Bukit Asam Operasikan Lima Unit Bus Listrik untuk Pelabuhan Tarahan

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan pemakaian bus listrik mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter per tahun per bus.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Jan 2023, 15:55 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2023, 15:55 WIB
Kendaraan listrik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (Foto: Bukit Asam)
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah operasikan 15 unit bus listrik. (Foto: Bukit Asam)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai mengoperasikan 5 unit bus listrik untuk antar jemput karyawan di Pelabuhan Tarahan sejak 1 Januari 2023. Selain di Pelabuhan Tarahan, PTBA juga telah mengoperasikan 10 unit bus listrik di Unit Pertambangan Tanjung Enim.

Total ada 15 unit bus listrik yang telah dioperasikan PTBA. Sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan, penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan sebagai langkah untuk mengurangi emisi karbon.

Pengurangan emisi karbon diestimasikan mencapai 16 ton CO2 per tahun per pus. Selain itu, penggunaan bus listrik mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter per tahun per bus.

"PTBA berupaya menjalankan praktek bisnis yang berkelanjutan sehingga dapat berkontribusi optimal bagi masyarakat. Program-program dekarbonisasi terus kami kembangkan untuk mendukung target Pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060. Penggunaan bus listrik merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan target tersebut," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail dalam keterangan resmi, Jumat (14/1/2023).

PT Bukit Asam Tbk Unit Pelabuhan Tarahan meraih kategori Emas dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2022. Prestasi ini merupakan yang ketiga kali berturut-turut setelah 2020 dan 2021.

PROPER Emas merupakan penghargaan tertinggi yang dianugerahkan kepada perusahaan yang terbukti menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik, meliputi penerapan efisiensi energi, penurunan emisi, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengurangan dan pemanfaatan limbah non B3, serta perlindungan keanekaragaman hayati.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengelolaan Operasional Bukit Asam

Bukit Asam
Bukit Asam

Tak hanya penggunaan bus listrik, efisiensi energi dilakukan Unit Pelabuhan Tarahan melalui modifikasi sistem starting sequence operasional jalur stockpile-1 ke shipholder-2, efisiensi air melalui pengurangan air operasional dengan menggunakan cairan dust retardant, penurunan emisi melalui reengineering rotary car dumper dari single dumper menjadi double dumper.

Selain itu pengolahan limbah B3 melalui recovery lubricant menggunakan welter purification system, pengolahan limbah padat B3 berupa limbah oli sebesar 38,9 ton, pengurangan dan pemanfaatan limbah non B3 anorganik sebesar 13,2 ton, dan pembibitan bambu yang pada 2022 mampu menghasilkan keanekaragaman hayati sebesar 3,14.

Pengelolaan operasional PTBA yang berkaitan dengan lingkungan hidup telah sesuai dengan standar internasional. Hal ini ditandai dengan sertifikasi ISO 14001:2015 Lingkungan yang dipegang perusahaan.


Bukit Asam Operasikan 10 Unit Bus Listrik untuk Kendaraan Tambang

Tambang Batu Bara milik Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan
Tambang Batu Bara milik Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (dok: PTBA)

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai mengoperasikan 10 unit bus listrik sebagai kendaraan untuk antar jemput karyawan dari perumahan di sekitar Tanjung Enim ke lokasi tambang.

Bus listrik buatan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA ini datang secara bertahap pada Oktober-Desember 2022. Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail mengatakan, penggunaan bus listrik merupakan salah satu langkah PTBA dalam mendukung target Net Zero Emission pada 2060, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Hal itu juga sejalan dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Pengurangan emisi karbon diestimasikan mencapai 16 ton CO2 per tahun per bus. Selain itu, penggunaan bus listrik mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter per tahun per bus.

"Langkah PTBA beralih secara bertahap ke kendaraan berbasis listrik untuk operasional pertambangan merupakan wujud komitmen perusahaan dalam hal dekarbonisasi. Penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan," kata Arsal dalam keterangan tertulis, Rabu (7/12/2022).

Tak hanya bus listrik, PTBA telah mengganti sejumlah peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik atau berbasis listrik.

 

 


Alat Berbasis Listrik yang Dipakai Bukit Asam

Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA di antaranya tujuh ekskavator listrik berjenis shovel PC-3000, 40 dump truck sekelas 100 ton hybrid (diesel dan listrik), dan enam pompa tambang berbasis listrik.  

Arsal menambahkan, perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar. 

Langkah lainnya yakni penggantian bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian Halon 1211 pada alat pemadam api ringan (APAR).

"Program-program dekarbonisasi ini dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal. Perusahaan telah memiliki roadmap manajemen karbon hingga tahun 2050," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya