Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang sideways pada perdagangan saham Senin (16/1/2023). Rilis data neraca perdagangan akan bayangi IHSG pada awal pekan ini.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Ia menilai, jika IHSG terjadi koreksi wajar, momentum masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk akumulasi beli dengan target investasi jangka menengah hingga panjang.
Baca Juga
“Sedangkan pergerakan IHSG juga akan diwarnai oleh rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan yang disinyalir akan berada dalam kondisi tabil. Hari ini IHSG masih akan cenderung bergerak sideways,” ujar dia.
Advertisement
Ia mengatakan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.589-6.678 pada Senin, 16 Januari 2023.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,2 persen ke 6.641 dan masih didominasi dengan volume pembelian.
Selama masih mampu bertahan di atas 6.557 sebagai supportnya, posisi IHSG nampaknya sudah menyelesaikan wave v dari wave (c) dari wave [y] dari wave B pada label merah. Hal tersebut berarti, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 6.730 hingga 6.844 dalam jangka pendek.
Namun, waspadai apabila IHSG break support, IHSG akan mengarah ke 6.430 untuk menyelesaikan wave (y) dari wave [x] dari wave B pada label hitam. Ia prediksi, IHSG berada di level support 6.557,6.509 dan level resistance 6.693,6.715
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK).
Sedangkan William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Kemudian PT Astra International Tbk (ASII), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness
Saham ADRO ditutup menguat 1,6 persen ke 3.140 disertai dengan munculnya volume pembelian.
"Selama ADRO masih mampu bertahan di atas 2.980 sebagai stoplossnya, maka posisi ADRO saat ini sedang berada di awal wave A dari wave (B) pada label hitam.
Buy on Weakness: 3.070-3.120
Target Price: 3.430, 3.760
Stoploss: below 2.980
2.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness
Saham ASII ditutup menguat 1,9 persen ke 5.450 disertai dengan peningkatan volume pembelian.
"Selama tidak terkoreksi ke bawah 5.200 sebagai stoplossnya, maka posisi ASII diperkirakan sudah berada di awal wave A dari wave (Y)," ujar dia.
Buy on Weakness: 5.350-5.425
Target Price: 5.800, 6.150
Stoploss: below 5.200
3.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness
Saham BBRI ditutup terkoreksi 0,4 persen ke 4.480 pada perdagangan Jumat, 13 Januari 2023.
"Kami perkirakan, posisi BBRI saat ini sedang berada di awal wave (iv) dari wave [c], sehingga selama masih mampu berada di atas 4.360 sebagai stoplossnya, maka posisi BBRI berpeluang menguat kembali," kata dia.
Buy on Weakness: 4.440-4.470
Target Price: 4.590, 4.660
Stoploss: below 4.360
4.PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) - Buy on Weakness
Saham MARK ditutup flat ke 610 pada perdagangan Jumat, 13 Januari 2023.
"Kami perkirakan, posisi MARK saat ini sedang berada di akhir wave [ii] dari wave C, sehingga koreksi MARK akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar dia.
Buy on Weakness: 575-605
Target Price: 680, 750
Stoploss: below 560
Advertisement
Kinerja IHSG pada 9-13 Januari 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih kurang bergairah memasuki pekan kedua Januari 2023. IHSG yang masih tertekan itu dibayangi aliran dana investor asing yang keluar dari bursa saham Indonesia dan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (14/1/2023), IHSG merosot 0,64 persen ke posisi 6.641,83. Pada pekan lalu, IHSG merosot 2,4 persen ke posisi 6.684,55. Kapitalisasi pasar bursa pun terpangkas pada 9-13 Januari 2023. Kapitalisasi pasar saham susut 0,82 persen menjadi Rp 9.182,35 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.258,26 triliun. Meski demikian, pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian melompat tajam.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 24,04 persen menjadi Rp 11,53 triliun dari Rp 9,30 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian bursa bertambah 4,77 persen menjadi 17,23 miliar saham dari 16,45 miliar saham pada pekan lalu. Kenaikan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa 0,48 persen menjadi 1.109.809 transaksi selama sepekan dari 1.104.455 transaksi pada pekan sebelumnya.
Kata Analis
Investor asing melakukan aksi jual Rp 551,59 miliar pada Jumat, 13 Januari 2023. Selama sepekan, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 2,97 triliun. Sepanjang 2023, investor asing sudah menjual saham Rp 5,16 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG masih melemah 0,64 persen dipengaruhi beberapa sentimen yang sama pada pekan lalu. Koreksi IHSG terjadi dipengaruhi shifting aset dari aset berisiko yang ke aset yang minim risiko karena ada kebijakan hawkish the Federal Reserve (the Fed) yang masih akan diterapkan untuk menekan laju inflasi.
“Kemudian ada re-opening China yang diperkirakan terjadinya outflow ke negara tersebut.,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Pada pekan depan, ia memperkirakan IHSG masih bergerak menguat untuk menguji 6.677-6.728. Untuk sektor saham yang dapat dicermati yaitu sektor teknologi dan industri.
Advertisement