Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan IHSG berpeluang mengalami rebound dalam pola konsolidasi pada perdagangan Rabu (4/1/2023). Peluang rebound ini berdasarkan penutupan IHSG yang berada di atas 5 Day MA dan candle higher high.
IHSG masih berada dalam trend bearish, selama di atas 6.885. Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic bullish, candle higher high. Jika bisa ditutup harian di bawah 6.850, IHSG masih berpeluang terkoreksi dengan target 6.784, 6.715. Namun, jika rebound, IHSG berpeluang menuju 6.953, 7.007.
Baca Juga
"Level resistance pada perdagangan Rabu (4/1) berada di 6.908, 6.934, 6.982, 7.007 dengan support 6.860, 6.823, 6.786, 6.745. Perkiraan range pada hari ini di rentang 6.840 - 6.940,” terang Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar.
Advertisement
Pada Selasa, 3 Januari 2023, bursa regional Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam. Hang Seng mencatat kenaikan yang signifikan, diikuti oleh beberapa bursa China seperti SSE Composite Index dan Shenzhen Index.
Caixin Manufacturing PMI China untuk Desember 2022 di atas ekspektasi. Namun di sisi lain S&P/ASX 200 dan All Ordinaries mengalami koreksi yang cukup signifikan.
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,03 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang melemah 0,40 persen.
Sementara indeks Nasdaq turun lebih dalam sebesar 0,76 persen. Kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi yang menekan indeks tahun lalu masih menjadi perhatian investor. Bursa Eropa mengalami kenaikan dengan Jerman melaporkan inflasi sebesar 8,6 persen year-on-year (YoY) untuk Desember 2022, di bawah perkiraan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Saham
Berikut enam saham rekomendasi BNI Sekuritas untuk perdagangan Rabu (4/1/2023):
1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Resist: Rp 4.870, Rp 4.905, Rp 4.940, Rp 4.970.
Support: Rp 4.830, Rp 4.800, Rp 4.760, Rp 4.710.
Rekomendasi: buy Rp 4.820 - Rp 4.850 target Rp 4.905, Rp 4.940 stop loss di bawah Rp 4.760.
2.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Resist: Rp 3.550, Rp 3.590, Rp 3.650, Rp 3.715.
Support: Rp 3.500, Rp 3.440, Rp 3.400, Rp 3.310.
Rekomendasi: buy Rp 3.470 - Rp 3.500 target Rp 3.590, Rp 3.700 stop loss di bawah Rp 3.400.
3.PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Resist: Rp 830, Rp 850, Rp 875, Rp 895.
Support: Rp 800, Rp 780, Rp 765, Rp 735.
Rekomendasi: buy Rp 800 - Rp 810 target Rp 830, Rp 850 stop loss di bawah Rp 765.
4.PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)
Resist: Rp 3.190, Rp 3.240, Rp 3.300, Rp 3.350.
Support: Rp 3.130, Rp 3.100, Rp 3.065, Rp 3.000.
Rekomendasi: buy Rp 3.120 - Rp 3.150 target Rp 3.200, Rp 3.240 stop loss di bawah Rp 3.060.
5.PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Resist: Rp 2.140, Rp 2.170, Rp 2.220, Rp 2.280.
Support: Rp 2.090, Rp 2.050, Rp 1.995, Rp 1.930.
Rekomendasi: trading buy target Rp 2.170, Rp 2.190 stop loss di bawah Rp 2.050.
6.PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
Resist: Rp 2.350, Rp 2.390, Rp 2.440, Rp 2.500.
Support: Rp 2.310, Rp 2.270, Rp 2.210, Rp 2.140.
Rekomendasi: buy di atas Rp 2.310 target 2.350, Rp 2.370 stop loss di bawah Rp 2.250.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 3 Januari 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Selasa (3/1/2023). Sektor saham infrastruktur pimpin kenaikan di antara indeks sektor saham lainnya.
Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,55 persen ke posis 6.888,75. Indeks LQ45 bertambah 0,57 persen ke posisi 940,45. Seluruh indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.908 dan terendah 6.838. Sebanyak 281 saham menguat dan 252 saham melemah. 173 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.129.018 kali dengan volume perdagangan 18,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.546.
Indeks sektor saham dominan menghijau kecuali indeks sektor saham keuangan turun 0,13 persen dan sektor saham properti terpangkas 0,50 persen. Sementara itu, sektor saham energi melambung 0,40 persen, sektor saham basic naik 1,75 persen, sektor saham industri bertambah 0,42 persen, dan sektor saham non siklikal bertambah 0,40 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal menanjak 0,20 persen, sektor saham kesehatan melonjak 1,51 persen, sektor saham teknologi menanjak 0,68 persen. Kemudian sektor saham infrastruktur naik 1,97 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,68 persen.
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan pekan pertama 2023, Selasa, 3 Januari 2023. Di Australia, indeks ASX 200 merosot 1,31 persen ke posisi 6.946,2. Indeks Kospi Korea Selatan terpangkas 0,31 persen Indeks Kosdaq bertambah 0,51 persen ke posisi 674,95.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng naik 1,71 persen. Indeks Shanghai menguat 0,88 persen ke posisi 3.116,51. Indeks Shenzhen menanjak 0,92 persen ke posisi 11.117,13. Indeks Manajer Pembelian Caixin menunjukkan penurunan lebih lanjut dalam aktivitas pabrik karena melonjaknya kasus COVID-19.
Penutupan Wall Street pada 3 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan Selasa, 3 Januari 2023 karena kekhawatiran suku bunga dan inflasi tinggi. Sentimen tersebut yang juga menekan wall street pada 2022 dan menyusahkan investor pada 2023.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 turun 0,40 persen ke posisi 3.824,14. Indeks S&P 500 melemah dari level tertinggi ketika indeks manufaktur Desember turun pada laju tercepat sejak Mei 2020.
Indeks Dow Jones susut 10,88 poin atau 0,03 persen menjadi 33.136,67. Indeks Nasdaq tergelincir 0,76 persen ke posisi 10.386,99. Saham Tesla dan Apple tergelincir dan membebani bursa saham pada awal 2023. Adapun sentimen yang terjadi pada 2022 yaitu bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi menyeret sektor saham teknologi ke zona merah.
Saham Tesla anjlok 12,24 persen, dan sentuh level terendah sejak Agustus 2020, seiring hasil kinerja kuartal IV 2022 yang mengecewakan. Saham Apple merosot 3,74 persen seiring laporan perseroan bakal pangkas produksi karena lemahnya permintaan.
Sentimen dapat berlanjut pada 2023 karena bank sentral AS siap untuk terus menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan memicu kekhawatiran ekonomi AS jatuh ke dalam resesi.
“Lingkungan resesi pada 2023 selanjutnya dapat menghambat kinerja saham teknologi pada tahun baru karena kehausan investor akan meningkat untuk perusahaan berorientasi nilai dan perusahaan dengan margin keuntungan lebih tinggi, arus kas lebih konsisten dan hasil dividen yang kuat,” ujar CEO AXS Investments Greg Bassuk dikutip dari laman CNBC, Rabu (4/1/2023).
Advertisement