Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mengumumkan pemulihan pendapatan non-COVID selama 2022. Di tahun lalu, SILO membukukan 98 persen pendapatan yang berasal dari base case, sementara pendapatan dari COVID mencapai level terendah sebesar 2 persen.
"Adapun dalam membukukan Pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih pada Kuartal IV 2022 sebesar Rp 2,01 triliun, Rp572 miliar, dan Rp 253 miliar atau tumbuh masing-masing sebesar 15,0 persen, 39,8 persen, dan 71,4 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ungkap Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk, Darjoto Setyawan, dalam siaran tertulisnya, Kamis (30/3/2023).
Baca Juga
Pada 2022, pendapatan tercatat sebesar Rp 7,39 triliun, hanya 3,2 persen lebih rendah dibandingkan tahun 2021. EBITDA dan Laba Bersih pada 2022 tercatat sebesar Rp 1,98 triliun dan Rp 710 miliar atau tumbuh 1,1 persen dan 1,5 persen dari tahun sebelumnya.
Advertisement
Perusahaan mencatat ekspansi EBITDA dan Marjin Laba Bersih pada 2022 Marjin EBITDA meningkat menjadi 26,8 persen pada tahun 2022. Dari 25,7 persen pada 2021. Marjin Laba Bersih pada 2022 juga meningkat menjadi 9,6 persen dari 9,2 persen pada 2021.Â
"Posisi arus kas perusahaan tetap sehat dan kuat. Perseroan membukukan Arus Kas Operasional sebesar Rp 1,69 triliun dan Posisi Kas Bersih sebesar Rp 1,05 triliun pada akhir 2022,"ujarnya.
Siloam terus mencapai efisiensi biaya sepanjang tahun 2022. Biaya material semakin membaik akibat berbagai inisiatif seperti rasionalisasi formula, re-negosiasi, dan perubahan pada patient mix. Hal ini juga dipengaruhi oleh biaya APD dan testing karyawan akibat pandemi.Â
Melalui berbagai inisiatif dalam pengadaan peralatan dan biaya material yang dijalankan selama tahun 2022, Perseoran dapat menghemat  hingga Rp 800 miliar selama 5 tahun ke depan.
Strategi Siloam 5.0
Darjoto juga menyampaikan, konsistensi menjalankan strategi Siloam 5.0 telah memberikan hasil yang menjanjikan. Menurutnya, manajemen tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang berkelanjutan selama tahun 2022.Â
"Saya sangat optimis dengan potensi Siloam di tahun 2023 dan seterusnya. Kami akan terus fokus pada pertumbuhan bisnis utama kami, yaitu memperluas jaringan dan mengoptimalkan kapasitas yang ada sekaligus mengembangkan sejumlah program klinis, meningkatkan platform digital Siloam guna melayani lebih banyak pasien di Indonesia dan pada akhirnya terus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham," tuturnya.
41 RS Siloam Sediakan Layanan Homecare, Ratusan Dokter Siap Periksa ke Rumah Pasien
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor pelayanan kesehatan, terus meningkatkan dan memperluas layanannya melalui Siloam Homecare Services.
Perluasan ini untuk menjangkau pasien yang secara fisik tidak dapat datang ke RS Siloamsehingga mereka dapat berkonsultasi dengan dokter dari kenyamanan rumah mereka. Saat ini, seluruh 41 RS Siloam menyediakan layanan homecare kepada pasien sekitar lokasi Siloam Hospital.Â
Siloam Homecare Services menyediakan berbagai perawatan medis bagi pasien termasuk pengujian Covid-19 dan vaksin, perawatan luka, nursing care, perawatan onkologi kemoterapi, perawatan pasca bedah, perawatan ibu dan anak, rehabilitasi medis, medical check-up, hingga jasa katering makanan sehat. Â
Per September 2022, Siloam Homecare Services telah melayani lebih dari 21.000 pasien. RS Siloam juga menyiapkan 347 dokter dan spesialis untuk layanan perawatan di rumah pasien. Pertumbuhan kinerja Siloam International Hospitals ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya yaitu Lippo Karawaci yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 58,05 persen.
Â
Advertisement
Terus Kembangkan Industri Kesehatan Indonesia
Group CEO Lippo Karawaci sekaligus Komisaris Utama Siloam International Hospitals John Riady mengatakan, Lippo Karawaci melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia.
"Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," kata John dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023)