Liputan6.com, Jakarta - Mitra Bukalapak, sebagai pemimpin pasar online to offline (o2o) di Indonesia, membuat program English For Mitra. Program ini merupakan kelas bahasa Inggris pertama yang digelar oleh perusahaan teknologi di Indonesia untuk para pemilik warung.
Melalui program ini, Mitra Bukalapak ingin membantu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para pemilik warung agar dapat mengenal lebih jauh produk-produk berbahasa Inggris. Dengan begitu, para pebisnis kecil ini berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjual produk-produk ini.
Baca Juga
Melalui riset yang dilakukan oleh internal Bukalapak, sejumlah warung Mitra Bukalapak mengalami kesulitan dalam memahami istilah-istilah terkait voucher gaming yang dapat dijual melalui aplikasi Mitra Bukalapak. Hal ini membuat mereka enggan untuk menjual produk ini karena khawatir tidak dapat melayani para pelanggan dengan baik.
Advertisement
Padahal, berdasarkan riset dari Statista, industri video game di Indonesia akan terus berkembang dengan perkiraan penetrasi pengguna mencapai 38,1 persen pada 2022 dan 42,4 persen pada 2027. Ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para pemilik warung untuk meningkatkan pendapatan mereka dari penjualan voucher gaming.
Oleh karena itu, English for Mitra dirancang untuk memudahkan para warung Mitra Bukalapak serta pelaku bisnis mikro dan kecil lainnya mengenal kata-kata sederhana dalam bahasa Inggris, termasuk yang berkaitan dengan voucher gaming.
Gandeng Caca Handika
Dalam memberikan materi di English For Mitra, Mitra Bukalapak bekerja sama dengan penyanyi dangdut legenda tanah air, Caca Handika, untuk menciptakan dan membawakan lagu bertemakan Games. Lagu ini diciptakan demi mempermudah para pemilik warung dalam melafalkan istilah dan nama-nama video games ternama, seperti Mobile Legend, Free Fire, PUBG dan sebagainya.
Para pemilik warung Mitra Bukalapak juga akan mendapatkan poster, shopblind dan buku saku khusus yang berfungsi memudahkan pemahaman bahasa Inggris yang berkaitan dengan voucher games.
Untuk belajar bahasa Inggris yang lebih mendalam, Mitra Bukalapak menyediakan materi berupa video belajar English for Mitra di https://akademijagoan.bukalapak.com/
Semua rangkaian program English for Mitra juga bisa diakses di akun media sosial seperti Tiktok, Instagram, Facebook dan Youtube dengan tagar #EnglishforMitra, di mana Mitra Bukalapak mengajak para warganet dan content creator untuk bersama-sama mengajarkan para pemilik warung cara melafalkan istilah-istilah games dengan benar.
Advertisement
Pimpin Pasar O2O, Mitra Bukalapak Topang Pertumbuhan Bukalapak
Sebelumnya, Mitra Bukalapak mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar o2o di Indonesia dengan tingkat penetrasi tertinggi.
Menurut hasil riset terbaru yang dilakukan oleh Nielsen pada Mei 2022 terhadap 2.736 warung dan kios pulsa di 14 kota di seluruh Indonesia, tercatat baru 25 persen warung kelontong yang sudah terdigitalisasi.
Mitra Bukalapak memimpin digitalisasi ini dengan penetrasi sebesar 56 persen. Di kalangan warung yang menggunakan platform o2o, Mitra Bukalapak memimpin penetrasi di kategori grocery atau bahan makanan sebesar 68 persen dan kategori produk virtual sebesar 46 persen.
"Pencapaian ini juga diikuti oleh pertumbuhan bisnis Mitra Bukalapak yang konsisten meningkat. Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Bukalapak,” ungkap CEO Buka Mitra Indonesia, Howard Gani mengatakan dalam keterangan resmi, Jumat (28/10/2022).
Pada kuartal II 2022, TPV (Total Processing Value) Mitra Bukalapak naik sebesar 25 persen menjadi Rp 17,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara kumulatif, TVP Mitra Bukalapak naik 46 persen pada paruh pertama 2022 menjadi Rp 35 triliun dibanding semester I 2021. Pada akhir Juni 2022, jumlah warung dan UMKM lainnya yang terdaftar sebagai pengguna Mitra Bukalapak mencapai 14,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember.
Potensi
Dengan posisi nomor 1 di pasar o2o, Mitra Bukalapak berkomitmen untuk terus mendigitalisasi warung dan berbagai UMKM lainnya di seluruh tanah air, khususnya di kota-kota Tier 2 dan 3.
Sebanyak 75 persen transaksi di Bukalapak berasal dari luar daerah Tier 1 dan ini menunjukan besarnya potensi dari kota-kota kecil di Indonesia. Namun, warung dan UMKM lainnya di daerah-daerah ini kerap mengalami kendala seperti keterbatasan akses ke infrastruktur, teknologi dan permodalan.
Hal inilah yang mendorong Mitra Bukalapak untuk terus memberdayakan UMKM dengan kemampuan untuk menjual berbagai produk fisik serta produk dan layanan virtual.
Hasilnya, para Mitra Bukalapak tercatat berhasil meningkatkan pendapatan mereka hingga 3 kali lipat sejak bergabung jadi Mitra Bukalapak.
"Kami ingin dampak yang diciptakan oleh Mitra Bukalapak dapat dirasakan secara merata dan inklusif oleh pelaku bisnis kecil di seluruh Indonesia. Karena itu, kami akan terus memperluas akses bagi para Mitra kami ke berbagai layanan dari vertikal-vertikal bisnis Bukalapak. Dengan begitu, kapabilitas bisnis mereka akan terus tumbuh dan bisa terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap dia.
Advertisement