Sektor Saham Transportasi hingga Konsumer Nonsiklikal Bebani IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) susut 0,6 persen ke posisi 6.814. didorong sektor saham transportasi dan konsumer non siklikal pada 27 Februari-3 Maret 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Mar 2023, 22:11 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2023, 22:11 WIB
IHSG Alami Koreksi Selama Sepekan
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 27 Februari-3 Maret 2023. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada 27 Februari-3 Maret 2023. IHSG koreksi sekitar 0,6 persen ke posisi 6.814.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, ditulis Minggu (5/3/2023), IHSG melemah didorong sektor saham transportasi dan logistik serta konsumer non siklikal.

Masing-masing kontribusi koreksi sektor saham itu 3,41 persen dan 2,72 persen terhadap indeks. Pekan ini, sejumlah indikator makro ekonomi dirilis termasuk inflasi Indonesia. Meski inflasi meningkat dari bulan sebelumnya, inflasi inti turun menjadi 3,09 persen dari bulan sebelumnya 3,27 ersen dan di bawah konsensus 3,24 persen.

Bagaimana keadaan ekonomi di tengah tantangan?

Secara global pelaku pasar telah melihat beberapa indikator makro ekonomi yang menunjukkan ketahanan secara keseluruhan ekonomi baik dalam saham dan pendapatan tetap, bahkan ketika menghadapi harapan suku bunga terus meningkat.

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap resiliensi ini termasuk pembukaan kembali China, musim dingin di Eropa, dan data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang kuat.

Di sisi lain, tingkat inflasi secara global tetap tinggi hingga tingkat target yang ditetapkan oleh bank sentral utama. Pasar obligasi Indonesia alami reli sejak November 2022 bahkan ketikan harapan suku bunga tidak seagresif sekarang.

Sementara itu, kepemilikan obligasi oleh investor asing mencapai 14,8 persen atau sekitar Rp 804 triliun pada 28 Februari 2023. Jumlah itu naik 5,5 persen atau Rp 42,1 triliun secara year to date (ytd).

Harapan suku bunga yang lebih tinggi membuat imbal hasil obligasi tetap tinggi terutama obligasi AS berjangka pendek dan obligasi pemerintah Indonesua berdenominasi dolar AS. Pada 2023, imbal hasil obligasi AS bertenor 2 tahun naik menjadi 4,87 persen dan imbal hasil obligasi Indonesia naik menjadi 5,2 persen. Pekan ini, imbal hasil obligasi tersebut mencapai puncak sejak awal tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kinerja IHSG 27 Februari-3 Maret 2023

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada perdagangan saham 27 Februari-3 Maret 2023. Analis menuturkan, koreksi IHSG dipicu dari harga komoditas dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/3/2023), IHSG turun 0,63 persen menjadi 6.813,63 pada 27 Februari-3 Maret 2023. Pada pekan lalu, IHSG susut 0,57 persen 6.856,57. Kapitalisasi pasar merosot 0,53 persen menjadi Rp 9.451,28 triliun. Kapitalisasi pasar itu juga susut Rp 50,61 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.501,89 triliun.

BACA JUGA:Pengelola Hypermart Cetak Penjualan Naik Jadi Rp 7 Triliun, Rugi Melonjak Sentuh Rp 429,6 Miliar Sementara itu, transaksi harian meningkat 21,56 persen menjadi Rp 10,79 triliun dari Rp 8,87 triliun pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa menguat 8,88 persen menjadi 1.093.950 dari 1.004.732 transaksi pada pekan lalu. Volume transaksi harian bursa bertambah 3,91 persen menjadi 16,72 miliar saham dari 16,09 miliar saham pada pekan lalu.

Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 606,21 miliar pada Jumat, 3 Maret 2023. Sepanjang 2023, aksi beli investor asing mencapai Rp 2,85 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG merosot 0,63 persen pada pekan ini. Hal tersebut dipengaruhi harga komoditas terutama batu bara dan kebijakan moneter the Fed.

“Ditambah ada pengumuman dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perihal relaksasi pasar modal yang akan berakhir 31 Maret dan akan berlaku normal 1 April,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Pada pekan depan, Herditya menuturkan, ada rilis data cadangan devisa dan indeks kepercayaan konsumen (IKK). IHSG pun masih akan tertekan. “IHSG masih rawan koreksi dengan support 6.781 dan resistance 6.906,” kata dia.


Pencatatan Saham Perdana hingga Obligasi

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

BEI mencatat pada pekan ini ada tiga pencatatan perdana saham, dua waran dan dua obligasi di BEI.

Pada Senin, 27 Februari 2023, saham dan waran PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) dicatatkan di papan pengembangan BEI. FUTR merupakan perusahaan tercatat ke-20 di BEI pada 2023. Pada hari yang saham obligasi berkelanjutan VI Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2023 oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mulai dicatatkan di BEI.

SMF memiliki peringkat AAA untuk korporasi yang diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Rating. Selanjutnya pada Selasa, 28 Februari 2023, Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical Tahap II Tahun 2023 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1,25 triliun. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi ini adalah idAA- (Double A Minus) dan bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Pada 1 Maret 2023, PT Hillcon Tbk (HILL) mulai mencatatkan sahamnya di Papan Utama BEI. HILL merupakan perusahaan tercatat ke-21 di BEI pada 2023.

Pada Jumat, 3 Maret 2023, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) mencatatkan saham dan warannya di Papan Pengembangan BEI. BDKR menjadi perusahaan tercatat ke-22 yang tercatat di BEI pada 2023.

Total Emisi ObligasiTotal emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 14 emisi dari 13 emiten senilai Rp16,73 triliun. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 516 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,86 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 126 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.436,54 triliun dan USD452,11 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp3,27 triliun.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya