Resmi Tercatat di BEI, Saham MMIX Melesat 34,74 Persen

Saham MMIX melonjak 34,74 persen ke posisi Rp 256 per saham hingga penutupan perdagangan Selasa, 6 Desember 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Des 2022, 22:26 WIB
Diterbitkan 06 Des 2022, 22:26 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 6 Desember 2022.  Pada perdagangan perdana, saham MMIX parkir di zona hijau saat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam.

Mengutip data RTI, saham MMIX melonjak 34,74 persen ke posisi Rp 256 per saham. Saham MMIX dibuka naik Rp 64 ke posisi Rp 254 dari posisi harga IPO Rp 190 per saham. Saham MMIX berada di level tertinggi Rp 256 dan terendah Rp 230 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.774 kali dengan volume perdagangan 2.381.809 saham dan nilai transaksi Rp 55,1 miliar.

Sementara itu, IHSG anjlok 1,36 persen ke posisi 6.892,57. Indeks LQ45 merosot 1,77 persen ke posisi 961,84. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.987,36 dan terendah 6.892,56. Sebanyak 461 saham melemah sehingga menekan IHSG.

122 saham menguat dan 123 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.294.007 kali dengan volume perdagangan 32,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.611.

Direktur Penilai Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, MMIX resmi menjadi perusahaan tercatat ke-56 pada 2022.

"Perseroan resmi menjadi perusahaan tercatat ke 56 pada 2022," kata I Gede Nyoman, dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham MMIX, Selasa, 6 Desember 2022.

 

Imbauan BEI

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia menambahkan, pihaknya meminta Perseroan mulai hari ini fokus dengan performa setelah IPO serta fokus terhadap secondary market nanti.

"Yang kita harapkan fokus pada operasional performance, tunjukkan kinerja yang proper, bangun lebih pagi tidur lebih malam untuk BOD mulai hari ini," kata dia.

Dengan demikian, akan ditunjukkan dengan market performance di pasar modal dan ingat likuiditas yang proper juga.

"Kemudian growing bersama IDX, meningkatkan shareholder value itu yang utama," kata I Gede.

Selain itu, adaptif terhadap perkembangan zaman dan lihat bisnis model yang berkembang serta jangan berhenti berinovasi.

"Yang penting adalah promoting dari investor protection, jaga investor publik perhatikan hak mereka, jadikan mereka teman baik untuk bertumbuh ke depan. Kami harapkan bukan hanya memberi value kepada shareholder tetapi juga masyarakat Indonesia," ujar dia.

Distribusi Produk

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Direktur Utama PT Multi Medika Internasional Tbk Mengky Mangarek mengapresiasi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pencatatan saham MMIX di BEI.

"Krisis pandemi pada 2020, kami sebagai distribusi alkes dan FMCG merasa terpanggil untuk menjawab tantangan pemerintah di mana Indonesia sangat kekurangan masker dan alat kesehatan. Kemudian, diserukan ada krisis global 2023 MMIX merasa terpanggil juga," kata Mengky.

MMIX juga mendistribusikan produk berkualitas di 34 provinsi di Indonesia melalui lebih dari 50.000 toko. Dengan menggunakan IP internasional dan global akan membawa Indonesia ke kancah ekspor ke luar negeri.  

"Produk lokal dengan IP kita siap memberikan devisa. Tahun depan tahun tantangan, geopolitik tidak stabil, kami dengan IP yang kita bawa dengan industri kreatif kita akan membawa kemajuan pada milenial dan generasi Z," kata dia. 

 

 

Jadi Pendatang Baru di BEI

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Multi Medika Internasional Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/12/2022).

PT Multi Medika Internasional Tbk tercatat sebagai emiten ke-56 di BEI pada 2022 dengan kode saham MMIX. Perseroan mencatatkan 2,4 miliar saham dengan rincian saham pendiri sebesar 1,8 miliar saham dan penawaran saham termasuk employee stock allocation/ESA sebesar 600 juta saham.

Harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 190 per saham dengan nilai nominal saham Rp 25 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana IPO Rp 114 miliar.

Selain itu, perseroan juga menawarkan 300 juta waran dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Rasio waran seri I yaitu 2:1.

Dana hasil IPO antara lain sekitar 65 persen untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan. Sisanya sekitar 30 persen untuk perluasan distribution center dan sarana logistik. Lokasi distribution center baru untuk produk IP lisensi perseroan akan berada di Bumi Serpong Damai pada 2023 dan PIK 2 pada 2024.

“Dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini both,” tulis perseroan.

Sedangkan dana yang diperoleh dari penerbitkan waran digunakan seluruhnya untuk modal kerja Multi Medika Internasional yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth.

Untuk jumlah saham free float per 5 Desember 2022 sebesar 600 juta saham atau 25 persen dengan rincian jumlah saham yang di lock-up selama 24 bulan dalam hal ini ESA sebesar 10,52 juta saham atau 0,44 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 589,47 juta saham atau 24,56 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya