Intiland Incar Prapenjualan Rp 2,4 Triliun pada 2023, Ini Alasannya

Emiten pengembang properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp 2,4 triliun pada 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 24 Mei 2023, 20:54 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2023, 20:54 WIB
Intiland Incar Prapenjualan Rp 2,4 Triliun pada 2023, Ini Alasannya
Ilustrasi perusahaan intiland (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten pengembang properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp 2,4 triliun pada 2023.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, seiring dengan semakin kondusifnya kondisi perekonomian dan industri properti nasional, perseroan menargetkan pra penjualan sebesar Rp 2,4 triliun pada tahun ini.

"Perseroan akan memfokuskan upaya untuk mengejar target dengan meningkatkan penjualan stok unit atau inventori dari proyek-proyek berjalan maupun pengembangan-pengembangan baru di segmen highrise, kawasan perumahan dan  kawasan industri," kata Archied Noto Pradono dalam keterangan resminya, Rabu (24/5/2023).

Dia bilang, perseroan saat ini memiliki stok unit atau inventori di sejumlah proyek di segmen pengembangan mixed-use  dan high rise. Beberapa di antaranya yakni di Jakarta, seperti apartemen 1Park Avenue, Fifty Seven Promenade, Regatta, dan SQ Rés serta di Surabaya seperti Apartemen Praxis, The Rosebay, Sumatra36, dan Spazio Tower. 

Archied memproyeksikan kondisi pasar properti tahun ini masih cukup menantang tetapi akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Tingkat kebutuhan masyarakat terhadap produk properti diperkirakan masih cukup tinggi seiring minat beli dan investasi yang sudah berangsur-angsur membaik.

Saat ini, pertumbuhan pasar properti masih ditopang oleh pembelian rumah tapak yang didominasi oleh pembeli akhir (end user). Sementara tren penjualan untuk pasar apartemen masih relatif tertahan dan tumbuh secara berlahan. 

"Kami mencermati pertumbuhan pasar produk rumah tapak yang menyasar end user masih cukup stabil sejak tahun lalu. Kami akan mencoba memanfaatkan momentum dan tren ini melalui pengembangan produk dan klaster baru di proyek-proyek yang saat ini sudah berjalan," kata Archied.


Pengembangan Baru

20161026-Gedung Intiland Sudirman-Jakarta
(Liputan6.com/Gempur M Surya)

Selain itu, perseroan merencanakan pada 2023 melakukan pengembangan baru pada sejumlah proyek-proyek, khususnya di segmen kawasan perumahan. Proyek kawasan perumahan Amesta Living yang berlokasi di Surabaya, perseroan meluncurkan tipe-tipe rumah baru untuk memenuhi tingginya minat masyarakat tinggal di perumahan tersebut. 

Amesta Living meluncurkan sebanyak 82 unit rumah yang terbagi ke dalam tiga tipe yakni Kyra, Severa, dan Merra. Berlokasi di klaster Loka, ketiga tipe ini merupakan rumah-rumah berukuran compact yang memiliki luas lahan mulai dari 50 m2 hingga 105 m2 dan luas bangunan mulai dari 59 m2 hingga 126 m2. Membidik target pasar konsumen menengah ke atas, rumah-rumah tipe baru ini dipasarkan mulai dari harga sekitar Rp 1 miliar.

Perseroan juga merencanakan pengembangan baru lainnya di sejumlah kawasan perumahan. Pengembangan tersebut antara lain Brezza di Pantai Mutiara, Jakarta, pengembangan area komersial di perumahan Talaga Bestari, dan pengembangan klaster baru di Graha Natura, Surabaya. 

Perseroan akan terus berupaya untuk meningkatkan dan berusaha mencapai target penjualan tahun ini. Peningkatan penjualan dan pertumbuhan kinerja usaha menjadi prioritas penting bagi perseroan seiring dengan semakin membaiknya kondisi dan pasar properti nasional. 

 

 


Sofyan A.Djalil Jadi Wakil Komisaris Utama Intiland

Sofyan Djalil
Menteri Agraria dan Tata Ruang-Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Emiten pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) melakukan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris. Hal itu telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (24/5/2023).

"Pemegang saham telah memberikan persetujuan seluruh agenda RUPS Tahunan serta pengangkatan Sofyan A. Djalil sebagai Wakil Komisaris Utama dan Komisaris Independen, serta menerima pengunduran diri Lennard Ho Kian Guan, Wakil Komisaris Utama Intiland," kata Archied dalam keterangan resminya, Rabu (24/5/2023).

Archied menuturkan, Dewan Komisaris dan Direksi Intiland menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada para pemegang saham atas persetujuan penuh terhadap seluruh agenda RUPST.

Keputusan ini menegaskan komitmen dan kepercayaan para pemegang saham terhadap rencana-rencana perseroan, serta menggambarkan semangat kolaborasi yang kuat dalam upaya mewujudkan pertumbuhan usaha perusahaan secara berkelanjutan.

"Tantangan yang dihadapi perseroan ke depan akan semakin berat. Dengan persetujuan dan dukungan dari para pemegang saham, kami dapat melanjutkan langkah-langkah penting untuk mencapai tujuan strategis perusahaan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham," kata Archied.

Salah satu agenda yang mendapat persetujuan pemegang saham adalah penetapan Sofyan A. Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia periode 2016-2022 sebagai Wakil Komisaris Utama dan sekaligus Komisaris Independen Perseroan. 

Menurut ia, bergabungnya Sofyan A Djalil akan memperkuat jajaran Dewan Komisaris Perseroan dan pelaksanaan fungsi pengawasan serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

"Sofyan A. Djalil memiliki pengalaman dan keahlian yang luas di dunia bisnis, khususnya di sektor properti. Kami percaya dengan bergabungnya beliau ke dalam Dewan Komisaris akan memperkuat jajaran manajemen dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan dan kinerja usaha secara jangka panjang," kata dia.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya