Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali menguat pada perdagangan saham Kamis (13/4/2023).
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup koreksi 0,2 persen ke posisi 6.798 disertai dengan munculnya volume penjualan. Ia mengatakan, selama IHSG masih mampu bergerak di atas 6.735 sebagai level support terdekat, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave (b) dari wave (iii).
Baca Juga
“IHSG masih berpeluang kembali untuk menguji 6.833-6.840. Namun, waspadai apabila IHSG menembus 6.735, di mana IHSG akan membentuk wave © dari wave (ii) dengan arah koreksi 6.667-6.705,” kata dia.
Advertisement
Herditya prediksi level support IHSG di 6.704,6.587 dan level resistance di 6.868,6.890.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dari resistance garis moving average (MA) 50,100 dan resistance minor sideways channel untuk menguji level support garis MA sekaligus support sideways channel.
“Selama bertahan di atas garis MA20, berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA 100 untuk melanjutkan fase intermediate bullish,” tutur Wafi.
Ia mengatakan, IHSG berada di kisaran 6.750-6.850 pada perdagangan Kamis pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MIKA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Astra Graphia Tbk (ASGR).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Medco Internasional Tbk (MEDC), PT Tower Bersama International Tbk (TBIG), dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) - Buy on Weakness
Saham INKP ditutup menguat 2 persen ke 7.625 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Selama INKP masih mampu bergerak di atas 7.225 sebagai stoplossnya, maka posisi INKP saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1 dari wave (C).
Buy on Weakness: 7.400-7.550
Target Price: 8.000, 8.200
Stoploss: below 7.225
2.PT Medco Internasional Tbk (MEDC) - Buy on Weakness
Saham MEDC ditutup terkoreksi 1 persen ke 1.025 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Saat ini, posisi MEDC diperkirakan berada pada bagian dari wave [b] dari wave B, sehingga MEDC masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 955-1.015
Target Price: 1.115, 1.215
Stoploss: below 855
3.PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) - Spec Buy
Saham TBIG ditutup terkoreksi 0,5 persen ke 2.120 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama TBIG masih mampu berada di atas 2.080 sebagai stoplossnya, posisi TBIG saat ini berada di awal wave [c] dari wave 3.
Spec Buy: 2.100-2.120
Target Price: 2.200, 2.310
Stoploss: below 2.080
4.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness
Saham UNVR ditutup terkoreksi 0,2 persen ke 4.190 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Posisi UNVR saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave (ii) dari wave [i] dari wave C, sehingga koreksi UNVR akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 4.100-4.170
Target Price: 4.320, 4.520
Stoploss: below 4.040
Advertisement
Penutupan IHSG pada 12 April 2023
Aksi beli saham oleh investor dalam jumlah signifikan belum mampu angkat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu, 12 April 2023.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,18 persen ke posisi 6.798,96. Indeks LQ45 menguat 0,15 persen ke posisi 943,17. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.822,74 dan terendah 6.775,28.
Sebanyak 230 saham menguat dan 302 saham melemah. 198 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.348.807 kali dengan volume perdagangan 17,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11 triliun. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,8 triliun. Pada 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 11,57 triliun.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) melemah. Sektor saham energi merosot 1,62 persen, sektor saham basic susut 0,28 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,51 persen, dan sektor saham siklikal terpangkas 0,18 persen.
Selain itu, sektor saham kesehatan tergelincir 0,53 persen, sektor saham properti turun 0,28 persen dan sektor saham teknologi anjlok 1,45 persen. Sementara itu, sektor saham industri menanjak 0,97 persen, sektor saham keuangan naik 0,19 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 0,12 persen dan sektor saham transportasi menanjak 0,34 persen.
Penutupan Bursa Saham Asia 12 April 2023
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Rabu, 12 April 2023 seiring investor menanti data inflasi Amerika Serikat. Rilis data inflasi sebagai pertimbangan the Federal Reserve untuk memperketat suku bunga acuan.
Ekonom yang disurvei Dow Jones berharap inflasi 6 persen year over year. Selain itu, the Fed diharapkan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,57 persen ke posisi 28.082,7. Indeks Topix bertambah 0,76 persen ke posisi 2.006,92 seiring pelaku pasar mencerna lebih lanjut indeks harga produsen Jepang dan laporan pesanan mesin. Adapun sektor transportasi laut, grosir dan tambang memimpin kenaikan sementara. Sedangkan sektor bank dan alat transportasi mencatat kenaikan moderat. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,11 persen ke posisi 2.550,64.
Di Australia, indeks AS 200 menguat terbatas 0,47 persen ke posisi 7.343,9. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,05 persen. Di China, indeks Shanghai menguat 0,41 persen ke posisi 3.327,18. Indeks Shenzhen merosot 0,05 persen ke posisi 11.883,51.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan ekonomi global dapat menuju pertumbuhan terlemah sejak 1990, menurunkan prospeknya pada tahun mendatang.
Advertisement