PGE Jajaki Kerjasama Energi Hijau dengan Perusahaan Jepang

Energi panas bumi Indonesia saat ini memiliki potensi terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Mei 2023, 16:11 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 15:36 WIB
Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan enam PLTP dengan total kapasitas sebesar 672 Mega Watt (MW). (Dok Pertamina)
Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan enam PLTP dengan total kapasitas sebesar 672 Mega Watt (MW). (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) tengah melakukan penjajakan bisnis yang saling menguntungkan dengan sejumlah perusahaan di Jepang.

Langkah ini selaras dengan upaya bisnis berkelanjutan perseroan yang belum lama ini sukses menerbitkan obligasi berwawasan hijau (green bond).

Penjajakan bisnis dengan perusahaan negeri matahari terbit itu ditandai dengan kehadiran manajemen PGE pada acara Indonesia-Japan Corporations Exclusive Business Matching Event yang digelar di Tokyo, Jepang, pada 22 Mei 2023.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Ahmad Yuniarto menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat strategis untuk membuka peluang kerjasama antara perusahaan Jepang dan Indonesia dalam menciptakan sinergi positif bagi kedua belah pihak.

“Kehadiran PGE pada forum Business Matching yang diadakan oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (IDX/BEI) menjadi tanda bahwa usaha yang kami kembangkan memiliki potensi market besar di mata investor asing, khususnya negara-negara yang sudah sangat menaruh perhatian besar bagi pengembangkan energi bersih,” ujar Ahmad Yuniarto dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (25/5/2023).

Selanjutnya, Ahmad menjelaskan bahwa energi panas bumi Indonesia saat ini memiliki potensi terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.

Panas bumi, kata dia, bisa menjadi sumber energi yang bersifat ramah lingkungan dan stabil yang dapat menjadi base load (beban dasar) sustainable di masa mendatang.

“PGE sebagai pemimpin di sektor panas bumi akan terus berupaya mengembangkan potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu, kolaborasi dengan sejumlah pihak sangat penting untuk dilakukan,” ujarnya.

 

 

Oversubscribe

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), emiten berkode PGEO siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT). (Foto: Pertamina Geothermal Energy)
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), emiten berkode PGEO siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT). (Foto: Pertamina Geothermal Energy)

Terkait fenomena terjadinya oversubscribe hingga 8,25 kali terhadap penawaran green bond PGE belum lama ini, Ahmad menilai hal itu menjadi sinyal positif untuk melibatkan lebih banyak pihak lagi.

Dengan meningkatnya kesadaran global untuk memanfaatkan energi hijau, PGE kini menjadi salah satu pelaku usaha strategis dari Indonesia.

“Kehadiran kami di Jepang ini menjadi sangat penting untuk melihat sekaligus menjajaki pengembangan bisnis PGE ke depan dengan melibatkan para pelaku bisnis global yang sudah sangat aware terhadap energi hijau dan energi baru dan terbarukan (EBT) ini,” tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya