Emiten Produsen Cat Avian Janji Tebar Dividen Minimal 50 Persen

PT Avia Avian Tbk (AVIA) memiliki peraturan untuk membagikan dividen minimal 50 persen dari keuntungan bersih

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 08 Apr 2023, 18:17 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2023, 18:17 WIB
PT Avia Avian
PT Avia Avian (sumber: avianbrands.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Avia Avian Tbk (AVIA) emiten produsen cat di Indonesia berharap bisa memberikan dividen pada 2023 di atas 50 persen yang akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 13 April 2023. 

Head of Investor Relations Avia Avian, Andreas Timothy Hadikrisno mengatakan dalam pemberian dividen, perusahaan memiliki ketentuan untuk membagikan dividen minimal 50 persen dari keuntungan bersih. 

“Kami harap dapat memberikan porsi yang lebih besar dari 50 persen, karena kami belum ada tanda-tanda signifikan untuk melakukan akuisisi organic growth. Jadi manajemen berharap akan disetujui untuk memberikan nilai dividen payout ratio lebih besar dari 50 persen,” kata Andreas dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (8/4/2023).

Andrean menuturkan, pada 2021 Avian memberikan dividen sekitar 86 persen dari keuntungan bersih perusahaan 

“Harapannya, kita akan memberikan nilai jauh lebih besar dari 50 persen, tetapi itu akan ditentukan oleh RUPS,” ujar Andreas.

Sebelumnya, Avian telah membagikan dividen interim tunai senilai Rp 10 per saham atau keseluruhannya setara dengan Rp 619 miliar. Pembagian dividen interim tunai diberikan kepada pemegang saham AVIA yang terdaftar pada 30 November 2022.

Keputusan pembagian dividen interim itu telah mendapatkan persetujuan dewan komisaris kepada pemegang saham yang tercatat Rabu, 30 November 2022. Keputusan pembagian dividen interim itu selaras dengan fundamental keuangan dan operasional Avia Avian yang solid berdasarkan laporan keuangan hingga September 2022.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 6 April 2023, saham AVIA naik 2,48 persen ke posisi Rp 620 per saham. Saham AVIA dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 595 per saham. Saham AVIA berada di level tertinggi Rp 625 dan terendah Rp 595 per saham. Total frekuensi perdagangan 858 kali dengan volume perdagangan 107.249 lot saham. Nilai transaksi Rp 6,5 miliar.
 

Produsen Cat Avian Raih Dividen Hampir Rp 200 Miliar dari Anak Usaha

Lobby Avian Innovation Center (AIC), pusat riset, pengembangan dan inovasi yang merupakan salah satu terbesar di Indonesia milik PT Avia Avian Tbk (AVIA) (Dok: PT Avia Avian Tbk)
Lobby Avian Innovation Center (AIC), pusat riset, pengembangan dan inovasi yang merupakan salah satu terbesar di Indonesia milik PT Avia Avian Tbk (AVIA) (Dok: PT Avia Avian Tbk)

Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) meraih dividen dari entitas anak yaitu PT Tirtakencana Tatawarna (Tirta) pada 20 Desember 2022. PT Tirtakencana Tatawarna, anak usaha dengan kepemilikan saham 99,99 persen.

“PT Tirtakencana Tatawarna telah menyetujui untuk melaksanakan pembagian dividen yang diambil dari sebagian laba ditahan tahun 2021 kepada pemegang saham Tirta,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Avia Avian Tbk, Hera Septi Astuti dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (21/12/2022).

Adapun pembagian dividen tersebut berdasarkan keputusan tertulis pemegang saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Tirta tertanggal 20 Desember 2022. “Perseroan sebagai pemegang saham Tirta akan menerima dividen sebesar Rp 199.999.858.774 selambatnya pada 23 Desember 2022,” ujar Hera.

Ia menyatakan, terkait hal tersebut tidak terdapat dampak kejadian, informasi atau fakta material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau keberlangsungan usaha perseroan. Adapun PT Tirtakencana Tatawarna bergerak di bidang perdagangan besar cat, pergudangan, dan penyimpanan, serta real estate yang dimiliki sendiri atau sewa.

Pada perdagangan Rabu, 21 Desember 2022, saham AVIA naik 1,57 persen ke posisi Rp 645 per saham. Saham AVIA dibuka stagnan Rp 635 per saham. Saham Avia Avianberada di level tertinggi Rp 655 dan terendah Rp 620 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.519 kali dengan volume perdagangan 511.620 saham. Nilai transaksi Rp 32,4 miliar.

 

Tancorp Global Sentosa Beli 45 Juta Saham AVIA

Suasana warehouse PT Avia Avian Tbk (Dok: PT Avia Avian Tbk )
Suasana warehouse PT Avia Avian Tbk (Dok: PT Avia Avian Tbk )

Sebelumnya, Tancorp Global Sentosa (TGS) menambah kepemilikan saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) pada 2 dan 5 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),ditulis Selasa (13/12/2022), pembelian saham AVIA ini dilakukan secara tidak langsung melaluio PT Tancorp Investama Mulia yang dimiliki 99 persen oleh Tancorp Global Sentosa.

Saham AVIA yang dibeli sebanyak 45 juta saham dengan harga di kisaran Rp 725-Rp 730 per saham. Pada 2 Desember 2022, TGS beli saham AVIA sebesar 10 juta saham dengan harga Rp 730 per saham.

Kemudian pada 2 Desember 2022, beli saham AVIA sebanyak 10 juta saham dengan harga Rp 725 per saham. Selanjutnya pada 5 Desember 2022, pembelian saham AVIA sebesar 25 juta saham dengan harga Rp 725 per saham. Dengan demikian, pembelian saham AVIA itu sekitar Rp 32,67 miliar.

“Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan saham tidak langsung,” tulis Direktur Tancorp Global Sentosa, Belinda Natalia.

Sebelum transaksi Tancorp Global Sentosamemiliki 15.734.162.377 saham AVIA atau 25,40 persen melalui PT Tancorp Surya Sentosa. Setelah transaksi TGS memiliki 15.734.162.377 saham atau setara 25,40 persen melalui PT Tancorp Surya Sentosa dan 45.000.000 saham atau 0,08 persen melalui PT Tancorp Investama Mulia.

Siap Jajal Pasar Luar Negeri

PT Avia Avian (sumber: avianbrands.com)
PT Avia Avian (sumber: avianbrands.com)

Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) sukses merajai industri produsen cat di dalam negeri. Tak puas sampai di situ, emiten cat milik keluarga Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko itu bahkan siap bersaing di kancah global.

"Ini merupakan perjuangan bagaimana Avian bisa ekspansi ke negara-negara tetangga. Sehingga mereka (produk luar negeri) tidak hanya menyaingi kami di Indonesia,” kata Hermanto dikutip Jumat (25/11/2022).

Avian sejak 2013 direncanakan untuk menjadi perusahaan publik, dan baru terlaksana pada 2021. Hermanto sempat menemui kendala saat harus meyakinkan keluarga besar terkait rencananya untuk membawa Avian debut di pasar modal.

Hingga pada 2016 ia mendapat persetujuan keluarga besar untuk IPO. Bukannya langsung melantai, Hermanto sempat kebingungan lantaran ia mengaku tak cukup paham mengenai perusahaan publik.

Dengan berbagai pertimbangan, ia akhirnya menunda IPO Avian dan memilih melakukan ‘uji coba’ IPO pada perusahaannya yang lain. Kesabaran dan keuletan Hermanto berbuah manis. Pada 2021, PT Avia Avian Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham AVIA. Ia mengaku sangat gembira dan lega karena akhirnya bisa mengantarkan Avian IPO.

Menurut dia, IPO menjadi langkah awal perusahaan tumbuh semakin besar di masa mendatang bersama seluruh shareholder.

"Bagi kami, bisa menjadi perusahaan terbuka itu adalah impian, agar perusahaan terus tumbuh dan berkembang dan bersama shareholder yang jadi bagian dari kami. Sehingga Avian tidak hanya besar secara nasional, tapi juga bisa jadi perusahaan global,” imbuh dia.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya