari Corpindo untuk menambah kegiatan usaha pada 27 Juni 2022.

“Manajemen mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh pemegang saham. Tahun 2022 akan tercatat sebagai milestone penting Perseroan memulai bisnis olesan coklat dan susu coklat,” ujar Direktur Nippon Indosari Corpindo, Arlina Sofia dalam keterangan tertulis, Senin (27/6/20022).

Sementara itu, terobosan inovasi berupa olesan dan susu sebagai komplementer roti bermula dari pengamatan cermat manajemen atas produk-produk top-seller di mana rasa original coklat Sari Roti sudah sangat melekat di hati jutaan konsumen Indonesia.

Sebagaimana disampaikan sebelumnya, produk olesan coklat akan berbagi dengan fasilitas produksi internal sementara produk susu coklat akan diproduksi oleh pihak ketiga yang sudah berpengalaman dalam sektor susu kemasan. 

Prospek Bisnis Roti

Ilustrasi roti tawar | Wikimedia Commons
Ilustrasi roti tawar | Wikimedia Commons

Kedua bisnis baru ini akan dipasarkan menggunakan keunggulan distribusi Sari Roti yang mencakup kanal modern dan tradisional tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Perseroan berkeyakinan kontribusi positif dari olesan coklat dan susu coklat pada kinerja keuangan langsung dapat dirasakan dalam waktu tidak lama. 

“Manajemen menargetkan pada tahun 2024 untuk bisnis olesan coklat dan susu coklat meraih minimum 3 persen dari laba kotor perseroan tahun 2021,” ujar  Direktur Nippon Indosari Corpindo, Ida Apulia Simatupang.

Sedangkan bisnis utama perseroan yaitu segmen roti mass-produce, diyakini masih sangat prospektif. Tercermin pada kinerja kuartal I 2022 dengan perolehan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 88,3 miliar atau setara dengan pertumbuhan 55,7  persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Capaian cemerlang ini didukung strategi penambahan kapasitas produksi, perluasan jaringan distribusi, peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional yang secara konsisten diterapkan oleh manajemen.

“Dalam menjalankan usaha kami senantiasa berorientasi untuk menghadirkan produk yang halal dan berkualitas untuk semua anggota keluarga. Lebih dari itu, sinergi dari Olesan Coklat dan Susu Coklat akan semakin memperkokoh posisi Sari Roti dan Sari Kue dalam Industri Makanan dan Minuman di Indonesia,” ujar Arlina Sofia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya